Introvert jadi Pemimpin ? Siapa Takut, Terapkan 5 Strategi ini !
Essay Pra-syarat Ujian Tengah Semester Psikologi Manajemen Organisasi
Semester
Ganjil (2021/2022)
Shafadita
Putri Trisdianty (20310410042)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.
Introvert
ialah karakter atau tempramen dasar yang merupakan bawaan sejak lahir, dan
bukankah sebuah penyakit. Menurut Eysenck (dalam Nuqul, 2006. Hal: 31) orang
dengan tipe kepribadian introvert memiliki sifat tenang, suka merawat diri,
bersikap hati-hati, pemikir, kurang percaya pada keputusan yang impulsif, lebih
suka hidup teratur, suka murung, kuatir, kaku, sederhana, pesimis, suka
menyendiri, kurang suka bergaul, pendiam, pasif, berhati-hati, tenggang hati,
damai, terkendali, dapat diandalkan, menguasai diri (Pelvin 1994). Selanjutnya,
pemimpin dicirikan dengan adanya sifat inisiatif, fokus, memberdayakan, membuat
perencanaan, memberi arahan, dan mengambil tindakan. Ketika karakter introvert
disandingkan dengan karakter pemimpin, hasilnya ialah seorang pemimpin yang
fokus, berhati-hati, penuh pertimbangan,dan punya kematangan rencana untuk di
implementasikan. Seorang introvert bisa memberikan kualitas kepemimpinan yang
mumpuni jika memahami introversi karakternya dan digali potensinya dengan
tepat.
Tak
jarang Introvert tersiksa dengan kalimat yang tujuannya memotivasi. Manusia diharapkan
menjadi lebih cepat, lebih outgoing, bombastis, dan punya kepribadian menonjol
dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini sesuai dengan pertumbuhan budaya
Ideal pada abad 21. Selain itu karakter dan kualitas pemimpin yang ekselen,
penuh percaya diri, optimis, mudah bergaul, berani bicara dan bertindak
cenderung lebih dihargai dalam dunia kerja atau organisasi. Menurut Mart Olsen
Laney, Psy.D, penulis buku "The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert
World", hanya 25% orang di dunia yang memiliki karakter introvert. Hasil
penelitian oleh Otto Krieger dan Janet Thuesen dalam buku "Type Talk"
juga menyatakan bahwa kaum introvert berjumlah 1:3 terhadap kaum ekstrovert. Stephen
R. Covey (1997:29-37) menyebutkan ada delapan ciri-ciri pemimpin yang
berprinsip, yang menandakan bahwa mereka adalah pemimpin yang efektif. yaitu:
selalu dan terus belajar, berorientasi melayani, menebarkan semangat positif.
mempercayai orang lain, memiliki kehidupan yang seimbang, memandang hidup
sebagai tantangan, bersifat sinerjik, dan melakukan latihan untuk pembaharuan
diri.
Semua
orang bisa menjadi pemimpin, bahkan seorang introvert sekalipun. Salah satu
stigma yang berkembang adalah seorang introvert masih dianggap tabu ketika
menjadi pemimpin. Berdasarkan penelitian Adam Grant di Wharto, studi menunjukan
bahwa 96% pemimpin dan manajer mengaku diri mereka adalah seorang ekstrovert
dan hanya 6% diantaranya yang menganggap bahwa introvert juga memiliki potensi
kepemimpinan. Data ini juga diperkuat dengan survei yang dilakukan oleh
Pemimpin Indonesia, bahwa dari 50 orang responden yang merupakan pemimpin
organisasi, 30% diantaranya adalah seorang introvert dan 70% adalah ekstrovert.
