Minggu, 13 April 2025

ESAI 1 - MERINGKAS JURNAL TENTANG SAMPAH - FARIDA NURUL HUSNA

 

Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik di Lingkungan

Farida Nurul Husna (23310410124)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta




Topik Strategi pengurangan timbulan sampah plastik, pengolahan sampah plastik
Sumber  Purwaningrum, P. (2016). Upaya mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan. Jurnal Teknik Lingkungan, 8(2), 141–147.
Permasalahan Permasalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terelesaikan hingga saat ini. Sampah plastik merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia karena masih banyak seperti kantong plastik dan sedotan plastik yang digunakan oleh Masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sifat plastik itu sulit terurai di tanah membutuhkan waktu 20 sampai 100 tahun lamanya sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah
Tujuan Penelitian Membahas Solusi penguranga sampah dengan Upaya pendekatan 3R ( Reduce, Reuse, dan Recycle) dan dengan pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan pembuatan karbon aktif dan mengedukasi masyarakat terkait bahaya pLastik terhadap lingkungan
Isi - Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total sampah Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastic dipekirakan akan mencapai 9,25 juta ton dan dari hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa Indonesia beada di peringkat kedua penghasil sampah plastik ke laut sebear 187,2 juta ton
- Plastik dapat dikelompokan menjadi dua yaitu thermoplastic dan thermosetting. Thermoplastic adalah bahan plastic yang jika dipanaskan pada suhu tertentu akan mencair dan dapat dibentuk kembali menjadi bentuk yang diinginkan. Sedangkan thermosetting adalah plastic yang sudah dibuat dalam bentuk padat tidak dapat dicairkan kembali setelah dipanaskan.
- Sampah plastik dapat menimbulkan sumbatan saluran drainase, mengurangi kesuburan tanah, dan jika dibakar dapat mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia
- Daur ulang sampah plastik terdiri dari empat jenis: primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Daur ulang tersier mengubah plastik menjadi bahan kimia atau bahan bakar melalui proses cracking (hidro, termal, atau katalitik). Karena kandungan energinya tinggi, plastik berpotensi menjadi sumber energi alternatif yang menjanjikan.
- Limbah plastik, khususnya polyethylene, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat karbon aktif untuk mengurangi kandungan fosfat dalam limbah cair. Penelitian oleh Wardhana dkk. (2013) menunjukkan bahwa karbon aktif dari sampah plastik mampu menurunkan fosfat hingga 45,45% pada sistem batch dan 54,75% pada sistem kontinyu. Pemanfaatan ini sekaligus membantu mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan.
Metode - Penulis menggunakan kajian pustaka untuk membandingkan hasil-hasil penelitian terdahulu
- Penulis juga menggunakan metode eksperimen dari penelitian yang terdahulu seperti metode cracking dan metode absorpsi karbon aktif dari limbah
Hasil - Sampah plastik dapat diolah kembali yaitu berupa daur ulang, sumber energi, gas dan minyak
- Sampah plastik jenis polyethylene dapat didaur ulang kembali sebagai konversi bahan bakar minyak dengan proses cracking dan dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan pembuat karbon aktif untuk proses adsorpsi dalam pengolahan limbah cair
- Dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk mendaur ulang sampah plastik maka volume timbulan sampah plastik di lingkungan dapat berkurang.
Diskusi Sampah menjadi salah satu masalah serius di Indonesia terutama sampah plastik karena volumenya yang terus meningkat dan sulit terurai. Tingginya timbunan sampah plastic di Indonesia menunjukkan lemahnya kesadara Masyarakat dan sistem pengelolaan sampah saat ini. Padahal plastik memiliki keungulan, tetapi apabila sampahnya tidak diolah dengan baik dapat merugikan lingkungan. Upaya yang dilakukan tidak cukup apabila hanya melalui 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle), tetapi juga dilakukan melalui teknologi lanjutan seperti konversi menjadi bahan bakar dan pembuatan karbon aktif, teknologi ini dapat mengurangi volume sampah dan menghasilkan nilai ekonomi baru. Namun dukungan dari Masyarakat melalui edukasi dan perubahan perilaku juga sangat penting untuk membantu mengurangi sampah plastik.

0 komentar:

Posting Komentar