PERANAN PSIKOLOGI SOSIAL REMAJA
DALAM KELOLA INFORMASI MENGENAI EDUKASI SEKS BEBAS
Oleh :
Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani
20310410048
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.
Edukasi mengenai seks bebas pada remaja saat ini
masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, khususnya di Indonesia. Mereka beranggapan
bahwasanya pendidikan seks bebas belum pantas diberikan kepada anak usia
remaja. Padahal pentingnya pendidikan seks bebas yang diberikan sejak usia dini
akan sangat berpengaruh ke dalam kehidupan anak-anak ketika mereka memasuki
masa usia remaja. Karena pada masa ini, anak-anak usia dini sudah memiliki rasa
keingintahuan yang besar. Mulai dari bertanya mengenai sesuatu yang sedang
ingin mereka cari tau kebenarannya.
Pendidikan mengenai edukasi seks bebas yang tidak
diberikan pada usia dini, akan mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual
yang akan terjadi pada anak-anak, yang mana pelakunya ialah orang-orang
terdekat mereka sendiri termasuk keluarga.
Apabila pendidikan mengenai edukasi seks bebas tidak
diberikan sedini mungkin oleh orang tua pada remaja saat ini, berarti
kemungkinan besar akan terjadi pergaulan bebas; aborsi; seks bebas yang
dilakukan oleh remaja sebelum sah menjadi sepasang suami dan istri serta
pelanggaran-pelanggaran moral lainnya. Pelanggaran moral yang terjadi pada usia
remaja bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab remaja itu sendiri.
Disini, dapat kita lihat bahwasanya peranan orang
tua dalam memberikan edukasi seks bebas pada remaja sangat amat penting. Karena
dengan adanya edukasi yang diberikan
oleh orang tua terhadap anaknya akan dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran
norma tersebut.
Bila dilihat dari sudut pandang berbeda, menurut
penelitian Starkhshall (2007) mengenai peran orang tua dalam pendidikan seks
bebas dengan obyek penelitian remaja pada SMP dan SMA di New York menunjukkan
hasil bahwasanya peran orang tua dalam member edukasi seks bebas terhadap
anaknya antara lain :
-Orang tua merupakan pendidikan bahkan bisa dibilang
sekolah pertama bagi anak usia dini, terlebih mengenai edukasi seks bebas
-Orang tua merupakan sekolah utama bagi anak usia
dini mengenai permasalahan sosial
-Orang tua sangat berperan penting dalam menjelaskan
mengenai nilai-nilai sosial dan juga agama yang dianutnya
-Menjelaskan kepada anaknya mengenai bagaimana cara
anak untuk menyikapi perkembangan seksualitasnya,
Dalam hal ini orang tua harus memiliki kerjasama
yang baik antara orang tua dengan anaknya, agar tercapainya tujuan mengenai
pendidikan edukasi seks bebas terhadap remaja. Pembatasan yang dilakukan orang
tua ditunjukkan guna mengontrol pergaulan anak, agar orang tua dapat memantau
dari buruknya pergaulan bebas itu sendiri. Tugas orang tua selanjutnya ialah
melakukan pendampingan terhadap sang anak mengenai pendidikan edukasi seks
bebas yang akan diberikannya kepada sang anak. Pendampingan ini sangat
dibutuhkan oleh anak remaja pada saat proses edukasi seks bebas, karena tanpa
adanya pendampingan dari orang tua akan menyebabkan anak tersebut bingung untuk
memahami edukasi seks bebas yang diberikan oleh orang tuanya, karena pada saat
ini teman sebayanya akan menjadi pusat bertanya yang besar bagi sang anak yang
apabila ia ingin cari tau mengenai seks bebas.
Disamping itu, orang tua juga harus bisa menjadi
pendengar bahkan sahabat yang baik bagi sang anak, terlebih dalam persoalan
seks bebas.
Dapat disimpulkan bahwasanya, peran dari orang tua
mengenai pendidikan edukasi seks bebas sangatlah membantu para remaja untuk
dapat mengetahui tentang informasi yang
tepat dan akurat mengenai edukasi seks bebas kepada para remaja. Serta tak lupa
kerjasama dalam pendampingan terhadap sang anak yang harus selalu dilakukan
oleh orang tua, baik melalui media online maupun secara langsung. Agar anak
dapat dengan mudah memahami pentingnya peranan edukasi seks bebas pada
seusianya.
Daftar Pustaka :
http://eprints.umpo.ac.id/1281/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/41910/25/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
0 komentar:
Posting Komentar