Minggu, 04 April 2021

Pentingnya Menanamkan Sikap Toleransi Sejak Dini

 Pentingnya Menanamkan Sikap Toleransi Sejak Dini

Media sosial adalah salah satu sumber informasi masa kini. Namun, apakah media sosial aman bagi anak? Tak hanya orang dewasa, kini cukup banyak ditemui anak-anak bermain medsos alias media sosial. Di sana, mereka bisa menambah pertemanan, sekaligus mendapat banyak informasi penting dan menarik. Selain memberikan manfaat, platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, juga punya dampak negatif. Misalnya, mengurangi interaksi sosial secara langsung, dapat mengganggu waktu belajar, hingga menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan depresi. Konten yang tidak terfilter, seperti hoaks dan berbau pornografi, komentar negatif, perundungan (bullying), ucapan kebencian, penipuan, hingga kasus penculikan anak banyak yang bermula dari media sosial. Oleh sebab itu peran orang tua sangat diperlukan dalam mengawasi dan memberikan ajaran untuk perkembangan pertumbuhan anak.

Toleransi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendirian, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi merupakan sikap untuk saling menghargai dengan segala sesuatu yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang.

Dikutip dari laman Tempo.co Setara Institute mencatat selama 12 tahun terakhir ini telah terjadi 2.400 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Banyaknya angka pengguna media sosial di Indonesia memberi resiko besar terhadap penyebaran berbagai konten negatif dan provokasi ataupun ujaran kebencian yang menimbulkan konflik pada semua platform media sosial yang ada. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa media sosial dapat menciptakan akses intoleran.

Dikutip dari laman Tempo.co Menurut Prof. Komaruddin Hidayat, alasan terpenting dan terutama adalah karena kondisi dunia yang semakin beragam dan berkembang. Di Indonesia saja sudah banyak suku, ras dan agama. Warna kulit pun berbeda-beda. Dengan menanamkan sikap toleransi, anak-anak akan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Mereka sudah mengerti tentang bagaimana bersikap terhadap perbedaan. Sikap toleransi memang penting diajarkan kepada anak agar nantinya mereka tidak gampang terpengaruh dengan ajaran yang kurang tepat.

Media sosial tidak hanya tentang hal negatif, dengan adanya media sosial memudahkan kita dalam berinteraksi jarak jauh, berbagi informasi, bahkan sebagai tempat untuk berdiskusi online. Banyak hal positif yang dapat kita lakukan dalam bermedia sosial. Sudah selayaknya kita menjadi masyarakat yang cerdas dalam bermedia sosial. Menerima informasi haruslah dicek kebenarannya terlebih dahulu. Gunakanlah media sosial dengan secukupnya dan seperlunya. 

Oleh karena pentingnya menanamkan pendidikan toleransi sejak dini agar mereka mampu beradaptasi dengan dunia yang semakin berkembang ini. Mengajarkan mereka bagaimana menggunakan sosial media yang semestinya dengan mengawasi dan membatasi pemakaian gagdet anak. Dan juga mengajarkan mereka bagaimana mengargai perbedaan agar mereka tidak gampang terprovokasi, memiliki pemikiran terbuka dan menjadi pribadi yang memiliki moral yang baik. 


Referensi

https://nasional.tempo.co/read/1271038/setara-ada-2-400-insiden-pelanggaran-kebebasan-beragama

https://gaya.tempo.co/read/1176388/ajarkan-toleransi-sejak-dini-ini-manfaatnya-untuk-anak

Palupi, I. D. R. (2020). Pengaruh Media Sosial Pada Perkembangan Kecerdasan Anak Usia Dini. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(2), 127-134.


Nama   : Gideon Petra Malia

NIM      : 20310410066

Matkul : Psikologi Sosial


0 komentar:

Posting Komentar