Tanpa sahabat bagai jiwa yang terlepas dari ragaku
Tulisan untuk Ujian Tengah Semester
Psikologi Sosial II
(Semester Ganjil 2021/2022)
Elsa Kusumandari (20310410041)
Kelas Regular (A)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Kami punya geng tersendiri, bukan untuk gaya-gayaan loohh tapi hanya untuk sebagai identitas yang mempersatukan kami untuk selamanya, namanya BFC (Best Friend Comunity) adapun kami yaitu, aku mulai dari nama aku dulu yaaaa, nama lengkapku Deasy Ratnasari sahabat-sahabatku dan orang di kampung biasa memanggilku Desy, aku orangnya bisa dibilang Humoris dan banyak teman ‘sampe bilang kalau tidak ada aku tidak ramai hehehe, walaupun aslinya aku orangnya pendiam.
Trini Mulyani atau bisa dipanggil Nie, orangnya sih baik tapi sangat menjengkelkan entah sudah berapa kali aku dan dia cekcok dan samapai marahan tetapi itu tidaklah berlangsung lama paling lama sih 3 hari abis orangnya ngeselin sihh, walaupun begitu dialah sahabat yang paling dekat sama aku maklumla, aku satu kelas sama dia, kami juga sering ngobrol bareng,curhat tapi orangnya sering sakit-sakitan, bahkan dia pernah gak sadarkan diri karena sakitnya kambuh untunglah gak sampai serius sampai sekarangpun dia masih sering sakit-sakitan, hal itu yang membuat aku cemas.
Ika Sartika atau Icha orangnya sabar kalau ngomong lembut banget kayak kapas, dia juga dewasa pokoknya baik deehhh.
Siti Sholiha biasa kami panggil dengan sebutan Sitsit orangnya juga gak jauh bedalah dengan Icha yaaa kalau kami ngumpul-ngumpul terkadang dia kebanyakan diam saja, kalau ada masalah tidak mau ngomong-ngomong sama kami dia pendam sendiri, terkadang dia sedih dan bahkan sampai menangis entah mengapa.
Terlalu banyak kenangan-kenangan bersama mereka diantaranya disaat kami mengadakan acara bakar ikan yang ikannya lebih mirip dengan Tokke hehee tepatnya di pinggir sungai Cibodas, disinilah dimana kekompakan kami terlihat, setelah ikannya masak kami semua duduk bersama untuk makan dan sekalian mengambil gambar atau foto-foto di tambah dengan sambal buatan kami yang sangat menyengat lidah yang membuat kami berlinangan air mata hahaaaa, setelah selesai makan kami bergegas menuju sungai untuk mandi, yang serunya ketika
kami mandi kami saling mengejar satu-sama lain dengan air untuk membuat teman-teman basah tetapi akunya sibuk merekam adegan mereka jadi tidak basa deehh, walaupun melelahkan tetapi sungguh sangatlah menyenangkan, dan juga ketika akhir-akhir sekolah aku mengajak sahabat dan teman-temanku makan rambutan di kebunku beramai-ramai ditambah dengan acara foto bareng hehee (Givoo) bukan rambutannya yang kami nikmati tetapi kebersamaan kami yang kami nikmati dimana sudah tidak lama lagi kami semua akan berpisah dan mencari kehidupan dan jalan masing-masing, dan masih banyak lagi kenangan-kenangan
bersama mereka diantaranya ketika buat Simbole di rumah sahabat kami Trini, buat batagor dirumahnya Fia yang juga merupakan peresmian BFC ( best friend comunity) yang dulunya BBC (best friend batagor comunity) hehehe lucu yaaahhh, dan hal yang paling mengharukan ketika hari ulang tahun Ika dimana ada adegan yang Trini dan aku rencanakan yaitu aku yang mengambil peran untuk mengerjain Ika dengan sengaja marah-marah kepada dia, entahlah marahku pada saat itu kenapa,tapi Ika betul-betul mempercayainya sampai-sampai dia nangis bagimana tidak matanya yang kelihatan bengkak ketika terlihat di sekolah, sebenarnya aku mau menyerah karena aku terlalu kasian dan tidak tega melihatnya tetapi karena sebuah sepraiss aku bertahan hingga hari yang telah kami tentukan, setelah tiga hari tibalah saatnya, Trini dan aku berfikir apakah ini akan berhasil tadinya aku ragu tapi Trini yang penuh dengan optimismenya meyakinkan aku bahwa kita pasti bisa, tepatnya pada tanggal 12 Juni 2009 jam, 01:30 aku dan Trini berangkat mengambil kue Tar yang terlebih dahulu telah kami pesan dengan khusus dan membawanya ke rumah Fia, karena kami mempunyai rencana untuk terlebih dahulu salah satu teman kami yaitu Annisa mengajak Ika keluar rumah, lalu setelah itu kami masuk kerumhnya dan mempersiapkan semuanya, Setelah Annisa berhasil mengajak Ika keluar kami langsung bergegas memasuki rumahnya dan mempersiapkan semua bahan atau alat yang kami perlukan baik itu tepung , telur dan Air untuk kami lemparkan ke badannya , setelah selang waktu beberapa menit Ika pun datang dengan menutup pintu kami segerah siap-siap dengan tepung yang ada di tangan, ketika dia sudah membuka pintu kami melemparinya dengan air dan tepung terigu, dengan wajah yang kaget dan terharu dia tak menyangka semua ini akan terjadi, Ika dengan wajah yang agak malu dan terharu sedikt meneteskan Air mata karena tidak menyangka semua ini akan terjadi, dia meniup lilin ulang tahunnya dengan senyum bahagia dan disertai dengan do’a yang dia panjadkan penuh hikmat, sebenarnya dia tidak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar