Essay I Persyaratan Ujian Tengah Semester
Psikologi Lingkungan
(Semester Genap 2021/2022) / Semester 4
Ikhsan Arifudin (20310410029) / Kelas B
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Kebanyakan
orangtua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, penurut, dan
hormat kepada orangtua. Sayangnya, tidak semua anak mudah untuk diatur agar
disiplin. Beberapa anak lebih suka menuruti keinginannya yang terkadang
melanggar aturan. Anak yang sering melawan kerap dilabeli sebagai anak nakal.
Namun, setiap
orangtua harus tahu cara yang paling efektif untuk menghadapi anak nakal. Langkah yang salah dapat membuat anak semakin
tidak taat bahkan bisa terbawa hingga ia dewasa. Semua ini membutuhkan
kesabaran dan langkah yang tepat agar anak kembali mudah untuk diatur dan taat
dengan perkataan orangtua. Setiap orangtua juga
tidak dianjurkan menggunakan kekerasan untuk mendidik anak yang nakal.
Berikut ini cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk
menghadapi anak nakal:
1.
Tidak
Memberi Label Anak Nakal
Setiap anak
susah dinasehati atau susah diatur, ibu atau ayah sebaiknya tidak langsung
memarahinya. Terlebih lagi sampai memberinya cap “anak nakal”, “anak bandel”,
dan sebagainya. Label yang orangtua berikan, tanpa sadar bisa melukai hati si
anak dan membuatnya menjadi patah semangat, bahkan hilang rasa percaya
pada ayah dan ibunya. Anak juga akan merasa usahanya untuk berbuat baik
akan sia-sia, karena ia sudah diberi cap nakal tersebut. Jadi, langkah yang
lebih baik untuk dilakukan jika setiap anak melakukan kesalahan adalah
mendekati si anak dan pelan-pelan berikan pengertian padanya bahwa perbuatannya
itu tidak baik.
2.
Berikan
Contoh Yang Baik
Saat orangtua
mengharapkan anak mempunyai perilaku yang baik dan sopan, ada baiknya memulai
dari memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu agar bisa menjadi contoh yang
baik. Cara mendidik anak yang paling efektif
adalah dengan memberinya teladan lewat perilaku sehari-hari, bukan cuma lewat
banyak nasihat. Bila orangtua berperilaku tidak sesuai dengan nasihat yang
mereka berikan pada anak, maka jangan heran bila anak tidak akan mendengarkan
nasihat tersebut.
3.
Jangan
Membentak Anak di Tempat Umum
Saat anak
melakukan kesalahan di depan umum, tahan keinginan untuk memarahi dan
membentaknya saat ada banyak orang di sekitarnya. Jika ibu memarahi anak di
depan umum, tentu cara ini sangat tidak bijaksana. Anak mungkin saja tidak
sengaja melakukan kesalahan tersebut dan ibu harus benar-benar mencari waktu
dan tempat yang tepat untuk menasehatinya. Jadi, berusahalah kendalikan
emosi dan bawalah si anak ke ruangan yang lebih sepi. Lalu tanyakan baik-baik
saat menghadapi anak yang sedang nakal. Setelah itu, baru ibu dapat
menasihatinya dengan lembut. Cara ini lebih efektif untuk membuat anak dapat
menyadari dan menyesali kesalahannya.
4.
Buat Aturan
dan Beri Sanksi Tegas
Jika anak masih
nakal dan bandel, meskipun kamu sudah seringkali menasihatinya dan memberi
contoh, maka cara yang selanjutnya harus menetapkan aturan. Kemudian, beri anak
sanksi bila ia melanggar aturan tersebut. Misalnya, ibu membuat aturan bermain
dengan batas hanya sampai jam 8 malam. Jika anak tidak mau berhenti saat batas
jam sudah tiba, maka ibu bisa menghukumnya dengan tidak mengizinkannya bermain
lagi sampai jangka waktu tertentu.
5.
Jangan
Terlalu Sering Memberi Toleransi
Bila ibu sudah membuat aturan dan menetapkan sanksi, maka lakukanlah sesuai dengan ketentuan yang dibuat. Jangan terlalu sering memberi anak toleransi ketika ia melanggar peraturan. Semakin sering kamu memberinya toleransi, semakin anak akan menganggap remeh aturan dan menjadi makin sulit diatur.
0 komentar:
Posting Komentar