PSIKOLOGI SOSIAL
TERHADAP KORBAN PENCABULAN
Disusu Oleh :
Nida Asma Wafiqoh
NIM :
20310410008
Mata Kuliah :
Psikologi Sosial I
Dosen Pengampu :
Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Klinik Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Bukan
suatu kejadian yang langka lagi di Indonesia, remaja yang masih di bawah umur
berpacaran hingga banyak bermunculan kasus-kasus pelecehan seksual terhadap
wanita-wanita dibawah umur. Dan banyak pula terjadi bermula dari mereka
berkenalan melalui medsos seperti Facebook dan lainnya. Selain disini bisa
memalukan diri sendiri tetapi juga akan memalukan keluarga hingga masnyarakat
yang ada di sekitar tempat tinggal.
Seperti
kasus yang sedang ramai di Yogyakarta seorang wanita dihamili sang kekasih
seorang ABG setelah keduanya berkenalan di Facebook (Senin, 24 Februari 2020).
Seorang laki- laki yang berinisial IS warga Gamping menghamili seorang wanita
berinisial P warga Gondokusuman, Yogyakarta. IS ditangkap oleh keepolisisn
setelah orang tua dari P melaporkannya. Setelah kasus ini diusut oleh
kepolisian teryata IS tidak hanya mencabuli P saja, melainkan ada lima wanita
muda lainnya.
Hal
ini diketauhi oleh pihak kepolisian berawal dari orang tua P yang merasa tidak
wajar dengan gelagat anaknya selain itu ada pula perubahan pada fisik sang anak
yang membuat orang tua semakin curiga. Setelah itu orang tua P mencoba mengajak
komunikasi dengan P dan akhirnya P pun mengaku bahwa dia dihamili oleh
kekasihnya yaitu IS. Tidak terima dengan perlakuan pacar anaknya, orang ta P lantar
melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Lalu
apakah kasus ini termasuk kedalam ranah Psikologi Sosial? Tertu saja iya,
karena kaus pencabulan bukan hanya merugikan sang wanita saja melainkan
keluarga dan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Bisa saja korban
mengalami trauma karena hal tersebut, selain itu orang tua juga akan malu
karena merasa gagal merawat dan menjaga anaknya serta merasa gagal pula
mendidik anaknya. Dan juga masyarakat yang ada disekitar tempat tinggalnya
pasti akan banyak yang menghujat keluarga korban karea disini mereka merasa
malu karena dikawasan tempat tinggalnya ada wanita yang hamil diluar nikah yang
notabene nya hamil di luar nikah adalah suatu hal yang sangat buruk.
Tapi
disini di sini kita bisa lihat pasti korban mengalami tekanan terhadap kasus
yang menimpanya dan pasti merasa malu serta bersalah karena membuat keluarganya
malu dihujat orang warga di sekitar tempat tinggalnya. Memang benar adanya
bahwa hamil di luar nikah merupakan hal yang tidak benar tetapi kita akan buruk
juga apabila kita menghujat orang tersebut, kita harus tau bahwa dia sudah
merasa tertekan dengan kasus yang menimpanya dan jika kita menghujat dan
mengucilkan keluarga korban akan lebih tertekan lagi dengan keadaan di
ligkungannya dan merasa terasingkan. Bukan berarti kita membenarka bahwa hamil
diluar nikah adalah tindakan yang benar tetapi kita coba memahami diposisi
korban. Dengan kita memperumpamakan kasus itu menimpa kita pasti kita juga akan
merasakan apa yang dirasakan oleh korban saat ini.
Ada
banyak factor yang membuat seorang korban melakukan hal tersebut seperti factor
rendahnya pendidikan, factor teknologi,
factor adanya rasa cinta dan factor lainnya. Nah disini kita sebagai mahasiswa
Psikologi harus bisa menanggulangi agar tidak terjadi pencabulan terhadap
anak-anak remaja, seperti melakukan terjun lapangan seperti bersosialisasi
mengenai upaya pencegahan adanya pencabulan. Selain mencegah terjadinya
pencabulan pihak keamanan disekitar harus melakuka hokum yang seadilnya bagi
pelaku cabul agar merasa jera denga apa yang ia lakukan.
Selain
itu sebagai orang tua harus lebih menjaga serta memperhatikan anaknya, memberi
nasihat, dan memberikan pemahaman terhadap anak agar tidak melakukan dan
terjerumus ke dalam pergaulan bebas untuk menghindari terjadinya pencabulan.
Selanjutnya sebagai masyarakat harus lebih berhati – hati dalam menggunakan
media social terutama bati ABG yang kemungkinan besar baru mulai memahami media
social, kita harus pandai dalam mengoperasikan media social untuk berteman dan
yang lainnya, lebih menggunakan hp, laptop atau alat telnologi lainnya untuk
lebih bermanfaat seperti googling materi pembelajaran disekolah bukan untuk
membuka situs-situs yang seharusnya tidak dilihat oleh ABG di bawah umur. Dan
kita harus lebih bijak dalam menggunakan teknologi yang perkembangannya sangat
pesat di Era saat ini.
Referensi :
- Berita ABG menghamili wanita setelah berkenala di Facebook diakses dari : https://wartakota.tribunnews.com/2020/02/24/abg-ini-hamili-pacarnya-dua-minggu-setelah-kenalan-di-facebook-5-perempuan-lain-juga-jadi-korban ( pada Jum’at 26 Februari 2021 Pukul 13.00.
- Gambar 1 diakses dari : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pikiran-rakyat.com%2Fnasional%2Fpr-01667861%2Frekonstruksi-pencabulan-5-anak-di-bawah-umur-polisi-pelaku-ancam-bunuh-korban&psig=AOvVaw0woOezBFJTXl62BS7TqP_e&ust=1614409170667000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNDqmIX9hu8CFQAAAAAdAAAAABAJ ( pada Jum’at 26 Februari 2021 Pukul 13.40 )
0 komentar:
Posting Komentar