Fakta tentang minoritasnya seorang introvert tidak lantas menjadi halangan
untuk terjun dalam dunia kepemimpinan. Beberapa tokoh dunia seperti Abraham
Lincoln, Bill Gates, Barack Obama, hingga Mahatma Gandhi menjadi bukti bahwa
introvert juga dapat menjadi seorang pemimpin dan bisa mencapai kesuksesan. Frances
B Kahnweiler, Penulis The Introverted Leader: Building On Your Quiet Strength,
memaparkan terkait lima karakteristik dari para pemimpin introvert: 1) berpikir dulu, berbicara nanti; 2) cenderung tenang; 3) terperinci menggali data sebelum
mengambil keputusan; 4) suka menulis
daripada berbicara; 5) suka
kesendirian.
Berdasarkan
karakteristik tersebut, dalam sebuah sebuah studi, pemimpin introvert memiliki
beberapa keunggulan, pertama,
pemimpin introvert lebih banyak berpikir daripada berbicara. Kedua, pemimpin introvert merupakan
pendengar yang baik dan pemikir yang lebih rinci. Dan terakhir, pemimpin introvert lebih tenang dalam kondisi krisis atau
tekanan. Selain mengenali diri sendiri lebih dalam, berikut 5 strategi tepat
bagi seorang introvert dalam menjadi pemimpin :
a)
Menulis penyampaian
ide
Seorang
introvet dapat mempromosikan diri, ide, gagasan melalui tulisan, karena
sejatinya introvert ialah pengambil keputusan yang baik dengan ide dan gagasan
yang cemerlang.
b)
Menjadi pendengar
yang baik
Seorang
introvert memiliki kepekaan yang kuat dan rasa peduli yang tinggi terhadap
lingkungannya yang dapat menciptakan bounding yang kuat dan rasa aman bagi anggotanya
dan sebagai personal power agar anggotanya loyal.
c)
Pelajari ilmu profiling
Seorang
Introvert lebih akurat dalam memahami para anggotanya dan cenderung lebih
sensitif serta bersedia mendengarkan gagasan, ide, kebutuhan, dan kekhawatiran
dari anggotanya sehingga anggota grup lebih bebas berkreasi dan aktif
berkontribusi sesuai kemampuan. Hal ini sesuai dengan prinsip "the right
man on the right place" untuk mencapai tujuan organisasi
d)
Metode one-on-one
Menurut
Jennifer Kahnweiler, salah satu dari Top Introvert Leadership Speakers
mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil berupa percakapan 1 lawan 1 seringkali
efektif dbandngkan rapat besar untuk menyelesaikan masalah, terutama bagi
seorang pemimpin introvert.
e)
Tepat mengatur jadwal
Seorang
introvert harus bisa mengorganisir jadwal kegiatannya serta tau kapan waktu
yang tepat untuk mengisi ulang energi.
Pemimpin
punya peran penting, sekaligus penentu kearah mana organisasi akan dibawa. Introvert
berpotensi handal sebagai pemimpin karena introvert memiliki banyak
keterampilan dalam kaitannya dengan kepemimpinan yang hebat. Pemimpin introvert
terampil dalam memikirkan refleksi dari sebuah keputusan secara mendalam, jago menganalisis
dan menilai, dapat diandalkan karena lebih banyak mendengarkan daripada
berbicara. Selain itu, dapat memperoleh pemahaman detail dari situasi yang
terjadi.
Referensi :
Covey. Stephen R.
1997. Kepemimpinan Yang Berprinsip. Jakarta: Binarupa Aksara
Jamilah, Isnaini.
(2012). Hubungan Tipe Kepribadian dengan Strategi Penyelesaian Konflik dalam
Organisasi Pagar Nusa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang
2012.
Kahnweiler, J. B.
(2009). The introverted leader: Building on your quiet strength. San Francisco:
Berrett-Koehler Publishers.
Nuqul, Fathul
Libabin. (2007). Perbedaan Kepatuhan terhadap Aturan Tinjauan Kepribadian
Introvert-Ekstrovert, Jenis Kelamin dan Lama Tinggal di Ma‟had Ali Universitas
Islam Negeri (UIN) Malang. Jurnal Psikoislamika. 4 (2): 229-243.
0 komentar:
Posting Komentar