Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan
(Semester Ganjil
2022/2023)
ATIKA NURYANTI
NIM. 20310410064
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A
ASAP PEMBAKARAN SAMPAH YANG MENGANCAM KESEHATAN
Sampah
adalah suatu sisa dari usaha atau kegiatan (individu) yang berwujud padat (baik
berupa zat organik maupun anorganik dan bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai) serta dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke
lingkungan) (Nasih, 2010).
Sampah
merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh individu di seluruh dunia.
Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus
meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang tidak
sedikit dan lahan yang semakin luas. Disamping itu, tentu saja sampah
membahayakan kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Di
Indonesia sampah merupakan permasalahan yang sangat besar, dalam satu hari
timbunan sampah yang dihasilkan oleh beberapa kota besar bisa mencapai 480-1300
ton. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna mengurangi timbunan
sampah yang setiap harinya semakin banyak, salah satunya menggunakan prinsi 3R
yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Namun konsep tersebut tidak
efektif apabila diterapkan di Indonesia apalagi di Desa mengingat konsep
tersebut membutuhkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan, salah satu cara yang dilakukan masyarakat desa untuk mengurangi sampah
yakni dengan membakarnya (Abdurrachman et
al, 2020).
Pembakaran
sampah dijadikan sebagai alternatif utama dalam pengelolaan sampah. Di samping
itu terdapat kelebihan metode pembakaran sampah yaitu metode tersebut memiliki
kemampuan mengurangi sampah dengan jumlah yang banyak dan dengan waktu relative
singkat. Metode tersebut banyak dipakai di negara berkembang dan negara maju
dengan menggunakan tujuan serta teknologi yang beda.
Penelitian
yang dilakukan oleh Yuswatiningsing (2022) menunjukkan bahwa pembakaran sampah
mempunyai hubungan yang signifikan dengan penyakit asma. Salah satu
faktor yang diduga berhubungan erat
dengan kejadian asma adalah faktor
lingkungan, yaitu sebagai faktor pencetus terjadinya asma
atau meningkatkan serangan asma.
Secara umum faktor lingkungan dapat dikategorikan
menjadi 2 yaitu
faktor lingkungan di
dalam rumah dan faktor
lingkungan di luar rumah. Pembakaran sampah termasuk
factor lingkungan di luar rumah. Asap dari pembakaran sampah menjadi factor
pemicu terjadinya asma.
Pembakaran
sampah secara terbuka masih banyak ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari,
terutama di kawasan rumah tangga atau pemukiman terutama pemukiman padat,
komplek atau gang dengan segmentasi masyarakat menengah kebawah. Kebiasaan
membakar sampah berkaitan dengan pola hidup dan perilaku tiap individu. Asap
pembakaran sampah dapat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Usia yang
rentan terjangkit adalah balita, anak-anak dan orang tua yakni pada penyakit
asma yang menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Pengelolaan
sampah dengan metode pembakaran akan menyebabkan berbagai permasalahan yaitu
asap yang dihasilkan pembakaran menyebabkan pencemaran udara. Menurut lembaga
EFA asap membakar sampah dapat melepas zat beracun ke udara seperti zat
Nitrogen oksida, Karbon monoksida dan Partikel polusi. Selain menghasilkan
zatzat beracun, pembakaran sampah juga
akan berakibat pada kesehatan seperti iritasi, gangguan pernapasan, mengganggu
sistem repruduksi bahkan bisa menyebabkan kanker dan kematian (Arinih dan Cici,
2019).
Terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membakar sampah tampa menghaslkan
asap, salah satunya adalah dengan teknik membasahi asap dengan percikan air
atau disbut dengan metode Spray. Metode sapray ini adalah meode yang paling
sederhana dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Peralatan yang dibutuhkan
untuk pembakar sampah dengan metode sprai adalah tempat penampungan sampah,
penampungan air, blower, nozele saprai dan pompa air (Permana dan Muhammad, 2019).
PUSTAKA :
Abdurrachman, A.,
Chandra, I. & Salam, R. A. 2020. Rancangan Bangun Alat Ukur Konsentrasi Gas
Co2 And No2 Untuk Pengamatan Emisi Dari Pembakaran Sampah
Rumah Tangga. E-Proceding Of Engineering. Vol. 7 (1) : 2355-9365.
Arinih, Cici. 2019.
Efisiensi Pembakaran Sampah Organik Dan Analisis Kualitas Limbah Yang
Dihasilkan Alat Pembakar Sampah Tanpa Asap. Jurnal
Teknik Lingkungan, Vol. 1 (1).
Yuswatiningsih, E.
2022. Analisis hubungan perilaku merokok dan oembakaran sampah dengan penyakit
asma. Jurnal medica majapahit. Vol. 7
(1) : 37-49.
Permana, A., Muhammad,
I. 2019. Mesin Pengolah Sampah Portabel Multiguna Dengan Teknik Termocontrol
Dan Termocople. Jurnal Wicinda. Vol.
23 (2).
0 komentar:
Posting Komentar