Mengatasi Jenuh Saat Pandemi
Essay 2 Psikologi
Lingkungan
(Semester Genap
2021/2022)
Widia Fitriani
(20310410020)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta, M.A
Covid-19 atau yang lebih dikenal sebagai Virus Corona telah
menjadi perhatian publik sejak kemunculannya terdeteksi di Tiongkok untuk kali
pertama di awal tahun 2020. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini
membuatnya menjadi pusat perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Indonesia
lebih memilih pembatasan sosial (social distancing) sebagai solusi daripada
melakukan lockdown yaitu mengunci akses masuk dan keluar wilayah bagi siapapun
untuk mencegah penyebaran virus yang umumnya digunakan oleh kebanyakan Negara (Kurniasih, 2020).
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan
ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi penyebaran
Covid-19," demikian disampaikan Presiden Joko Widodo. (Kompas, 6 Maret
2020). Kebijakan tersebut diambil dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 yang
jumlah kasusnya terus bertambah. Sehingga untuk mengurangi potensi penyebaran
Covid-19 kebijakan tersebut tepat, meski dalam perjalanannya menimbulkan
masalah baru bagi kalangan masyarakat, baik pelajar, pekerja/karyawan, dan
seluruh rakyat, oleh karena seluruh kegiatan harus dilakukan di rumah, yang
dikenal dengan istilah Work From Home (WFH) dan menerapkan social distancing. Dampak positif yang terjadi
karena WFH dan social distancing antara lain masyarakat lebih memperhatikan
kesehatan, hubungan keluarga yang semakin dekat, munculnya aktivitas-aktivitas
baru yang produktif dan hemat, meningkatnya literasi pemanfaatan IT, dan
lainnya. Sementara dampak negatif yang sangat dirasakan oleh masyarakat antara
lain: terbatasnya aktivitas, berkurangnya perputaran ekonomi masyarakat, model
belajar dengan menggunakan online menimbulkan kebosanan dan kejenuhan karena
kurang efektifnya interaksi secara online, dan lainnya. Dampak negatif sangat
mungkin menimbulkan stress. Stress tersebut bisa dialami oleh siswa/mahasiswa
yang biasa belajar di sekolah maupun kampus, serta karyawan/pekerja yang biasa
bekerja di kantor maupun perusahaan. Kuantitas tuntutan yang diberikan dan
kejenuhan, serta kekhawatiran akan di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari
perusahaan tempat mereka bekerja dapat menyebabkan stress tersendiri. (Muslim,
2020).
Adapun tips
mengatasi rasa bosan saat pandemi:
1. 1. Hidup sehat dengan istirahat yang cukup dan memperhatikan pola makan serta berolahraga.
2. 2. Mendekatkan
diri pada Tuhan dengan menjalankan doa dan ibadah di rumah atau bisa melihat
ceramah dan khotbah melalui media online
3. 3. Bersih-bersih
rumah dan merapikan atau menata ulang barang-barang yang ada sehingga di rumah
terasa nyaman.
4. 4. Berkebun
bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa bosan, anda bisa menanam
pohon kecil, bunga atau pun menanam sayuran di kebun atau halaman rumah.
5. 5. Mengadakan
reuni bareng teman teman atau sahabat dekat bisa dengan chat, telepon, atau
video call.
6. 6. Menonton
film saat dilaksanakannya karantina untuk tetap dirumah saat ini, kita dapat
menonton film sesuai yang ingin di tonton atau hanya sekedar menulang film yang
kita sukai. Bagi sebagian orang, menonton film juga dapat mengatasi saat isolasi di rumah.
7. 7. Saat
menjalani isolasi kita punya waktu luang yang lebih, tidak ada salahnya jika
kita belajar kemampuan-kemampuan umum atau hal-hal yang belum kita bisa.
Contohnya seperti belajar memasak, menggambar atau melukis, bermain musik atau
hal-hal lain yang ingin kita pelajari. Dengan kegiatan baru sekiranya dapat
membantu kita mengatasi rasa bosan saat di rumah.
Referensi:
Kurniasih, Panca Erni. (2020). Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap
Penurunan Kesejahteraan Masyarakat Kota Pontianak.
Muslim, Moh. (2020). MANAJEMEN STRESS PADA MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Manajemen Bisnis, 23(2).
0 komentar:
Posting Komentar