Sayangi dan Jagalah Kesehatan
Mental
Tulisan untuk Ujian Tengah
Semester
Psikologi Manajemen dan
Organisasi
(Semester Ganjil 2021/2022)
Rahayu (20310410061)
Kelas Regular (A)
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, M.A
Menurut
WHO, kesehatan mental merupakan kondisi atau posisi dari kesejahteraan yang
disadari atau dipahami individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan dan
kekuatan untuk menata, mengelola, memanage stres kehidupan yang wajar, untuk
bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di
komunitasnya. Perlu diketahui saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup
dengan gangguan jiwa. Prevalensi gangguan mental pada populasi penduduk dunia
menurut WorldHealth Organization (WHO) pada tahun 2000 memperoleh data gangguan
mental sebesar 12%, tahun 2001 meningkat menjadi 13%. Tahun 2002 hasil survei
menunjukkan bahwa 154 juta orang secara global mengalami depresi dan 25 juta
orang menderita skizofrenia, 15 juta orang berada di bawah pengaruh
penyalahgunaan zat terlarang, 50 juta orang menderita epilepsy dan sekitar
877.000 orang meninggal karena bunuh diri tiap tahunnya. Diprediksikan pada
tahun 2015 menjadi 15%, dan pada negara-negara berkembang prevalensinya lebih
tinggi.
Dilihat
dari angka penderita gangguan mental yang tiap tahun meningkat maka seharusnya
perawatan atau pengobatan yang ditawarkan juga semakin beragam, namun sayangnya
hal ini tidak berlaku di Indonesia dimana penderita gangguan kesehatan mental
masih dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan penderitanya harus dikucilkan.
Berbagai stigma diberikan pada penderita gangguan kesehatan mental sehingga
untuk keluarga penderita pun lebih memilih menutupi kondisi anggota
keluarganya.
Salah
satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah salah satunya:
1. Gaya Hidup yang teratur seperti
makan dan minum yang cukup, istirahat cukup, pola tidur teratur, olahraga.
2. Lakukan kebiasaan atau Habits
yang positif seperti tekuni hobi, terus mempelajari hal baru, jangan takut
mengatakan tidak, lakukan hala yang membuat anda bahagia.
3. Relaksasi, meditasi dan yoga
adalah salah satu olahraga salah satu upaya kita untuk bisa menjaga pikiran
kita tetap tenang
4. Mendengarkan pendapat orang lain
tentang anda kemudian mengevaluasi diri sendiri, menulis jurnal pribadi, dengan
melakukan hal tersebut bisa mengasah pikiran anda untuk berpikir kritis, lebih
mengenal dengan dalam diri sendiri
5. Management emosional, Manajemen
emosional dapat mengurangi emosi negatif anda
supaya tidak bergantung dengan kecerdasan intelektual semata. Semakin anda
menyandarkan kecerdasan intelektual maka akan sering membiarkan kecerdasan
emosi dan bisa dipastikan atau
ditetapkan akan jauh dari kata kesuksesan. Membagi porsi yang seimbang dan adil
antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosi atau bahkan mengutamakan
kecerdasan emosi karena kecerdasan emosi akan memberi jalan kepada kesuksesan.
Daftar
pustaka
Adisty Wismani
Putri, Budhi Wibhawa, & Arie Surya Gutama, KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT INDONESIA (PENGETAHUAN, DAN KETERBUKAAN
MASYARAKAT TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN MENTAL), PROSIDING KS: RISET &
PKM VOLUME: 2 NOMOR: 2 HAL: 147 - 300 ISSN: 2442-4480. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13535/6321
diakses pada tanggal 12 September 2021.
Afnan, A., Fauzia,
R., & Tanau, M. U. (2020). HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN STRESS PADA
MAHASISWA YANG BERADA DALAM FASE QUARTER LIFE CRISIS. Jurnal Kognisia: Jurnal Mahasiswa Psikologi Online, 3(1), 23-29.
Putri, C. P.,
Mayangsari, M. D., & Rusli, R. (2020). PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP
ACADEMIC HELP SEEKING PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNLAM DENGAN INDEKS PRESTASI
KUMULATIF RENDAH. Kognisia prodi
Psikologi FK ULM, 1(2), 28-37.
Tulisan ini adalah narasi untuk Lomba Poster dengan tema “Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental” yang diselenggarakan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI). Periode lomba berlangsung tanggal 4-23 Oktober 2021.
0 komentar:
Posting Komentar