Selasa, 06 April 2021

PEMANFAATAN AIR DARI SAWAH SEBELUM DIALIRKAN KE SUNGAI UNTUK KELOMPOK TANI IKAN

Oleh :
Ikhsan Arifudin

NIM :
20.310.410.029

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, M.A

       Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Bisa dikatakan dua per tiga bumi tempat kita tinggal ini adalah air dan satu per tiganya adalah daratan. Di dalam tubuh makhluk hidup (manusia) pun terdapat 60% air dari komponen penyusunnya. Sehingga bisa saja orang bertahan lama tidak makan, tetapi orang tidak akan bisa bertahan lama tanpa minum. Oleh karena itu dapat dikatakan air sangat penting, tanpa adanya air di muka bumi ini maka sangat mustahil ada kehidupan di dalamnya. Dengan demikian kita semua harus terus berusaha untuk mengelola air agar ekosistem alam tetap terjaga kelestariannya.


    Di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat sebuah desa yang beralamatkan di dusun Dukuh 04 Sidomoyo Godean Sleman Yogyakarta. Kawasan tersebut berupa pemukiman penduduk dan sawah yang terdapat sungai sebagai pembatas dengan wilayah lainnya. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai buruh dan jasa. Kegiatan masyarakatnya sangat bervariasi dan salah satunya yaitu membuat kelompok tani ikan. Ide tersebut diprakarsai oleh bapak kadus setempat dengan memanfaatkan lahan kas desa yang kosong karena sebelumnya kurang produktif ditanami tanaman tebu. Sehingga lahan tersebut dialih fungsikan menjadi lahan perikanan dengan membuat kelompok tani ikan. 
    Saya sempat bertemu dan berdialog dengan bapak Muh Arifin salah satu anggota kelompok tani ikan di wilayah tersebut. Beliau tidak segan berbagi cerita dengan saya yang saat itu beliau baru saja pulang dari merumput di sawah. Informasi yang saya dapatkan bahwa memang benar ide pembuatan kelompok tani ikan ini dari bapak kadus yang berlatar belakang sarjana ekonomi. Beliau bapak kadus sempat mengevaluasi tentang mengapa tanah kas desa tersebut selalu saja panen tebu tidak maksimal, dan ternyata struktur tanahnya memang tidak cocok untuk ditanami tanaman karena tanahnya keras, orang disekitar menyebutnya dengan tanah wadas.


    Bapak kadus mulai berpikir tetang bagaimana cara tanah tersebut bisa tetap dimanfaatkan dan memberi manfaat ekonomi juga untuk masyarakatnya. Maka dipilihlah kolam ikan sebagai alih fungsi lahan tersebut. Menurutnya air yang mengairi sawah akan sangat sia-sia jika tidak dimanfaatkan. Karena air yang sudah melalui sawah yang notabene lahan subur pasti banyak membawa unsur hara yang dapat menyuburkan lahan lain di sekitarnya. Selain itu zat organik yang terkandung dalam air sawah juga dapat dipakai sebagai pakan alami ikan.
    Sampai saat ini kolam ikan di lahan tersebut sudah berjumlah 20kolam dan di lahan lain sudah 15kolam. Berkat adanya pemberdayaan masyarakat dengan cara tersebut maka masyarakat yang menganggur karena pekerjaannya sebagai buruh dan jasa yang sedang sepi tetap bisa mendapatkan pendapatan bulanan dengan cara menjual bibit ikan dan ikan siap konsumsi baik dijual kiloan atau dipancingkan.
    Semoga cerita ini dapat memberi inspirasi tentang bagaimana memanfaatkan air yang baik dan bagaimana mengolah lahan yang tidak produktif dapat menjadi produktif, serta bagaimana memberdayakan masyarakat yang semula pengangguran menjadi produktif. Mari tetap jaga kelestarian alam kita dimulai dengan cara menjaga kulitas air tetap baik.
Terimakasih dan selamat hari air sedunia.

0 komentar:

Posting Komentar