PEMANFAATAN AIR UNTUK PERTANIAN
Oleh :
Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani
20310410048
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.
Kebutuhan makhluk hidup tak lepas dari air, karena air merupakan
sumber daya alam yang sangat penting dalam menunjang peranan kebutuhan semua
makhluk hidup. Keberadaan sumber daya air perlu dilestarikan, baik dalam
pemanfaatan maupun pengelolaan air, karena jika keberadaan sumber daya air
tidak dapat dikelola dengan baik, maka kekeringan; kegagalan panen; serta
kelangkaan air akan terjadi. Maka dari itu pelestarian serta pengelolaan sumber
daya air harus benar-benar tepat. Pada pengelolaan sumber daya air ini juga
akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang ada, jadi tidak sembarang pengelolaan
dapat mengelola sumber daya air ini dengan baik. Sumber daya air yang ada di
bumi ini sangatlah luas, meliputi laut, sungai, danau, hujan, air tanah, mata
air, dan yang lain sebagainya yang tidak
bisa dijelaskan satu-persatu.
Kita ambil contohnya kegunaan air pada
sektor pertanian yang berada di Desa Klaci 1 Margoluwih, Seyegan, Sleman.
Sistem perairan yang digunakan pada sektor pertanian ini yaitu sistem perairan
air tanah. Karena jika dilihat dari berbagai sumber daya air yang ada, sistem
perairan air tanah inilah yang sangat efektif dan efisien pada sektor
pertanian.
Mengapa demikian? Karena pada sektor
pertanian, khususnya pada sawah terdapat tanaman padi yang mana meruakan
tanaman yang sangat banyak membutuhkan pasokan air dalam masa tumbuh
kembangnya, terlebih pada saat padi tersebut akan tumbuh, padi tersebut harus
selalu tergenangi oleh air dalam kata lain tanaman padi yang dalam masa
pertumbuhan tidak boleh kekeringan.
Nah, agar produktivitas padi dapat
berjalan dengan efektif dalam satu satuan luas lahan, maka akan dibutuhkan
suplay air yang cukup, salah satunya dengan cara irigasi.
Irigasi sendiri
sering disebut sebagai proses penambahan air yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan lengas tanah bagi pertumbuhan tanaman (Israelsen dan Hansen 1980).
Irigasi sendiri sangat diperlukan untuk menunjang
pertumbuhan tanaman padi agar meningkatkan produksi hasil padi. Penyediaan air
irigasi yang cukup akan mengontrol pengingkatan serta pengelolaan sistem air
dalam proses produksi padi.
Disini, saya bertemu dengan seorang petani yang bernama Bapak Mujiman. Beliau salah satu petani yang ikut mengelola serta menjaga kelestarian sumber daya air yang digunakan pada pengairan di sawah ini. Bapak mujiman ini hanya mengelola lahan miliknya dengan istrinya, karena disini masih terbilang ‘hak milik’ dalam artian, lahanmu ya lahanmu dan lahanku ya lahanku. Bapak mujiman tidak memperkejakan orang untuk membantu beliau dalam pengelolaan tanaman padi, bukan tidak mau menambah masa untuk menggarap sawahnya. Hanya saja, beliau terkendala oleh biaya yang apabila beliau memperkerjakan orang akan menambah biaya keluar setiap bulannya. Maka dari itu, beliau mengajak istrinya untuk mengurus serta mengelola lahan miliknya berdua. Selain untuk menghemat pengeluaran, beliau juga tidak ingin menyusahkan orang lain.
Bapak mujiman ini sudah berumur sekitar
80tahun. Walaupun bisa dibilang beliau sudah cukup umur dan sudah sepuh, namun
semangatnya dalam mengelola lahan pertanian miliknya sangat bisa kita contoh
agar tidak mudah menyerah dan tak kenal lelah dalam mengais rezeki.
Disamping mengelola tanaman padi, Bapak Mujiman ini
juga menanam tanaman cabai. Beliau bercerita, bahwa setiap minggunya beliau
menyisihkan uangnya untuk membeli bibit cabai. Yang mana jika bibit ini sudah
tumbuh dan menghasilkan cabai, cabai-cabai ini akan beliau jual kepada pedagang
cabai. Dan uangnya akan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
Daftar Pustaka :
http://eprints.ums.ac.id/62752/3/BAB%20I.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/27008/8/8.%20NIM.%203133131041%20CHAPTER%20I.pdf
0 komentar:
Posting Komentar