PSIKOLOGI LINGKUNGAN
ESAI 4
UPCYCLING SAMPAH ANORGANIK & MERINTIS USAHA
EKONOMI SIRKULER
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Nama: Gunarti
NIM: 23310410118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
Permasalahan sampah kertas merupakan isu lingkungan yang
semakin mendesak untuk ditangani. Di tengah arus konsumsi yang tinggi, kertas
menjadi salah satu limbah paling umum yang sering diabaikan. Padahal, kertas
merupakan bahan yang dapat dengan mudah didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Salah satu solusi inovatif yang muncul adalah konsep upcycling—mengubah limbah
menjadi produk baru yang memiliki nilai guna dan nilai jual lebih tinggi.
Pendekatan ini menjadi dasar dalam merintis usaha ekonomi sirkuler berbahan
bubur kertas.
Upcycling berbeda dari sekadar daur ulang biasa. Dalam
proses upcycling, limbah tidak hanya diproses ulang menjadi bahan mentah,
melainkan diolah menjadi produk baru yang lebih kreatif dan bernilai. Bubur
kertas—kertas yang direndam selama beberapa jam dan dihancurkan—dapat dijadikan
produk yang bermanfaat, cantik, ramah lingkungan, dan lucu seperti bingkai,
souvenir, dan kotak tisu. Dengan sedikit kreativitas, bubur kertas dapat
dijadikan bisnis yang berbasis ekonomi sirkuler.
Ekonomi sirkuler adalah sistem ekonomi yang memiliki tujuan
meminimalkan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya. Dalam konteks
ini, bubur kertas menjadi titik awal dari siklus ekonomi baru, di mana produk
yang diciptakan tidak berakhir sebagai limbah, tetapi kembali masuk ke dalam rantai
pasok. Dengan membangun usaha berbasis produk upcycled dari bubur kertas, saya
tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada
pelestaran lingkungan di sekitar saya.
Kegiatan ini saya mulai dengan mengumpulkan kertas bekas mercon
perayaan hari raya Idhul Fitri dan mengolahnya menjadi produk kerajinan. Upcycling
bubur kertas menjadi jalan alternatif yang menjanjikan bagi saya dalam membuat
usaha ekonomi sirkuler. Tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di
TPA, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memupuk kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya ekonomi berkelanjutan.
Dalam pembuatan bubur kertas ini hambatannya adalah tercampurnya kertas dengan ranting dan kerikil yang ikut masuk akibat pengumpulan kertas bekas mercon, jadi pada saat akan merendam saya masukan kertas satu per satu agar meminimalisir sampah lain ikut terendam. Menghias kotak tisu dengan menggunakan bubur kertas merupakan ide yang membutuhkan kreatifitas dan kesabaran yang ekstra karena bubur kertas mudah geser ketika masih basah. Harga barang produksi saya Rp 20.000,00 karena bahan campuran yang saya pakai. Saya memasarkan produk saya yang nantinya akan saya jadikan usaha pre-order agar jika ada yang mau request warna lain, motif lain dapat cek produk di instagram saya @si__gun dan dapat diakses melalui https://www.instagram.com/p/DI5_69OS6kD/?igsh=MXV1ZmRmYjR2MmM1eg==
Berikut adalah cara membuat bubur kertas.
Alat dan bahan:
1. Kertas bekas
2. Cat akrilik
3. Lem kertas
4. Air
5. Pinset
Langkah-langkahnya:
1. Rendam kertas selama 1 jam
2. Saring dan cuci kertas agar lebih bersih
3. Pisahkan pada beberapa wadah
4. Beri lem dan secukup air, aduk adonan hinggan tercampur rata
5. Berikan warna dari cat akrilik secukupnya di tiap-tiap wadah
6. Tempelkan bubur kertas pada kotak tisu secara menyeluruh
7. Hias kotak tisu dengan bubur kertas berwarna lain
8. Keringkan kotak tisu di bawah terik matahari






0 komentar:
Posting Komentar