PSIKOLOGI LINGKUNGAN
ESAI 5
EKSPERIMEN TENTANG SAMPAH
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Nama: Gunarti
NIM: 23310410118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
Sampah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak dari kita masih bergantung pada sistem
pengelolaan sampah eksternal dan mengabaikan tanggung jawab pribadi. Dalam
upaya kecil untuk mengubah kebiasaan ini, saya melakukan eksperimen sederhana:
mengelola sendiri sampah rumah tangga dengan membuat ecoenzim, kompos, sabun
cair, dan bahkan parcel kreatif dari barang-barang bekas di Rumah Ibu Shinta
pada hari Minggu, 27 April pukul 09.00 bersama dengan mahasiswa Universitas
Proklamasi 45 dan juga ibu-ibu binaan Mbak Sari dari Bank Sampah.
Langkah pertama adalah membuat ecoenzim. Kami mengumpulkan
limbah organik dari kulit buah apel dan pir, lalu mencampurnya dengan gula
merah dan air dalam botol bekas. Dalam eksperimen ini, bahan-bahan tersebut
dicampur dalam perbandingan tertentu dan dibiarkan berfermentasi selama tiga
bulan, lalu disaring dan ditambahkan irisan serai dan klarak sebanyak 3 biji.
Proses ini menghasilkan larutan berwarna cokelat yang memiliki banyak manfaat,
mulai dari pembersih alami, pestisida organik, hingga pupuk cair. Selain ramah
lingkungan, pembuatan eco-enzyme juga memberikan edukasi tentang pentingnya
mengelola limbah organik dengan bijak.
Selanjutnya, eksperimen berlanjut dengan pembuatan
kompos. Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organik yang dapat digunakan
sebagai pupuk alami. Dalam praktiknya, sisa makanan, dedaunan kering, dan
sampah dapur dikumpulkan dan ditumpuk dalam wadah komposter sederhana. Berdasarkan
yang dijelaskan oleh Ibu Shinta campuran yang dipakai adalah molase dengan
ukuran 2-3 tutup botol, EM4 sekitar 5 tutup botol, dan trikoderma yang berfungsi
sebagai anti jamur, bekatul untuk Vit B alami, POC (kulit buah, air, dan gula merah),
lalu sisa gergaji sebagai karbon. Lalu kompos disimpan dalam kendi yan dialasi
bantal kompos, bantal tersebut terbuat dari kawat strimin yang berisi serai
lalu dijahit menggunakan senar. Dengan menjaga rasio karbon dan nitrogen yang
seimbang serta memastikan aerasi yang baik, proses pengomposan berjalan efektif.
Dalam beberapa minggu, sampah yang tadinya tidak berguna berubah menjadi tanah
subur yang kaya akan nutrisi, siap digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Pengelolaan limbah juga mencakup pembuatan sabun cair
dari bahan-bahan bekas yang diolah menjadi sabun cair ramah lingkungan.
Prosesnya melibatkan penyaringan ecoenzym, pencampuran dengan bahan sabun (MES)
yang sudah dicairkan sebanyak 200gr, ditambahkan dengan garam industri/garam
tanpa zodium sebanyak 150gr yang berfungsi sebagai pengental, lalu Glyserin
sebanyak 270gr yang berfungsi untuk pelicin/keamanan kulit kita, aminon
sebanyak 90gr sebagai pengental tambahan dan penambahan EDTH sebanyak 20gr
untuk mengawetkan serta pewangi alami seperti minyak esensial sebanyak 5ml.
Sabun cair ini aman digunakan untuk membersihkan peralatan rumah tangga dan
berkontribusi dalam mengurangi limbah dapur.
Sebagai penutup eksperimen, saya membuat parcel dari
hasil daur ulang. Kami mengemas kompos dan sabun cair dalam botol bekas yang
diberi stiker dan dibungkus dengan kertas bekas kalender yang diberi gambar dan
setiker lalu membagikannya ke teman-teman. Ini adalah bentuk nyata berbagi
kesadaran tentang pentingnya bertanggung jawab atas sampah sendiri. Parcel itu
bukan sekadar hadiah, tapi ajakan kecil untuk mengubah pola pikir. Selain
mengurangi limbah, konsep parcel ini juga memperkenalkan gaya hidup
berkelanjutan kepada masyarakat luas.
Eksperimen sampah ini membuktikan bahwa limbah bukanlah
akhir dari sebuah siklus, melainkan awal dari potensi baru. Dengan kreativitas
dan kesadaran lingkungan, sampah bisa diubah menjadi produk bernilai guna
tinggi. Lebih dari sekadar proyek, eksperimen ini menanamkan prinsip tanggung
jawab lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui langkah sederhana ini, kita turut berkontribusi
dalam menciptakan bumi yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.






0 komentar:
Posting Komentar