MENGELOLA
KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI
Ujian Tengah Semester
Nama : Yuliyanto
Nim : 20310420044
Psikologi Manajemen Dan
Organisasi Kelas A
Semester Ganjil
2021/2022
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Bentar lagi tahun baru
nih, kira-kira apa yang kamu harapkan untuk tahun berikutnya? Kalo aku sih
pengen cepet-cepet pandemi ini selesai, udah gak sabar pengen jalan-jalan
keluar rumah tanpa harus parno hehe.
Tapi ya kalo dipikir-pikir, pandemi kali ini ada
baiknya juga ya. Seperti yang dikatakan orang Indonesia “di balik kejadian
buruk pasti ada hikmahnya”
Lah
hikmah apa?
Kamu ngerasa gak kalo pandemi ini membuat perhatian
orang-orang pada kesehatan udah meningkat banget? Baik kesehatan fisik, maupun
kesehatan mental.
Contohnya, pada perhatian kesehatan fisik,
orang-orang jadi lebih rajin berolahraga, menjaga kebersihan, dan makan makanan
sehat. Sedangkan pada kesehatan mental, jadi lebih peduli terhadap perasaan
atau emosi yang dialami. Isolasi di rumah dalam jangka waktu panjang dan
kekhawatiran akan virus yang menyebar membuat orang-orang rasanya gampang
stres, jenuh, atau capek
Aku yakin banget
walaupun udah banyak yang sadar akan kesehatan mental, pasti masih ada beberapa
yang gak peduli. Atau kurang paham apa itu kesehatan mental.
Menurut World
Health Organization (WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan
kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.
Nah untuk membantu
anda mengelola stress dengan lebih baik dan mencapai kesehatan mental yang
optimal alangkah baiknya dengan cara sebagai berikut :
1. Mengkonsumsi
makanan yang bergizi
Apa
yang Anda makan dan minum setiap harinya ternyata berpengaruh terhadap naik
turunnya suasana hati. Ini karena beragam zat gizi memainkan peran penting
untuk menunjang fungsi otak, kekebalan tubuh, mengatur tekanan darah, hingga
mengeluarkan racun. Bahkan asupan zat gizi dari makanan pun turut membantu
untuk menurunkan kadar hormon kortisol dan adrenalin yang meningkat saat stres.
2. Menjaga
pola tidur
Saat
tidur, manusia akan memasuki lima tahapan penting. Tahap yang pertama adalah
kerja otak melambat sehingga tubuh jadi rileks. Pada tahap kedua, Anda biasanya
sudah tidak bisa mendengar atau merespon suara di sekitar Anda karena benak
Anda sudah “pindah” ke dalam alam bawah sadardi tahap ketiga dan keempat tubuh
Anda akan melakukan berbagai jenis perbaikan fisik. Kemudian setelah kira-kira
90 menit, Anda akan memasuki tahap kelima yaitu REM (rapid eye movement). Tahap REM atau tidur pulas ini
biasanya disertai dengan mimpi, tapi bisa juga tidak. Di tahapan inilah segala
masalah kejiwaan Anda “diperbaiki” oleh otak
3. Olahraga
secara rutin
Selain membuat tubuh lebih sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Dengan berolahraga, otot tubuh akan lebih rileks dan pikiran Anda pun akan teralihkan sehingga bisa memperbaiki suasana hati Anda. Anda tidak perlu melakukan olahraga berat untuk melepas stres. Cukup lakukan olahraga sederhana, seperti jalan santai atau bersepeda.
4. Menghadapi masalah
Ungkapkan keluh kesah,
merupakan cara menghadapi masalah, Memendam
perasaan bisa membuat Anda stres. Lebih baik lepaskan beban dengan
mengungkapkan semua hal yang ada di pikiran kepada orang terdekat atau
psikolog. Percayalah, setelah semua keluh kesah dikeluarkan, perasaan Anda
pasti jauh lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar