Kamis, 08 April 2021

 

PEMANFAATAN AIR UNTUK PERTANIAN

Oleh : 

Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

20310410048

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.


Kebutuhan makhluk  hidup tak lepas dari air, karena air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam menunjang peranan kebutuhan semua makhluk hidup. Keberadaan sumber daya air perlu dilestarikan, baik dalam pemanfaatan maupun pengelolaan air, karena jika keberadaan sumber daya air tidak dapat dikelola dengan baik, maka kekeringan; kegagalan panen; serta kelangkaan air akan terjadi. Maka dari itu pelestarian serta pengelolaan sumber daya air harus benar-benar tepat. Pada pengelolaan sumber daya air ini juga akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang ada, jadi tidak sembarang pengelolaan dapat mengelola sumber daya air ini dengan baik. Sumber daya air yang ada di bumi ini sangatlah luas, meliputi laut, sungai, danau, hujan, air tanah, mata air, dan  yang lain sebagainya yang tidak bisa dijelaskan satu-persatu.

Kita ambil contohnya kegunaan air pada sektor pertanian yang berada di Desa Klaci 1 Margoluwih, Seyegan, Sleman. Sistem perairan yang digunakan pada sektor pertanian ini yaitu sistem perairan air tanah. Karena jika dilihat dari berbagai sumber daya air yang ada, sistem perairan air tanah inilah yang sangat efektif dan efisien pada sektor pertanian.

Mengapa demikian? Karena pada sektor pertanian, khususnya pada sawah terdapat tanaman padi yang mana meruakan tanaman yang sangat banyak membutuhkan pasokan air dalam masa tumbuh kembangnya, terlebih pada saat padi tersebut akan tumbuh, padi tersebut harus selalu tergenangi oleh air dalam kata lain tanaman padi yang dalam masa pertumbuhan tidak boleh kekeringan.

Nah, agar produktivitas padi dapat berjalan dengan efektif dalam satu satuan luas lahan, maka akan dibutuhkan suplay air yang cukup, salah satunya dengan cara irigasi.

Irigasi sendiri sering disebut sebagai proses penambahan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lengas tanah bagi pertumbuhan tanaman (Israelsen dan Hansen 1980).

Irigasi sendiri sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman padi agar meningkatkan produksi hasil padi. Penyediaan air irigasi yang cukup akan mengontrol pengingkatan serta pengelolaan sistem air dalam proses produksi padi.


            Irigasi terbagi menjadi 2 macam, yaitu irigasi semi teknis dan irigasi teknis. Dalam sektor pertanian, khususnya sawah di Desa Klaci 1, Margoluwih, Seyegan, Sleman ini menggunakan konsep irigasi semi teknis, yang mana irigasi ini umumnya hanya dibuat serta diupayakan oleh kelompok tani setempat untuk mengaliri petak sawah lahan mereka dengan mengalirkan air melalui sungai kecil atau biasa disebut dengan ‘kalen’ dengan kondisi kemiringan sedang yang mana bisa untuk mengaliri air ke daerah yang lebih rendah, kelompok tani ini menyebutnya dengan sebutan ‘petakan sawah.’


Disini, saya bertemu dengan seorang petani yang bernama Bapak Mujiman. Beliau salah satu petani yang ikut mengelola serta menjaga kelestarian sumber daya air yang digunakan pada pengairan di sawah ini. Bapak mujiman ini hanya mengelola lahan miliknya dengan istrinya, karena disini masih terbilang ‘hak milik’ dalam artian, lahanmu ya lahanmu dan lahanku ya lahanku. Bapak mujiman tidak memperkejakan orang untuk membantu beliau dalam pengelolaan tanaman padi, bukan tidak mau menambah masa untuk menggarap sawahnya. Hanya saja, beliau terkendala oleh biaya yang apabila beliau memperkerjakan orang akan menambah biaya keluar setiap bulannya. Maka dari itu, beliau mengajak istrinya untuk mengurus serta mengelola lahan miliknya berdua. Selain untuk menghemat pengeluaran, beliau juga tidak ingin menyusahkan orang lain.

Bapak mujiman ini sudah berumur sekitar 80tahun. Walaupun bisa dibilang beliau sudah cukup umur dan sudah sepuh, namun semangatnya dalam mengelola lahan pertanian miliknya sangat bisa kita contoh agar tidak mudah menyerah dan tak kenal lelah dalam mengais rezeki.

            Disamping mengelola tanaman padi, Bapak Mujiman ini juga menanam tanaman cabai. Beliau bercerita, bahwa setiap minggunya beliau menyisihkan uangnya untuk membeli bibit cabai. Yang mana jika bibit ini sudah tumbuh dan menghasilkan cabai, cabai-cabai ini akan beliau jual kepada pedagang cabai. Dan uangnya akan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

 

Daftar Pustaka :

http://eprints.ums.ac.id/62752/3/BAB%20I.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/27008/8/8.%20NIM.%203133131041%20CHAPTER%20I.pdf

0 komentar:

Posting Komentar