Kamis, 24 April 2025

Faiz Iqbal Fauzi_24310420038_Psikologi Lingkungan SPSJ_Tugas Essai 6

 

TUGAS ESSAI 6

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 

Faiz Iqbal Fauzi

24310420038

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA
2025

Pada tanggal 19 April 2025 kami melakukan kuliah lapangan di TPST Randu Alas, jam 09.00 WIB sampai 11.00 WIB. Dengan narasumber Pak Tujono, topik yang diangkat hari ini adalah mengenai sampah. Kegiatan ini menjadi salah satu program dalam perkuliahan Psikologi Lingkungan yang memiliki maksut agar mahasiswa Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta memiliki kepedulian yang tinggi akan sampah yang menjadi momok masalah saat ini. Masyarakat sekarang sangat tergantung sama TPA (Tempat Pembuangan Akhir), tanpa adanya pengeloaan sampah atau pemilihan sampah. Dilokasi tersebut juga dipertujukan tempat dosen pengampu kami bu Shinta yang pernah bekerja disini untuk membuat kompos.

Pemerintahan saat ini sedang mencanangkan program TPST terutama di lokasi yang sedang kami kunjungi ini, TPST ini berbasis dengan 3R dengan pengelolaan. TPST sardono ini memiliki 3 cabang yaitu ada yang berada di dayakan, randu alan (lokasi saat ini), dan wonosobo. Dalam pengeloaan sampah ini banyak kendala walaupun sudah banyak tempat pengelolaan sampah yang sudah mulai peduli. Dari permasalahan sampa yang ada di Indonesia dapat ditarik kesimpulan akar dari permasalahan sampah berada pada adanya timbunan sampah atau timbunan bau busuk yang menyengat. Permasalahan sampah bermula pada sampah rumah tangga, dan yang menjadi permasalahan sampah ketika sampah sudah adanya timbunan bau busuk.

TPST Randu Alas sendiri baru mendapatkan bantuan mesin untuk mengolah sampah sekitar 3 bulan ini yang berguna untuk mencacah dan memililah sampah. TPST Randu Alas berdiri secara swasta tanpa bantua dari pemerintah, yang membuat mereka memiliki insiatif membuat tungku pembakaran untuk mengabiskan sampah yang tersisa walaupun dari lingkungan tidak sesuai SOP tetapi mau tidak mau harus dilakukan karena banyak tumpukan atau timbunan sampah yang terus menurus dating dari sampah-sampah masyarakat. Hasil dari pembakaran smapah tersebut juga diolah untuk menjadi bahan pupuk kompos. Setiap warga yang yang berada di TPST Randu Alas iuran dari Rp 20.000 sampai Rp 40.000 tergantung dari banyaknya sampah yang mereka buang. Untuk tariff iuaran dari kota Yogyakarta sendiri sudah mencapai Rp 100.000 tetapi untuk di desa-desa masih mulai dari Rp 20.000.

TPST Randu Alas memiliki 7 orang pekerja yang mereka digaji dibawah UMR dengan pembagian gaji dari iuran-iuran warga yang ikut, sekitar upahnya Rp 1.800.000 sampai Rp 2.000.000. Dengan gaji yang dibawah UMR mereka bertjuh mempunyai resiko pekerjaa yang tinggi yaitu adanya racun, bakteri, sunduk sate yang bisa mengakibatkan tetanus. Tetapi SOP yang berjalan disini sangat terjaga dari penggunaan sarung tangan, sepatu boot, serta masker. TPST Randu Alas juga bekerja sama dengan pihak puskesmas dengan tanda tangan MOU untuk pendampingan kesehatan pekerjanya. TPST ini dibina oleh DLH (Dinas Llingkungan Hidup) yang dimana TPST ini masuk dalam tempat pembuangan yang memiliki pengelolaan yang sudah terdata pada DLH. Jumlah pelanggan di TPST mencapai 350an warga dengan rata-rata iuran mereka Rp 30.000 sampai Rp 45.000 dengan yang paling tinggi di asrama Jepang yang membayar Rp 400.000. Pembagian iuran ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu rumah tangga, rumah tangga usaha, ruang usaha. Pengambilan sampah dilakukan setiap hari hanya yang membedakan zonasinya karena dibagi menjadi 3 zonasi yaitu zonasi A, zonasi B, Zonasi C dengan jadwal pengangkutan sampah seminggu 2x pengambilan. Lokasi TPST Randu Alas sendiri adalah salah satu program dari PUPR dari sanitasi lingkungan.

Perkuliahan lapangan ini seakan membuka kami sebagai mahasiswa akan banyaknya sampah yang manusia produksi terutama pada sampah plastik. Semakin tahun sampah yang diproduksi oleh manusia semakin naik. Jadi disana kita diperliatkan bagaimana pengelolaan sampah, bagaiman pekerja yang memisahkan dan memilah sampah-sampah untuk diolah kembali. Banyak pelajaran yang kita dapat saat kunjungan ke TPST Randu Alas.


0 komentar:

Posting Komentar