Kamis, 08 April 2021

 

PERANAN PSIKOLOGI SOSIAL REMAJA DALAM KELOLA INFORMASI MENGENAI EDUKASI SEKS BEBAS

Oleh : 

Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

20310410048

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.


        Edukasi mengenai seks bebas pada remaja saat ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, khususnya di Indonesia. Mereka beranggapan bahwasanya pendidikan seks bebas belum pantas diberikan kepada anak usia remaja. Padahal pentingnya pendidikan seks bebas yang diberikan sejak usia dini akan sangat berpengaruh ke dalam kehidupan anak-anak ketika mereka memasuki masa usia remaja. Karena pada masa ini, anak-anak usia dini sudah memiliki rasa keingintahuan yang besar. Mulai dari bertanya mengenai sesuatu yang sedang ingin mereka cari tau kebenarannya.

        Pendidikan mengenai edukasi seks bebas yang tidak diberikan pada usia dini, akan mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual yang akan terjadi pada anak-anak, yang mana pelakunya ialah orang-orang terdekat mereka sendiri termasuk keluarga.

        Apabila pendidikan mengenai edukasi seks bebas tidak diberikan sedini mungkin oleh orang tua pada remaja saat ini, berarti kemungkinan besar akan terjadi pergaulan bebas; aborsi; seks bebas yang dilakukan oleh remaja sebelum sah menjadi sepasang suami dan istri serta pelanggaran-pelanggaran moral lainnya. Pelanggaran moral yang terjadi pada usia remaja bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab remaja itu sendiri.

        Disini, dapat kita lihat bahwasanya peranan orang tua dalam memberikan edukasi seks bebas pada remaja sangat amat penting. Karena  dengan adanya edukasi yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya akan  dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran norma tersebut.

        Bila dilihat dari sudut pandang berbeda, menurut penelitian Starkhshall (2007) mengenai peran orang tua dalam pendidikan seks bebas dengan obyek penelitian remaja pada SMP dan SMA di New York menunjukkan hasil bahwasanya peran orang tua dalam member edukasi seks bebas terhadap anaknya antara lain :

-Orang tua merupakan pendidikan bahkan bisa dibilang sekolah pertama bagi anak usia dini, terlebih mengenai edukasi seks bebas

-Orang tua merupakan sekolah utama bagi anak usia dini mengenai permasalahan sosial

-Orang tua sangat berperan penting dalam menjelaskan mengenai nilai-nilai sosial dan juga agama yang dianutnya

-Menjelaskan kepada anaknya mengenai bagaimana cara anak untuk menyikapi perkembangan seksualitasnya,

        Dalam hal ini orang tua harus memiliki kerjasama yang baik antara orang tua dengan anaknya, agar tercapainya tujuan mengenai pendidikan edukasi seks bebas terhadap remaja. Pembatasan yang dilakukan orang tua ditunjukkan guna mengontrol pergaulan anak, agar orang tua dapat memantau dari buruknya pergaulan bebas itu sendiri. Tugas orang tua selanjutnya ialah melakukan pendampingan terhadap sang anak mengenai pendidikan edukasi seks bebas yang akan diberikannya kepada sang anak. Pendampingan ini sangat dibutuhkan oleh anak remaja pada saat proses edukasi seks bebas, karena tanpa adanya pendampingan dari orang tua akan menyebabkan anak tersebut bingung untuk memahami edukasi seks bebas yang diberikan oleh orang tuanya, karena pada saat ini teman sebayanya akan menjadi pusat bertanya yang besar bagi sang anak yang apabila ia ingin cari tau mengenai seks bebas.

        Disamping itu, orang tua juga harus bisa menjadi pendengar bahkan sahabat yang baik bagi sang anak, terlebih dalam persoalan seks bebas.

        Dapat disimpulkan bahwasanya, peran dari orang tua mengenai pendidikan edukasi seks bebas sangatlah membantu para remaja untuk dapat mengetahui tentang  informasi yang tepat dan akurat mengenai edukasi seks bebas kepada para remaja. Serta tak lupa kerjasama dalam pendampingan terhadap sang anak yang harus selalu dilakukan oleh orang tua, baik melalui media online maupun secara langsung. Agar anak dapat dengan mudah memahami pentingnya peranan edukasi seks bebas pada seusianya.

 

Daftar Pustaka :

http://eprints.umpo.ac.id/1281/2/BAB%20I.pdf

http://eprints.ums.ac.id/41910/25/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

 

 


0 komentar:

Posting Komentar