Jhuan Riswanda Anasay (20310410035)
Essay Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Psikologi Lingkungan 2022
Psikologi B
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen pengampu: Dr.
Arundati Shinta., M.A.
BUKA BERSAMA TIMBULKAN RASA BAHAGIA
Dalam
menjalankan ibadah puasa,ada fenomena menarik di negara kita ini. Fenomena yang
menarik saat ini adalah mengenai tradisi buka bersama (bukber). Buka bersama
ini sangat diminati, ditunggu-tunggu dan bahkan menjadi agenda rutin setiap
tahun oleh orang-orang khususnya di negara kita. Bukber mempunyai
dampak yang positif yaitu ketereratan silaturahmi semakin terjalin. Sodara
dekat, sodara jauh, teman dekat, teman jauh, dan bahkan teman yang baru kenal
bisa merapat untuk sekedar makan bersama saat waktu buka tiba. Kehangatan dalam
silaturahmi sangat terasa saat buka bersama. Karena saya akui, ditengah
kesibukan kita bekerja dan jarak yang jauh, rasanya tidak memungkinkan untuk
kita menyempatkan waktu hanya untuk bersilaturahmi langsung. Yang ada mungkin
hanya saling berkabar lewat media social saja. Tentu dengan adanya buka bersama
ini menjadi kesempatan emas untuk bisa bersilaturahmi.
Akan
tetapi, disamping dampak positif yang
sebagian saya sebutkan tadi, ternyata ada dampak negatif yang dirasakan dan ini
benar-benar terjadi. Seperti yang terlihat dalam foto diatas, Penulis
menghadiri undangan dalam rangka buka Bersama dan temu kangen alumni sekolah
SMP penulis, acara tersebut memang berjalan meriah, ramai dan menggembirakan,
akan tetapi acara tersebut sedikit tercoreng makna kekeluargaannya karena
beberapa hal, diantaranya Dampak negatif tersebut adalah muncul gosip-gosip
terbaru yang merusak pahala puasa selama seharian tadi dan bahkan yang sudah
dilewati. Karena dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa yang tidak akan
pernah habis itu bukan Sumber Daya Alam, bukan makanan atau minuman, melainkan
yang tidak akan pernah habis itu adalah pembicaraan atau obrolan. Tapi dari
sana, semakin banyak ngobrol maka semakin banyak godaan untuk ghibah,
entah ghibah tentang karir, ekonomi ,pasangan dll. Selain dari pada gibah,
dampak negatif dari bukber itu meninggalkan sholat maghrib, sholat isya dan
bahkan taraweh juga ikut-ikutan ditinggalkan karena ya itu tadi keasyikan
ngobrol, keasyikan gibah dan mungkin cerita2 yang lain. Sekalipun tidak gibah,
ngobrol yang sekalipun penting jadi menghiraukan kewajiban kita terhadap Allah
SWT.
Walaupun
buka Bersama memiliki dampak negatif, jika kita pintar dalam menempatkan diri
dan mampu mengatur sikap, buka Bersama adalah momen yang sangat membahagiakan, kitab
bisa mengingat kembali kenangan indah, membangun relasi baru, bercerita masa
depan dan masih banyak lagi manfaat yang kita peroleh hanya dari berkumpul
makan Bersama dengan kawan lama.
0 komentar:
Posting Komentar