TUGAS ESSAI 8
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Faiz
Iqbal Fauzi
24310420038
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
Saya merantau sejak tahun 2017 setelah
saya tamat dari SMA, merantau dan tinggal sendiri di kosa-kosan banyak sekali
perbedaan saat tinggal bersama keluarga. Perbedaan yang mencolok menurut saya
adalah pengeloaan sampah, ketika saya merantau dan tinggal dikos banyak
produksi sampah yang sangat menggunung terutama pada sampah botol plastik, kresek
plastik, dll. Meskipun saya tinggal di kos-kosan, saya tetap berkomitmen untuk
menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan. Bagi saya, mencintai bumi bisa
dimulai dari hal kecil yaitu ruang sekecil apapun itu. Di kamar kos yang
sederhana, saya membangun kebiasaan-kebiasan kecil yang mungkin berdampak
besar.
Seperti mengolah botol galon Le Minerale
yang sudah tidak digunakan lagi dengan membuatnya untuk pengadah air AC di kos
saya. Menggunakan galon ini sangat menghemat pengeluaran uang saya, karena jika
saya membeli ember hanya untuk pengadah air AC bisa mengeluarkan biaya Rp
20.000 sampai Rp 35.000,. Dengan memanaatkan barang bekas di sekitar saya maka
bisa membuat lebih hemat karena tidak perlu untuk membeli ember baru. Adapaun komitmen
saya yang lain adalah, saya berusaha mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
dengan mempunyai tas belanja sendiri dan menggunakan botol tumbler. Sedangkan untuk
energi saya hanya menggunakan lampu dan alat elektronik lainnya jika diperlukan
atau seperlunya penggunaan. Saya juga memastikan setiap saya akan pergi keluar
untuk memastikan semua peralatan mati saat saya pergi keluar.
Pengeloaan sampah sampah menjadi
perhatian khusus saya sebagai anak kos yang dimana saya membedaka sampah
menjadi 2 yaitu sampah kering dan sampah basah. Sampah kering itu seperti
tissue, kertas, botol plastik. Sedangkan untuk sampah basah seperti tempat
bekas makan, sisa makanan, yang menurut saya akan menimbulkan bau. Pembedaan ini
saya lakukan dari awal saya kos jadi untuk sampah basah pasti saya akan
membuang setiap hari sedangkan untuk sampah kering saya membuang 2 hari sekali.
Tinggal dikos-kosan tidak membatasi saya untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan
langkah kecil di tempat terbatas saya belajar bahwa dampah besar tidak harus
dilakukan dengan aksi yang besar. Seperti kebiasaan kecil jika dilakukan konsisten
akan memberikan dampak nyata pada lingkungan. Perubahan harus berasal dari
sendiri untuk peduli terhadap lingkungan hidup.
Video Pengeloaan Sampah : https://youtube.com/shorts/1pzTCWpvg7k?si=e4FNSVf5vzYDI7ux







0 komentar:
Posting Komentar