Essay 3 Poster Persyaratan Ulangan Tengah Semester
Psikologi Manajemen dan Organisasi Semester Ganjil 2021/2022
Zein Reza Lasmono/ 20310410030
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A
Kesehatan mental menurut seorang
ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan emosional dan
psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan
emosi berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Dewi dalam Zulkarnain dan Fatimah, 2019). Kondisi mental masing-masing
individu tidak dapat disamakan. Hal inilah yang membuat topik kesehatan mental
bersifat urgent untuk diteliti dan dibahas karena berhubungan dengan potensi
individu itu sendiri, keluarga dan lingkungan, serta komunitas-komunitas yang
ada. dan diharapkan kesehatan mental yang utuh dapat mengoptimalkan diri para
pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka menjalankan perannya dalam
kehidupannya sehari-hari.
Seiring perkembangan zaman, berbagai
permasalahan kehidupan juga ikut berkembang mengikuti arus zaman yang dinamis.
Zaman yang dinamis ini dipengaruhi salah satunya oleh masyarakat yang terus
berinovasi dalam kehidupan ini. Berbagai penemuan mulai dari teknologi, karya,
hingga trend yang terus mendunia. Trend ini sifatnya sementara dan silih
berganti sehingga masyarakat terkesan tertuntut untuk selalu mengikutinya.
Tuntutan ini terkadang menjadi beban bagi mereka yang ingin selalu up to
date dan ingin diperhatikan, sayangnya ini menyerang Sebagian besar
masyarakat saat ini.
Ditambah lagi, baru-baru ini
terdapat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang, hampir
dari semua kelompok umur di berbagai negara, terpaksa menjalani kebiasaan baru
yang berpotensi meruntuhkan kesehatan mental. Mulai dari para petugas
kesehatan, siswa-siswi yang tidak bisa ke sekolah, pekerja yang berisiko
terpapar Covid-19 dan terancam gelombang PHK, masyarakat yang jatuh miskin
karena ekonomi terus memburuk, hingga mereka yang harus menjalani isolasi saat
lock down, semua menghadapi risiko penurunan kualitas kesehatan mental.
Untuk menghadapi isu penurunan
kesehatan mental ini, kita perlu melakukan beberapa hal, yang pertama adalah olahraga.
Olahraga yang baik akan dapat mengurangi stress hal ini dikarenakan, olahraga
dapat merangsang feel good hormone yaitu endorphin, hormon ini akan
memberikan rasa tenang, melepaskan ketegangan, dan mengurangi rasa sakit.
Endorphin yang dihasilkan selama berolahraga akan menggantikan hormon stress
dan membuat emosi lebih stabil. Dan sebaliknya jika sesorang jarang melakukan
kegiatan olahraga maka tingkat sressnya akan meningkat hal ini sejalan dengan
meningkatnya hormon stress yaitu kortisol (Stevens, R.E et al, 2013).
Kedua, hindari minuman beralkohol
dan narkoba. Orang yang sudah kecanduan alkohol berisiko tinggi mengalami
berbagai gangguan mental. Jika Anda sulit berhenti minum alkohol dan mengalami
masalah psikologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau susah tidur,
dokter akan menyarankan anda untuk menjalani psikoterapi dan
konseling. Apabila kecanduan alkohol yang anda alami sudah parah, dokter akan
menyarankan anda untuk menjalani program rehabilitasi, terlebih jika anda juga
memiliki masalah adiksi lain, misalnya kecanduan narkoba.
Ketiga, tetapkan tujuan realistis.
Menetapkan tujuan dan target dapat membuat hidupmu lebih terarah. Hal ini pada
akhirnya juga dapat membantu menjaga kesehatan mental. Coba untuk menuliskan
target dan tujuanmu. Namun, selalu diingat tetapkan tujuan secara realistis
serta sesuaikan dengan waktu dan beban tugas yang dimiliki.
Keempat, hargai dan kenali diri
sendiri. Setiap orang berbeda, sehingga mengenali kebiasaan sendiri saat merasa
sehat, dapat membantu kita lebih cepat untuk mendeteksi gangguan mental dalam
diri. Kita dapat mencatat berapa lama biasanya butuh tidur, tak peduli apakah
kita termasuk tipe manusia pagi atau doyan begadang; seberapa banyak energi
yang kita butuhkan untuk masing-masing aktivitas, atau seberapa sering kita
merasa lapar. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan ini dapat
menunjukkan terjadinya tekanan secara emosi atau mental. Ini juga bisa
dilakukan orang tua terhadap kebiasaan-kebiasan anaknya untuk mendeteksi
ganguan mental pada anak.
Ada begitu banyak upaya yang dapat
kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita, paparan di atas hanya
beberapa yang tentu kita masing-masing juga memiliki cara tersendiri dalam
bagaimana kita melihat dan mendeteksi diri kita. Kesehatan mental merupakan
sebuah hal penting yanag harus terus kita perhatikan.
Referensi/ Daftar Pustaka
Ricca
Andalasari, Abdurahman Berbudi BL. (2018). KEBIASAAN OLAH RAGA BERPENGARUH
TERHADAP TINGKAT STRESS MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 2.
Yuli
Asmi Rozali, Novendawati Wahyu Sitasari, Amanda Lenggogeni. (2021).
MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMIC. Jurnal Abdimas Volume 7
Nomor 2.
https://www.alodokter.com/minuman-alkohol-bisa-menyakiti-hatimu
https://www.alodokter.com/tidak-hanya-sehat-badan-kesehatan-mental-juga-penting-dijaga
0 komentar:
Posting Komentar