DAMPAK
PEMBAKARAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Essay 1 Pra-syarat Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan
Semester Ganjil (2022/2023)
Shafadita Putri Trisdianty/20310410042
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.
Sampah
selalu menjadi permasalahan yang tak kunjung usai. Beberapa kota besar menghasilkan
timbunan sampah 480-1300ton dalam satu hari. Berbagai upaya termasuk prinsip 3R (reuse,
reduce, dan recycle) telah digunakan untuk mengurangi timbunan sambah disetiap
harinya, namun kurangnya pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan membuat prinsip 3R
kurang efektif diterapkan di Desa.
UU
No.18 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan bahwa Sampah
ialah sisa dari kegiatan sehari-hari manusia dan sebuah proses alam yang
berbentuk padat. Pengelolaan sampah ialah kegiatan yang sistematis, menyeluruh
dan berkesinambungan yang terdiri dari pengurangan dan penanganan-penanganan
sampah. Masyarakat yang tinggal di pedesaan pada umumnya memilih untuk
melakukan pembakaran sampah guna mengurangi timbunan sampah karena layanan
angkutan sampah tidak dapat menjangkau wilayah desa dan tidak terdapat TPA
khusus di wilayah tersebut. Pembakaran sampah menjadi alternatif bagi
masyarakat pedesaan untuk mengelola tumpukan sampah karena mampu mengurangi
sampah cukup efektif dan efisien waktu.
Kurangnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan akibat
pembakaran sampah membuat mereka tetap melakukan pengelolaan sampah dengan
metode pembakaran. Lalu, bagaimana
dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan?
Pembakaran
sampah menimbulkan banyak dampak negatif bagi lingkungan, misalnya pembakaran
sampah plastik akan melepaskan berbagai zat kimia yang beracun membentuk polusi
udara sehingga mengakibatkan terkontaminasinya atmosfer bumi, zat
karbondioksida mampu mencemari udara dan meyebabkan efek rumah kaca sehingga
meningkatkan global warming (pemanasan global), kebakaran, pencemaran air dan
udara. Selain itu, dampak negatif bagi kesehatan yakni mampu menyebabkan ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) akibat gas karbonmonoksida dan karbondioksida yang
menjalar ke paru-paru. Dampak lainnya yakni iritasi, gangguan pernafasan, terganggunya
sistem reproduksi, bahkan mampu menyebabkan kanker hingga kematian.
Meningkatnya
jumlah penduduk dalam suatu wilayah juga meningkatkan timbunan sampah sehingga
perlu diadakan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah
yang baik tanpa harus dibakar. Apabila pembakaran sampah tetap dilakukan
sebagai jalan utama pengelolaan sampah karena minimnya pengetahuan masyarakat,
dipastikan akan berakibat buruk.
DAFTAR
PUSTAKA
Faridawati,
D. & Sudarti. (2021). Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran
Terhadap Lingkungan Kabupaten Jember. Jurnal Sanitasi Lingkungan. 1(2),
November https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088
Himmatul, K. (2021). Analisis
Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan terhadap Upaya Pengelolaan Sampah di Desa
Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Indonesian Journal of
Conservation, 10(1), 13–20. https://doi.org/10.15294/ijc.v10i1.30587
Qomariah, N. (2020).
Sosialisasi Pengurangan Bahan Plastik Di Masyarakat. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 43–55.
0 komentar:
Posting Komentar