HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
MANUSIA DAN ALAM
Essay Syarat Ujian Tengah
Semester Psikologi Lingkungan
(Semester 4 Genap 2022/2023)
Rahayu (20310410061)
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati
Shinta, M.A
Pada
awalnya
interaksi
antara
manusia dengan lingkungannya berjalan
secara
serasi, selaras dan seimbang. Namun, belakangan ini hubungan tersebut berjalan
secara tidak seimbang. Manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi nya
lebih bersifat eksploitatif terhadap alam, sehingga muncul berbagai
permasalahan lingkungan.
Menurut
Mujoyono Abdilah, variasi perilaku manusia ini disebabkan oleh tiga faktor.
Pertama, faktor supra stuktur yang meliputi nilai dan simbol (biasanya
didapatkan dari sebuah masyarakat baik yang bersumber dari sistem nilai,
ideologi, agama dan lain-lain). Kedua, faktor struktur (berupa pranata dan
perilaku sosial). Ketiga, faktor infra stuktur
Hubungan
manusia dan lingkungan bekerja melalui
dua cara. Pada satu sisi, manusia dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi
pada sisi lain manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Hubungan
manusia dengan lingkungan sekitarnya menurut pandangan Islam terdapat tiga peran
utama, yaitu: Pertama, hubungan alintifa’u bih, hubungan utility, yaitu
mengambil manfaat. Kedua, hubungan i’tibar, mengambil pelajaran. Ketiga, adalah
hubungan al-ihtifadh atau hubungan untuk pelestarian lingkungan, konservasi
atau saving (menyelamatkan alam).
Hubungan timba balik
manusia (sosial) dengan alam
(daya dukung alam/ekosistem) sangat
ditentukan oleh kemampuan
antar sesamanya
(manusia-alam sesuai dengan
karakter/sifatnya
masing-masing). Selama
komunikasi itu masih
terdapat antagonisme menyolok/bertentangan, maka menimbulkan
terganggunya keseimbangan ekosistem dan kerusakan/bencana.
Keseimbangan dalam
lingkungan kehidupan manusia
(sosial) dan lingkungan alam
(daya dukung alam)
ini terganggu oleh
ulah perbuatan manusia, disadari
atau tidak ;
a) Oleh penggandaan
diri manusia (pertumbuhan
penduduk) sehingga berjumlah banyak-banyak
(kuantitatif) disertai keinginan/kebutuhan, aspirasi berlipat ganda,
dalam waktu singkat, sedangkan tempat/ruang tetap/terbatas.
b) Kemampuan manusia
merubah alam karena
kemampuan manusia menguasai
teknologi.
c) Manusia tidak bisa keluar untuk
tetap eksis dari lingkungan alamnya; selalu
memerlukan hubungan timbal-balik
secara berkelanjutan (air, udara,
flora, fauna, lahan,
dan lain-lain). Pengelolaan
lingkungan hidup secara bijaksana, selain
akan menyelamatkan/lestarikan
lingkungan hidup itu
sendiri, akan tetapi
juga dapat menjamin kebutuhan/kemakmuran, umat
manusia secara lestari,
yang luas agar umat
manusia mempunyai tanggung
jawab moral melestarikan
jagad raya yang didiami. Bumi adalah rumah untuk hidup.
Daftar
Pustaka
Bohar Soeharto, HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DAN ALAM, Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume
XX No. 1 Januari –Maret 2004 : 26 -34.
Moh. Yahya Obaid, RELIGIUSITAS LEMBAGA PENDIDIKAN YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN, Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 1 Januari-Juni 2013.
Mujoyono
Abdilalah. Antara Manusia, Lingkungan Hidup dan Perilakunya.
Abujamin Roham, Peranan Masjid Pada Lingkungan Hidup,
(Jakarta: Media Da’wah, 1997), h. 11
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_2_HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_LINGKUNGAN.pdf
diakses pada tanggal 16 Mei 2021 pukul 1:10 WIB
0 komentar:
Posting Komentar