Selasa, 06 April 2021

PEMANFAATAN METODE FERMENTASI PADA PENGOLAHAN LIMBAH ALKOHOL 


Oleh : Atika Nuryanti
NIM. 20310410064
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Lingkungan yang bersih dan nyaman merupakan sebuah impian bagi semua makhluk hidup, di beberapa tempat masih dijumpai pencemaran lingkungan, terutama dilingkungan perairan, air merupakan sumber daya yang penting di dunia, karena air  sebagai  sumber pokok kehidupan bagi semua makhluk hidup serta dapat menunjang kegiatan perekonomian warga sekitar seperti kegiatan industri dan teknologi.

Kerusakan ekosistem air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran ekosistem air ialah limbah industri. Seiring berjalannya waktu, dan berkembangnya sektor industri, terdapat berbagai masalah yang berkaitan dengan limbah dan berujung pada pencemaran air sungai. Seperti yang terjadi di sungai kecil di Desa Sentul, Kelurahan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo. Dari sungai tersebut tercium bau yang tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga disekitar, selain itu limbah tersebut juga berpengaruh terhadap kehidupan pada ekosistem air karena dapat mengancam kehidupan dan habitat makhluk hidup yang ada di sungai tersebut seperti ikan, plangton, serta dapat merusak ekosistem pertanian yang berpengaruh terhadap hasil panen petani.

Dalam bidang industri, air yang telah digunakan dalam artian limbah industri tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan sekitar, seperti sungai atau yang lainnya. Air limbah tersebut seharusnya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang sehingga air limbah memiliki kualitas yang sama pada air dilingkungan sekitar. Akan tetapi pada praktiknya masih banyak industri yang langsung membuang limbahnya kesungai, sehingga secara langsung pembuangan ini lah yang dapat menjadi penyebab terjadinya pencemaran ekosistem air dan ekosistem disekitar sungai tersebut. Pada perinsipnya pengolahan limbah bertujuan menetralkan air dari bahan tersuspensi dan terapung, meminimalisir atau mengurangi pengaruh buruk limbah bagi kesehatan manusia dan lingkungan, serta meningkatkan mutu dilingkunan tersebut melalui pengolahan limbah.

Pengelolahan air limbah dapat dilakuakn dengan 2 cara yakni dengan cara alami  (membuat kolam stabilisasi dengan cara menetralalisasi air limbah dari zat pencemar sebelum dialirkan kesungai) dan cara bantuan (menetralalisasi air dengan 3 tahap primary treatment, secondary treatment dan tertitary treatment) biasanya menetralisasi dengan cara bentuan ini dilakuakn oleh instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sedangkan pada teknik penolahan limbah secara umum terdapat 3 metode pengolahan yakni secara fisika (proses sedimentasi), kimia (proses koagulasi dan flokulasi) dan biologi (proses fermentasi). Dalam penolahan air limbah alkohol dapat digunakan metode pengolahan secara biologi menggunakan proses fermentasi.

Proses fermentasi merupakan proses perubahan kimia pada substrat organik pada aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir. Pada limbah alkohol proses fermentasi secara biologi dimana gula (glukosa, fruktosa dan sukrosa) diubah menjadi energi dengan bentuan mikroorganisme khamir jenis Saccharomeyces cerevisiae yang kemudian menghasilkan karbondioksida (CO2) dan etanol, sehingga etanol dapat digunakan kembali sehingga tidak dapat mencemari lingkungan disekitar.

 

 

Pustaka :

Nurcahyani et al. 2016. Pengolahan Limbah Cair Industri Alkohol Bekonang Menggunakan Proses Fermentasi. Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia.

Indrayani L, Nur R. 2018. Nilai Parameter Kadar Pencemar Sebagai Penentu Tingkat Efektivitas Tahapan Pengolahan Limbah Cair Industri Batik. Research Article. Vol 12 (1).

0 komentar:

Posting Komentar