Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
oleh :
Winne Herwina
(NIM : 20310410018)
Fakultas Psikologi
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Pada masa saat ini, masih banyak masyarakat yang
menghiraukan serta meremehkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental,
entah memang karena tidak teredukasi mengenai kesehatan mental atau justru sengaja
untuk mengabaikannya. Di Indonesia kondisi kesehatan mental masih dikatakan
memprihatinkan dan menjad salah satu masalah yang sangat serius. Menurut data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 prevelensi gangguan mental
emosional di Indonesia pada penduduk yang berumur 15 tahun ke atas sebesar 11,6
% (Putri,dkk, 2012), dan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa secara Nasional
terdapat 0,17% (400 ribu jiwa) penduduk Indonesia yang mengalami gangguan
mental berat (Kemenkes RI, 2016).
Kesehatan mental adalah suatu kondisi dimana seseorang
atau individu terbebas dari gejala gangguan mental. Dengan mental yang sehat, maka aspek kehidupan
yang lain di dalam diri atau pribadi seseorang akan dapat bekerja dengan
maksimal. Jika mental terganggu, maka dapat pula menganggu segala aspek
kehidupan individu yang mana individu akan merasa tidak nyaman dalam menjalani
aktivitas hidupnya. Dalam hal ini, maka
edukasi tentang kesehatan mental dalam masyarakat harus ditingkatkan supaya masyarakat
paham dan mengerti betapa pentingnya kesehatan mental sebagai pendukung aspek
kehidupan lainnya.
Seseorang dapat dikatakan sehat mental jika seseorang
tersebut dapat menggunakan kekampuan atau potensi yang dimilikinya secara
maksimal serta dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depannya serta
dapat mengontrol emosionalnya. Sedangkan kesehatan Mental, menurut Pieper dan
Uden (2006) seseorang dapat dikatakan memiliki kesehatan mental jika dia
memiliki perasaan positif terhadap dirinya, memiliki estimasi yang realistis
terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya,
kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam
kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Kesehatan mental merupakan kondisi dimana seseorang berfungsi
secara efektif di kehidupan sosial, bahagia dengan hidupnya dan mampu
menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi.
Apabila mental kita mengalami gangguan maka kita tidak bisa
dikatakan sehat sepenuhnya. Gangguan mental merupakan berbagai perasaan yang
menyebabkan terganggunya kesehatan mental ialah rasa cemas (gelisah), iri hati,
sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang), dan sebagainya (Burhanuddin,
1999). Gangguan mental terdiri dari berbagai masalah, dengan berbagai gejala.
Namun, umumnya dicirikan oleh beberapa kombinasi abnormal pada pikiran, emosi,
perilaku dan hubungan dengan orang lain. Contohnya adalah skizofrenia, depresi,
cacat intelektual dan gangguan karena penyalahgunaan narkoba, gangguan afektif
bipolar, demensia, cacat intelektual dan gangguan perkembangan termasuk autisme
(WHO,2017).
Untuk menghindari gangguan kesehatan mental serta mencapai
individu yang sehat maka kita perlu untuk mengantisipasi dan mengatasinya,
minimal dapat mengontrol kecemasan-kecemasan ringan yang kita rasakan. Selain itu
menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut ;
1. Mengatur pola
makan
Dengan mengatur pola makan maka dan asupan
yang kita konsumsi, maka kita dapat
menjaga kadar gula darah tetap konsisten. pada saat gula darah itu
turun, hal tersebut dapat menyebabkan
tubuh kita kelelahan sehingga kita mudah marah. selain itu ketika gula
darah kita tidak konsisten maka dapat dikaitkan pula dengan gangguan mood,
termasuk depresi dan kecemasan.
2. Bersosialisasi dengan
lingkungan
Bersosialisasi dengan lingkungan seperti
keluarga, tema, rekan kerja, atau yang lainnya dapat mengurangi stress, yang
mana kita bisa saling bertukar pikiran, berkeluh kesah atau menceritakan
hal-hal yang membuat kita tidak nyaman, serta saling memberikan solusi.
3. Istirahat yang
cukup
Istirahat yang cukup adalah kunci untuk
mencapai fisik serta mental yang sehat. Setidaknya 7-8 jam untuk
mengistirahatkan tubuh serta fikiran agar tidak terjadi stress.
4. Hindari stress
Jika kita memiliki tekanan-tekanan yang
membuat fikiran kita terganggu, segera selesaikan permasalahan-permasalahan
yang mengganggu agar nantinya tidak membebani fikiran sehingga tidak membuat
kita merasa cemas.
5. Melakukan hal
positif
Lakukanlah hal-hal ataupun kegiatan yang
positif untuk mengatasi stress yang dialami. Seperti melakukan sesuatu yang
kita senangi atau hobby, refreshing,
atau quality time dengan keluarga agar semangat dalam diri tumbuh kembali.
6. Beri afirmasi
pada diri
Apa yang kita ucapkan dan pikirkan akan sangat
berpengaruh dalam diri. Maka kita harus sering memberi afirmasi positif kepada
diri sehingga ketika kita memandang diri kita positif maka efek yang akan
timbul untuk diri sendiri pun akan baik. Sebaliknya, jika kita terus berfikir
negatif maka diri kita pun akan selalu terbebani dan terus merasakan kecemasan.
Contoh, katakanlah “aku bisa, aku mampu, aku siap!” ketika menghadapi sebuah
permasalahan.
kesehatan mental merupakan komponen yang sangat penting
untuk mencapai dan mendukup aspek-aspek kehidupan lainnya dalam diri manusia. Oleh
karena itu, sangat penting bagi seorang individu untuk menjaga kesehatan mentalnya. Apabila kesehatan
mental terjaga, maka sebagai manusia dapat dikatakan sehat serta lebih nyaman
dalam menjalani kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pieper, J. & Uden, M. V.,2006, Religion in Coping and Mental Health Care, Yord University Press, New York.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta; Kementerian Kesehatan RI.
WHO. 2017. Factsheet on Mental Disorders. Geneva: World Health Organization. 2017. Diakses dari : http://www.who.int/mediacentre/factshee ts/fs396/en/ Pada tanggal 11 November 2021 Pukul 23.00
0 komentar:
Posting Komentar