Sabtu, 26 April 2025

ESAI 4 - UPCYCLING SAMPAH ANORGANIK

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

ESAI 4

UPCYCLING SAMPAH ANORGANIK & MERINTIS USAHA EKONOMI SIRKULER

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Nama: Gunarti

NIM: 23310410118

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2025

 

Permasalahan sampah kertas merupakan isu lingkungan yang semakin mendesak untuk ditangani. Di tengah arus konsumsi yang tinggi, kertas menjadi salah satu limbah paling umum yang sering diabaikan. Padahal, kertas merupakan bahan yang dapat dengan mudah didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Salah satu solusi inovatif yang muncul adalah konsep upcycling—mengubah limbah menjadi produk baru yang memiliki nilai guna dan nilai jual lebih tinggi. Pendekatan ini menjadi dasar dalam merintis usaha ekonomi sirkuler berbahan bubur kertas.

Upcycling berbeda dari sekadar daur ulang biasa. Dalam proses upcycling, limbah tidak hanya diproses ulang menjadi bahan mentah, melainkan diolah menjadi produk baru yang lebih kreatif dan bernilai. Bubur kertas—kertas yang direndam selama beberapa jam dan dihancurkan—dapat dijadikan produk yang bermanfaat, cantik, ramah lingkungan, dan lucu seperti bingkai, souvenir, dan kotak tisu. Dengan sedikit kreativitas, bubur kertas dapat dijadikan bisnis yang berbasis ekonomi sirkuler.

Ekonomi sirkuler adalah sistem ekonomi yang memiliki tujuan meminimalkan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya. Dalam konteks ini, bubur kertas menjadi titik awal dari siklus ekonomi baru, di mana produk yang diciptakan tidak berakhir sebagai limbah, tetapi kembali masuk ke dalam rantai pasok. Dengan membangun usaha berbasis produk upcycled dari bubur kertas, saya tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestaran lingkungan di sekitar saya.

Kegiatan ini saya mulai dengan mengumpulkan kertas bekas mercon perayaan hari raya Idhul Fitri dan mengolahnya menjadi produk kerajinan. Upcycling bubur kertas menjadi jalan alternatif yang menjanjikan bagi saya dalam membuat usaha ekonomi sirkuler. Tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memupuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ekonomi berkelanjutan.

Dalam pembuatan bubur kertas ini hambatannya adalah tercampurnya kertas dengan ranting dan kerikil yang ikut masuk akibat pengumpulan kertas bekas mercon, jadi pada saat akan merendam saya masukan kertas satu per satu agar meminimalisir sampah lain ikut terendam. Menghias kotak tisu dengan menggunakan bubur kertas merupakan ide yang membutuhkan kreatifitas dan kesabaran yang ekstra karena bubur kertas mudah geser ketika masih basah. Harga barang produksi saya Rp 20.000,00 karena bahan campuran yang saya pakai. Saya memasarkan produk saya yang nantinya akan saya jadikan usaha pre-order agar jika ada yang mau request warna lain, motif lain dapat cek produk di instagram saya @si__gun dan dapat diakses melalui https://www.instagram.com/p/DI5_69OS6kD/?igsh=MXV1ZmRmYjR2MmM1eg==

Berikut adalah cara membuat bubur kertas.

Alat dan bahan:

1.     Kertas bekas

2.     Cat akrilik

3.     Lem kertas

4.     Air

5.     Pinset

Langkah-langkahnya:

1.     Rendam kertas selama 1 jam

2.     Saring dan cuci kertas agar lebih bersih

3.     Pisahkan pada beberapa wadah

4.     Beri lem dan secukup air, aduk adonan hinggan tercampur rata

5.     Berikan warna dari cat akrilik secukupnya di tiap-tiap wadah

6.     Tempelkan bubur kertas pada kotak tisu secara menyeluruh

7.     Hias kotak tisu dengan bubur kertas berwarna lain

8.     Keringkan kotak tisu di bawah terik matahari

   



0 komentar:

Posting Komentar