Senin, 01 November 2021

Membership Dalam Group Mahasiswa

 

Membership Dalam Group Mahasiswa

Essay II Persyaratan Ujian Tengah Semester

Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

 Astin Lestari (20310410071)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A


 

Istilah dari membership group dan reference group sendiri adalah pada awalnya dikenalkan oleh seorang sosiolog Robert K. Merton pada tahun 1981. Dimana membership group merupakan suatu kelompok sosial yang mana setiap anggotanya secara jelas dan pasti merupakan anggota dan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, membership group merupakan kelompok sosial dimana setiap anggotanya secara fisik menjadi bagian atau anggota kelompok tersebut.

Membership group juga dikenal sebagai suatu kelompok yang keanggotaan, dimana pemilihan atau penentuan anggotanya dapat dilakukan dengan berbagai macam prosedur seperti tes, wawancara, seleksi, dan lain sebagainya. Para anggota membership group saling melakukan interaksi dan hubungan satu sama lain untuk membentuk kelompok-kelompok kecil mereka sendiri. Keanggotaan seseorang dalam membership group biasanya diukur dari interaksi yang berlangsung dengan kelompok sosial tersebut termasuk dengan para anggota yang lainnya, dimana menjadi salah satu ciri-ciri hubungan sosial.

Dalam kelompok teman sebaya (Peer group) akan memungkinkan individu untuk saling berinteraksi, bergaul dan memberikan semangat dan motivasi terhadap teman sebayanya secara emosional. Adanya ikatan secara emosional dalam kehidupan peer group akan mendatangkan berbagai manfaat dan pengaruh yang besar bagi individu yang berada dalam kelompok tersebut, termasuk dalam hal perilaku konsumtif terhadap barang-barang bermerek yang dapat menunjukkan status dan menunjang gaya hidupnya. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peer group adalah sekelompok teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran dan pengalaman dalam memberikan pembentukan sikap dalam kehidupan sosial dan pribadinya.

Proses sosialisasi yang terdapat pada peer group mahasiswa, berawal dari situasi di mana mereka mengawali kuliah pertamanya. Karena adanya interaksi yang terjadi pada mahasiswa ketika mereka bertemu di kampus, menyebabkan mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama, mulai dari kegiatan belajar di dalam kelas, ketika istirahat di kantin kampus, dan lain sebagainya. Interaksi yang terus terjalin melalui kebersamaan dengan teman-temannya tersebut yang menyebabkan terbentuknya suatu pertemanan yang akrab seperti peer group (kelompok teman sebaya), yang secara tidak langsung dapat membentuk suatu perilaku yang bisa dikatakan sebagai perilaku konsumtif, hal ini dapat terlihat dari kebiasaan mereka yang banyak menghabiskan waktu di tempat-tempat yang terbilang dapat menunjukkan status dan gaya hidupnya dengan nongkrong bersama teman-temannya di cafe, dan beberapa restoran cepat saji (fast food).

Sarwono (2008: 220) mendefinisikan konformitas adalah kesesuaian antara perilaku individu dengan perilaku kelompoknya atau perilaku individu dengan harapan orang lain tentang perilakunya. Konformitas didasari oleh kesamaan antara perilaku dengan perilaku atau antara perilaku dengan norma.

 

 

 

Referensi:

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Creswell, John W. 2012. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar