Senin, 28 April 2025

ESSAI 2 - MELAKUKAN KEGIATAN PLOGGING

    

CARA BARU UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN DAN MENJAGA LINGKUNGAN DENGAN MELAKUKAN PLOGGING.

MATA KULIAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN

TUGAS ESSAI 2 - PLOGGING

 Dosen Pengampu : 
Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA


Alifa Maura Bunga Herina – 24310430041
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


    Plogging adalah kombinasi antara jogging dan memungut sampah yang berasal dari Swedia. Aktivitas ini menjadi tren positif yang semakin digemari di berbagai negara karena menggabungkan manfaat olahraga dengan kepedulian terhadap lingkungan. Saat melakukan plogging, seseorang tidak hanya membakar kalori dan meningkatkan kebugaran tubuh, tetapi juga turut serta membersihkan sampah yang mencemari area publik seperti taman, trotoar, jalan raya, hingga kawasan pesisir. Plogging menghadirkan cara baru yang menyenangkan dan bermakna untuk lebih aktif sekaligus berkontribusi menjaga kelestarian alam.

    Kegiatan ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Cukup dengan sepatu olahraga, kantong sampah, dan sarung tangan, siapa pun bisa mulai plogging kapan saja. Plogging dapat dilakukan sendiri sebagai bentuk refleksi diri, atau bersama komunitas untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas sosial. Bahkan, banyak komunitas lingkungan kini rutin mengadakan acara plogging massal sebagai bentuk kampanye sadar lingkungan yang seru dan menular secara positif. Selain menyehatkan tubuh, kegiatan ini juga bisa membentuk kebiasaan baik dan meningkatkan kepedulian sosial.

    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan, polusi, dan perubahan iklim, plogging menjadi solusi dua arah yang efektif dan inspiratif. Ini adalah langkah kecil dengan dampak yang besar: tubuh menjadi lebih sehat, lingkungan menjadi lebih bersih, dan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga bumi pun meningkat. Mulailah dari lingkungan terdekat—kompleks perumahan, taman kota, atau jalur lari favoritmu dan ajak orang-orang terdekat untuk ikut serta. Karena perubahan besar selalu berawal dari tindakan sederhana yang dilakukan dengan konsisten dan penuh kesadaran.

    Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memulai langkah kecil dalam menjaga lingkungan sekitar dengan melakukan plogging. Selain berdampak positif terhadap lingkungan, aktivitas ini juga memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan fisik dan mental saya. Saya merasa lebih bersemangat karena bisa berkontribusi langsung dalam menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus menjaga kebugaran tubuh. Pada hari Selasa, 8 April 2025, saya mencoba melakukan plogging di sekitar tempat tinggal saya, tepatnya di wilayah Desa Bercak, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya memulai perjalanan dari rumah, berjalan menyusuri jalan pedesaan yang sejuk dan pemandangan persawahan yang hijau. Dengan membawa kantong sampah saya perlahan-lahan menyusuri rute sejauh kurang lebih 2 kilometer.

    Selama perjalanan, saya memperhatikan setiap sudut jalan dan lahan sekitar, mengumpulkan sampah-sampah plastik, kertas, dan kemasan yang tercecer di pinggir jalan maupun di antara tanaman. Selain merasa lebih sehat karena berjalan kaki, saya juga merasakan kepuasan tersendiri karena bisa turut menjaga kebersihan lingkungan. Meskipun langkah ini terkesan kecil, saya percaya bahwa tindakan sederhana seperti ini, jika dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak orang, akan membawa dampak besar bagi kelestarian alam di masa depan.

berikut saya lampirkan dokumentasi hasil saya plogging ke 1



    Dari hasil plogging pertama ini, semua sampah yang berhasil saya kumpulkan saya bawa pulang untuk dipilah sesuai dengan jenisnya. Sampah plastik, kertas dsb saya pisahkan ke dalam wadah yang berbeda agar lebih mudah dalam proses daur ulang maupun pengelolaan selanjutnya. Proses pemilahan ini saya lakukan dengan hati-hati, karena saya menyadari pentingnya memperlakukan sampah dengan benar sejak dari sumbernya. Setelah selesai memilah, saya menyerahkan sampah-sampah tersebut kepada petugas pengelola sampah yang ada di wilayah saya. Beruntung, di lingkungan saya sudah terdapat sistem pengelolaan sampah yang cukup baik, sehingga proses penyaluran sampah yang telah dipilah bisa berjalan lebih efektif. Petugas sampah pun mengapresiasi langkah kecil ini dan mendukung penuh inisiatif plogging yang saya lakukan.

 

Plogging ke 2,

    Pada kegiatan plogging kedua ini, saya memilih melakukannya di salah satu tempat publik yang dekat dengan rumah saya, yaitu di Embung Tegaltirto, yang terletak di Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 12 April 2025, dengan ditemani oleh ibu saya. Sebelum memulai aksi memungut sampah, saya terlebih dahulu berolahraga dengan berlari mengelilingi area embung sambil mengamati kondisi kebersihannya. Setelah menyelesaikan dua putaran lari, saya melanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalur di sekitar embung untuk mulai mengambil sampah-sampah yang terlihat.

    Selama kegiatan berlangsung, saya menemukan cukup banyak sampah anorganik seperti plastik, botol bekas, dan sejenisnya. Selain itu, juga terdapat sampah organik berupa sisa makanan, terutama dari jajanan. Meskipun demikian, jumlah sampah yang saya temukan tidak terlalu banyak, yang menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat dan pengelola tempat wisata terhadap kebersihan lingkungan cukup baik. Namun, keberadaan sampah yang masih tersisa dapat menjadi bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kesadaran lingkungan, baik bagi masyarakat sekitar maupun para pengunjung. Edukasi dan kerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting agar tempat ini tetap nyaman dan lestari.

Saya berharap, dengan adanya kegiatan yang saya lakukan, masyarakat yang melihatnya bisa terinspirasi untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan. Semua ini dilakukan demi terciptanya harmoni antara manusia dan alam, demi kesejahteraan bersama dan keberlangsungan hidup yang seimbang. berikut saya lampirkan dokumentasi plogging ke 2.




Dari hasil kegiatan plogging yang kedua ini, saya langsung melakukan pemilahan sampah di lokasi bersama ibu saya. Kami memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, antara organik dan anorganik, agar memudahkan proses pengelolaan selanjutnya. Setelah proses pemilahan selesai, saya segera menempatkan sampah tersebut ke dalam tempat sampah yang tersedia di area embung, sesuai dengan kategorinya masing-masing. Saya sangat berharap, sampah-sampah yang sudah dipilah ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. baik melalui proses daur ulang, pengomposan, maupun bentuk pengelolaan lainnya yang lebih ramah lingkungan. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah tersebut tidak hanya menjadi limbah, tetapi juga bisa memberikan manfaat di masa yang akan datang. Langkah kecil seperti ini semoga bisa menjadi bagian dari upaya kolektif dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.


0 komentar:

Posting Komentar