Essay 2: MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK USIA DINI
Oleh : Agung Saprianto (20310410040)
Dosen Pengampu: Dr.
Arundhati Shinta, MA.
Anak Usia Dini
memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas perkembangan adalah sesuatu yang bisa
diduga timbul dan konsisten pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan
individu (Havighurst, dalam Danim, 2010). Anak usia dini adalah anak yang
berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8
tahun menurut para pakar pendidikan anak. Anak usia dini adalah kelompok anak
yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik.
Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
Konsep tugas
perkembangan didasari asumsi bahwa perkembangan manusia dalam masyarakat modern
ditandai oleh serangkaian tugas di mana individu harus belajar sepanjang
hidupnya. Beberapa tugas perkembangan ini memiliki kesamaan di masa kanak-kanak
dan remaja, sedangkan yang lain timbul pada saat manusia memasuki usia dewasa
dan usia tua.
Keberhasilan
pencapaian tugas perkembangan tertentu diharapkan dapat melahirkan kebahagiaan
dan kesuksesan bagi individu untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya.
Sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan itu dapat
mengakibatkan ketidakbahagiaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat, dan
kesulitan dengan tugas-tugas berikutnya. Salah satu bentuk kegagalan pencapaian
tugas-tugas perkembangan adalah munculnya perilaku mal adaptif. Martin dan Pear
(2015) mengemukakan bahwa perilaku adalah apapun yang dikatakan atau dilakukan
seseorang. Secara teknis, perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar, atau
aktivitas di sebuah organisme.
Karakteristik
perilaku yang dapat diukur dinamakan dimensi perilaku. Ada tiga dimensi
perilaku yakni: durasi perilaku, frekuensi perilaku, dan intensitas atau
kekuatan perilaku (Soekadji, 1983). Durasi sebuah perilaku merujuk panjangnya
waktu yag dibutuhkan perilaku melakukan aksinya. Frekuensi sebuah perilaku
merujuk pada jumlah tindakan yang muncul di periode waktu tertentu. Intensitas
atau kekuatan perilaku merujuk pada upaya fisik atau energi yang dilibatkan
untuk melakukan perilaku. Perilaku adaptif adalah perilaku yang diterima oleh
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dan bermanfaat
untuk perkembangan anak. Perilaku mal adaptif adalah perilaku yang cenderung
tidak diterima oleh lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan cenderung
merugikan perkembangan anak. (Purwanta, 2012).
Salah satu alternatif
penanganan perilaku mal adaptif pada anak usia dini adalah melakukan modifikasi
perilaku. Modifikasi perilaku merupakan salah satu teknik pengubahan perilaku
yang paling populer di kalangan para pendidik maupun psikolog. Modifikasi
perilaku secara umum dapat diartikan sebagai hampir segala tindakan yang
bertujuan mengubah perilaku (Purwanta, 2012). Bootzin (1975) mendefinisikan
modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses
belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku
manusia. Powers & Osborn (1976) memberi batasan modifikasi perilaku sebagai
penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia untuk
menghasilkan perubahan frekuensi perilaku sosial tertentu atau tindakan
mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Wolpe (1973) memberi batasan tentang
modifikasi perilaku adalah penerapan prnsipprinsip belajar yang telah teruji
secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif,
kebiasaan-kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, perilaku
adaptif ditimbulkan dan dikukuhkan
Dapat disimpulkan,
definisi dari beberapa ahli menekankan pada penerapan teori dan hukum belajar
pada modifikasi perilaku. Mereka berpendapat bahwa mengubah perilaku baru
disebut modifikasi perilaku bila teknik kondisioning diterapkan secara ketat:
tanggapan (response), konsekuensi (akibat), dan stimulus (perangsang)
didefinisikan secara objektif dan dicatat secara cermat.
Modifikasi perilaku sebagai salah satu teknik mengubah perilaku memiliki keunggulan dan kelemahan (Purwanta, 2012). Beberapa keunggulan modifikasi perilaku antara lain :
- Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan terlebih dahulu. Rencana dapat dimintakan persetujuan individu yang akan diubah perilakunya, sehingga akan lebih kooperatif,
- Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/ terapi berlangsung. Perubahan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan klien,
- Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk menimbulkan perubahan, segera dapat dideteksi dan diusahakan untuk digunakan teknik penggantinya.
- Teknik-teknik yang dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur secara rasional. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif.
- Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada menggantungkan perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek
DAFTAR
PUSTAKA:
Widiasari, Yuki. "MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK USIA DINI (Studi
Kasus Implementasi Teknik Modeling dan Toke ekonomi dalam proses perubahan
tingkah laku pada anak usia dini)." Psycho Idea 14.1 (2016).
Pujiati, Nia Indah, and Tina Hayati Dahlan. "Modifikasi Perilaku
Melalui Teknik Token Economy Untuk Meningkatkan Perilaku Tanggung Jawab Anak
Usia Dini." Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and
Research 1.02 (2017): 10-22.
Risma, Devi. "Pemetaan Penerapan Modifikasi Perilaku Kognitif pada
Anak Usia Dini Oleh Pendidik PAUD di Kota Pekanbaru." Jurnal Educhild: Pendidikan dan Sosial 4.1 (2015): 64-71.
0 komentar:
Posting Komentar