Tulisan
untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial II
(Semester
Ganjil 2021/2022)
Rahayu
(20310410061) / Kelas A
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Menjalin
hubungan interpersonal atau antar perorangan merupakan hal yang penting
(Santrock, 2010). Hal ini membuat sadar diri bahwa manusia sebagai mahluk sosial yang
tidak terlepas dari manusia lainnya atau saling ketergantungan (Dariyo, 2004;
Franklin, 2010). Adanya relasi interpersonal bisa memberikan dukungan, bantuan,
dan kenyamanan sehingga menjalin relasi dengan manusia lain menjadi sesuatu
yang berharga pada individu (Bergsma, Poot, & Liefbroer, 2008).
Tanpa
adanya sahabat, individu akan merasa sendiri dan kesepian. Meskipun beberapa individu
mampu bertahan dengan tanpa adanya hubungan pertemanan, namun bukan berarti
individu tidak menginginkan untuk menjalin ikatan persahabatan. Ikatan
perasahabatan yang dijalani atau dialami individu juga didorong oleh beberapa
hal seperti kualitas persahabatan dan jenis kelamin. Aiken (2002) menjelaskan
bahwa dalam membangun hubungan persahabatan, perempuan membangun hubungan yang
mendalam serta lebih bertahan lama dibandingkan laki-laki. Sedangkan persahabatan
antar laki-laki dominan kurang akrab (Cavanaugh & Blanchard-Fields, 2006)
dan cenderung didasari dengan adanya saling berbagi ketertarikan atau hobi dan
aktivitas (Cavanaugh & Blanchard-Fields, 2006; Grunebaum, 2003; Papalia,
Olds, & Feldman, 2003).
Tulisan
essay ini berhubungan dengan naskah puisi yang tulis oleh salah satu peserta
lomba diatas yang bernama Rahayu, event tersebut diselenggarakan oleh Mayra
Pustaka dengan tema “Persahabatan. Deadline lomba ini yaitu pada tanggal 24
Oktober 2021. Dalam naskah puisi yang diikutkan lomba tersebut, didalam puisi
tersebut penulis menggambarkan bahwa manusia atau individu itu tidak bisa hidup
sendirian dia butuh yang namanya sahabat.
Santrock
(2010) menggambarkan persahabatan sebagai bentuk kelekatan hubungan yang
meliputi kesenangan, penerimaan, kepercayaan, penghargaan, bantuan yang saling
menguntungkan, saling mempercayai, pengertian, dan spontanitas. Disini dijelaskan
bahwa peran sahabat sangatlah penting bisa di ibaratkan dengan istilah Sahabat
Lentera Kehidupan, Sahabat tetap ada disamping kita ketika semua orang
menghilang di dunia, orang yang menghibur kita ketika kita berada difase
terpuruk, orang yang tahu luar dalam tentang kita, sahabat adalah bisa dikata
keluarga kedua kita di dalam dunia. Salah satu pernyataan dari pernyataan
Prihanto (dalam Tjundjing, 2001) yang menyatakan bahwa individu dengan
kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih mudah dalam menjalin dan membina
hubungan dengan orang lain karena kecerdasan emosional sangat memengaruhi
kehidupan individu secara keseluruhan mulai dari kehidupan dalam keluarga,
pekerjaan hingga interaksi dengan lingkungan sosialnya.
Daftar
Pustaka
Cavanaugh, J. C.,
& Blanchard-Fields, F. (2006). Adult
development and aging (5 Ed.). Belmont: Thomson Learning
Bergsma, A., Poot,
G., & Liefbroer, A. C. (2008). Happiness in the garden of epicurus. Journal of Happiness Studies, 9,
397–423. doi:10.1007/s10902-006- 9036-z.
Dariyo,
A. (2004). Psikologi perkembangan dewasa
muda. Jakarta: Grasindo.
Ditta
Febrieta, RELASI PERSAHABATAN,
Jurnal Kajian Ilmiah UBJ,
Volume 16 Nomor : 2.
Putri Damayanti
& Haryanto, Kecerdasan Emosional dan
Kualitas Hubungan Persahabatan, GADJAH MADA JOURNAL OF PSYCHOLOGY VOLUME 3,
NO.2, 2017: 86-97 ISSN: 2407-7798.
Santrock, J. W.
(2010). Life-span development (13
Ed.). New York: Mc Graw Hill.
Tjundjing, S.
(2001). Hubungan antara IQ, EQ, dan AQ dengan prestasi studi Klinis dan Kesehatan Mental. 4(1), 9-13
0 komentar:
Posting Komentar