Hati-Hati, Menimbun Sampah Dapat
Menjadi Salah Satu Ciri Gangguan Mental!
Winne Herwina ( NIM : 20310410018 )
Mata Kuliah Psikologi Lingungan
Fakultas Psikologi
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Teman-teman
seringkah kalian menyimpan benda atau barang bekas dalam waktu yang lama?
terkadang kita menyimpan barang-barang yang kita anggap perlu, namun seringkali
menjadi tidak terpakai dalam jangka waktu yang lama. Pasti banyak sekali dari
kita yang secara tidak sadar melakukan hal tersebut. Hal ini bisa dikatakan
jika dilakukan secara terus menerus tanpa sadar menjadi perilaku
"menimbun". Pada akhirnya, biasanya orang-orang yang sudah pada tahap
menimbun barang bekas terlalu lama sehingga menjadi banyak akan mengalami
kesulitan untuk menyisihkan barangnya yang sebenarnya sudah tidak dibutuhkan
atau tidak terpakai lagi.
Tanpa kita sadari, kebiasaan ini sering kita lakukan dan perilaku seperti ini ternyata menjadi salah satu ciri individu yang mengalami gangguan mental loh! kok bisa?. Perilaku menimbun barang bekas disebut dengan istilah "hoarding disorder". Hoarding disorder merupakan tindakan menimbun (hoard), barang yang sebenarnya mungkin sudah tidak lagi diperlukan. Individu sebagai pengidap hording disorder biasanya akan sangat sulit untuk membuang barang bekas yang sebenarnya bisa lagi terpakai atau sudah rusak dalam hal ini pengidap hording disorder memiliki keinginan kuat untuk terus menyimpan barang bekas tersebut. Bahkan individu yang mengidap hording disorder dapat merasakan kecemasan hingga memiliki rasa takut akan terjadi hal buruk bila barang-barang yang sudah tidak terpakai tersebut dibuang atau diberi pada orang lain.
Perilaku
menimbun barang bekas dengan mengoleksi adalah perilaku yang berbeda. Penimbun
barang bekas yang sudah tidak terpakai atau yang kita sebut sebagai hording
disorder akan menyimpan barang-barangnya
dimanapun bahkan dapat meletakkannya dengan sembarangan, sedangkan orang yang
mengoleksi barang (kolektor), mereka hanya mengoleksi barang tertentu sesuai dengan
apa yang ia suka atau yang dinilai unik. Seorang kolektor juga akan menyimpang
barang-barang koleksinta di tempat yang aman, merawatnya, hingga mentanya
dengan rapi agar terlihat indah.
Jika
dilihat kembali, nampaknya hording disorder menjadi masalah yang sepele
terutama di lingkungan masyarakat kita. orang-orang pasti hanya menganggap bahwa
individu yang menimbun sampah adalah seorang individu yang jorok atau pemalas.
Namun pada kenyataannya hoarding
disorder ternyata masuk dalam kondisi gangguan mental. Gangguan mental ini dapat diukur dari
gangguan ringan hingga berat. Untuk gangguan hoarding disorder yang berat,
mungkin sudah berada di level banyaknya barang yang menumpuk, sehingga
menyebabkan sulitnya beraktivitas di dalam rumahnya sendiri.
Terdapat
ciri-ciri individu yang mengalami hording disorder, antara lain ;
1. Merasa sulit untuk membuang barang-barang bekas,
yang sudah tidak terpakai dan tidak memiliki nilai guna lagi.
2. Memiliki rasa cemas dan takut akan terjadi
sesuatu yang buruk, jika barang-barang yang ia kumpulkan dibuang atau diberikan
kepada orang lain.
3. Sulit membuat keputusan, yang tidak hanya
terjadi ketika sulit membuang barang, tapi juga sulit membuat keputusan pada
hal-hal lain.
4. Merasa kehilangan atau marah, jika barang yang
ditimbunnya disentuh, dipindahkan, atau bahkan dibuang oleh orang lain.
5. Tidak menerima kunjungan tamu untuk datang ke
rumahnya, yang penuh dengan barang-barang timbunan. Hal tersebut dikarenakan ia
merasa malu akan kondisi rumahnya.
6. Di tempat tinggalnya terdapat timbunan barang
yang dikumpulkan, dan sudah mengurangi area beraktivitas di rumah, sehingga mengganggu
kegiatan sehari-hari.
Hording disorder tentunya tidak
hadir begitu saja pada si pengidap, pasti ada beberapa hal yang menjadi alasan
individu mengalami hording disorder, penyebab yang sering terjadi hingga
individu mengalami gangguan mental tersebut antara lain;
1. Penderita pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan. Beberapa
penderita sering menimbun barang bekas terjadi setelah kejadian traumatis dan
penuh tekanan. Kondisi ini bisa mempengaruhi penderita untuk menyimpan
barang-barang yang sebenarnya sudah tidak terpakai.
2. Penderita mengalami kelainan pada fungsi otak, Memiliki anggota keluarga
yang menderita hoarding disorder, bahkan mengalami cedera di kepala. Selain
itu, perkembangan psikologis juga berpengaruh besar bagi seseorang yang
mengidap hoarding disorder.
3. Salah satu penyebab hoarding disorder yang paling umum adalah memiliki
sebuah kenangan yang sulit dilupakan. individu yang memiliki kenangan atau
peristiwa yang sulit dilupakan dapat meningkatkan risiko hoarding disorder.
Biasanya penderita akan menimbun semua barang yang memiliki kenangan dan sudah
tidak terpakai.
Setelah membaca pemaparan di atas,
apakah teman-teman pernah atau sedang melakukan perilaku tersebut? alangkah
lebih baiknya kita semua lebih berhati-hati dan waspada karena perilaku
tersebut bisa saja tanpa disadari menjadi salah satu kebiasaan kita
sehari-hari. Jika teman-teman merasakan
perilaku tersebut tentu harus segera diatasi, bisa dengan melakukan
meditasi secara rutin untuk memperoleh ketenangan serta mengendalikan rasa
cemas dengan merelaksasi diri, fokus dan sadar terhadap pikiran sendiri.
Olahraga juga dapat membantu kita untuk merefresh pikiran serta membuat tubuh
menjadi bugar sehingga pikiran akan menjadi tenang. JIka hording disorder
disebabkan karena depresi, segera konsultasikan ke psikolog yang akan
mendampingi, memberi solusi, hingga memberi terapi jika dibutuhkan. Terapi dibutuhkan pada tingkatan yang sudah parah
untuk mengubah pola pikir serta membantu pengidap dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.
Sumber :
Estrin Vanadianti Lestari, 2020. Mengenal Hoarding Disorder, Mulai dari
Pengertian, Ciri, hingga Penyebabnya. Diakses melalui : https://www.cekaja.com/info/mengenal-hoarding-disorder
Pada tanggal 13 Mei 2022 pukul 00.53 WIB
Jevi Nugraha,
2020. 4 Penyebab Hoarding Disorder, Gangguan Psikologis Menimbun Barang yang
Tidak Terpakai. Diakses melalui : https://www.merdeka.com/jateng/4-penyebab-hoarding-disorder-gangguan-menimbun-barang-yang-tidak-terpakai-kln.html
Pada tanggal 13 Mei2022 pukul 00.30 WIB
0 komentar:
Posting Komentar