Pentingnya
Saling Merelakan Kesibukan Teman Tercinta (Sahabat)
Tulisan
untuk Ujian Tengah Semester
Psikologi
Sosial II
(Semester
Ganjil 2021/2022)
Rifa
Rufianti (20310410053)
Kelas
Regular (A)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Santrock (dalam Rahmat, 2014) mengatakan bahwa persahabatan adalah hubungan dua orang atau lebih, yang ditandai dengan keakraban, saling percaya, menerima satu sama lain, mau berbagi perasaan, pemikiran dan pengalaman, serta kadang-kadang melakukan aktivitas bersama. Sedangkan menurut Davis (dalam Fauziah, 2014), persahabatan adalah sebuah bentuk hubungan dekat yang melibatkan penerimaan, kepercayaan, hormat, saling menolong, menceritakan rahasia, mengerti, dan spontanitas. Sullivan (dalam Fauziah, 2014) menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, termasuk kebutuhan kasih sayang, teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, dan keakraban. Pada perkembangan kepribadian seseorang, sahabat menjadi salah satu hal yang sangat diandalkan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut pada masa remaja dan segala pengalaman keberhasilan dan kegagalan dengan sahabat meningkatkan kondisi kesejahteraan para remaja. Sebaliknya, jika remaja gagal untuk membentuk persahabatan yang akrab maka akan mengalami perasaan kesepian diikuti dengan rasa harga diri yang menurun (Fauziah, 2014).
Tulisan
essay ini berkaitan dengan naskah puisi berjudul “Sahabat” yang dibuat oleh
peserta lomba bernama Rifa Rufianti, pada lomba yang diselenggarakan oleh Mayra
Pustaka dengan tema “Persahabatan. Deadline lomba ini yaitu pada tanggal 24
Oktober 2021. Dalam naskah puisi yang diikutkan lomba tersebut, penulis
menceritakan hubungannya dengan sahabatnya yang kini mulai sibuk dengan
kehidupannya yang baru tanpa keterlibatan penulis. Tentu saja penulis merasakan
kerinduan yang teramat dalam dengan sahabatnya. Dibalik rasa rindu, penulis
merasakan adanya konflik batin dengan sahabatnya. Hal ini terjadi karena
sahabat dan penulis sudah tidak lagi bertukar kabar. Dalam menyikapi hal ini,
penulis tentu saja memaafkan sikap sahabatnya itu. Meskipun demikian,
sahabatnya adalah teman hidup penulis kala itu. McCullough, Worthington, dan Rachal
(dalam Anggraini & Cucuani, 2014) menghubungkan teori empati dan pemaafan
dalam hubungan yang dekat, karena hubungan yang dekat didasarkan pada waktu
bersama yang panjang. Pemaafan diyakini menjadi komponen penting dalam
kesuksesan suatu hubungan seseorang. Salah satu bentuk yang berjangka waktu
lama tersebut adalah persahabatan.
Menurut
Goss (dalam Anggraini & Cucuani, 2014) kualitas persahabatan mendukung
pemaafan pada remaja. Hal ini karena untuk menjadi sahabat ada beberapa tahapan
yang terjadi, dari tidak kenal sama sekali, perkenalan, dan dalam prosesnya
akan menjadi sahabat, dan selama proses itu berlangsung tetunya terjadi konflik-koflik
baik itu kecil ataupun besar. Sahabat yang baik didefinisikan sebagai individu
yang memiliki hubungan dengan kualitas yang baik. Menurut Berndt (dalam Anggraini
& Cucuani, 2014), kualitas persahabatan mempengaruhi keberhasilan dalam
interaksi sosial dengan teman sebaya. Jika dihubungkan dengan pemaafan,
hubungan persahabatan akan terlihat dalam interaksi antar sahabat tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari
keterkaitan karya penulis yang bertema persahabatan dengan penjelasan para ahli
teori mengenai sahabat, bahwa pada dasarnya hubungan yang saling memahami satu
sama lain, tidak mengadili orang lain sebagai pihak yang lupa akan sebuah
hubungan, dan kerelaan terhadap keterbatasan ruang dan waktu dalam sebuah
hubungan akan membuat seseorang mulai merasa lega dengan hubungan yang memang
sudah tidak seperti dulu lagi. Pada hakikatnya semua orang memiliki urusan
masing masing.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraini, D., & Cucuani, H. (2014). Hubungan
Kualitas Persahabatan dan Empati pada Pemaafan Remaja Akhir. Jurnal
Psikologi, 10(1), 18-24.
Fauziah, N. (2014). Empati, Persahabatan,
dan Kecerdasan Adversitas pada Mahasiswa yang Sedang Skripsi. Jurnal
Psikologi, 13(1), 78-92.
Rahmat, W. (2014). Pengaruh Tipe
Kepribadian dan Kualitas Persahabatan dengan Kepercayaan pada Remaja Akhir. Jurnal
Ilmiah Psikologi, 2(1).
0 komentar:
Posting Komentar