Peranan dan Rasa Tanggung Jawab Anak Pertama
Essay 1 Psikologi
Lingkungan
(Semester Genap
2021/2022)
Widia Fitriani
(20310410020)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta, M.A
anak pertama adalah anak-anak yang paling tua atau anak yang
pertama lahir dari suatu keluarga. Anak pertama sering dikenal sebagai “eksperimental child”
karena pengalaman merawat anak, pengalaman mendidik anak belum dimiliki kedua
orangtuanya jadi karena orangtua belum berpengalaman merawat anak, sewaktu
menghadapi anak pertamanya orangtua cenderung terlalu cemas dan melindungi
secara berlebihan. Anak pertama juga
merupakan harapan baru bagi orang tua. Dan anak pertama harus bisa menjadi
patokan untuk adik-adiknya. Hal ini karena ia akan menjadi contoh dan
perbandingan. Oleh karena itu, diharapkan anak pertama bisa memberikan upaya
terbaiknya untuk dapat menjadi teladan bagi adik-adiknya (Efranda, 2014)
Anak perempuan pertama seringkali menjadi yang pertama
mengalah, pertama membantu, dan yang pertama dicontoh. Ada masanya anak
perempuan pertama harus memikul peran yang kedua, yaitu menjadi ‘Ibu’ kedua.
Anak perempuan pertama biasanya sejak dini sudah diajarkan urusan rumah,
seperti bersih-bersih dan memasak. Anak
pertama kerap mengalami kesulitan atas peran dan tanggung jawab yang dilekatkan
pada diri mereka karena lahir lebih awal daripada adik-adiknya (Imtyaaz &
Cahyono, 2021). Anak
pertama cenderung lebih peka atas pola asuh dan pendidikan orang tua. Hal ini
karena mereka memiliki standar yang tinggi dan menjadi lebih kritis atas diri
mereka. Hal ini berawal dari kesadaran atas ekspektasi orangtua terhadap
dirinya. anak pertama juga biasanya dikaitkan
dengan atribut kepemimpinan, dan dapat memiliki kepribadian yang kuat, cukup
gigih, suka mengambil alih dan cenderung lebih teliti.
Harapan-harapan
orang tua yang ditunjukan kepada anak sulung memberikan dampak tersendiri bagi
anak sulung. Menjadi anak sulung memang tidak mudah. Orang tua akan
cenderung menaruh harapan-harapan dan keinginan mereka. Ekspektasi-ekspektasi yang diberikan orang tua secara tidak
langsung harus membuat diri kalian terlihat kuat dan bisa diandalkan atau
bahkan membuat kalian merasa bersemangat karena merasa adik-adik kalian adalah
tanggungan kamu. Tapi, tidak jarang juga yang merasa stres sampai depresi
karena ekspektasi ini. Meskipun
demikian anak sulung akan tetap berusaha mengerjakan harapan-harapan tersebut (
Chandra, 2015).
Referensi:
Imtyaaz, R., & Cahyono, R. (2021). Pengambilan keputusan
pendidikan dan karir pada anak pertama dengan orangtua. Berpreferensi
Buletin Penelitian Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM),
1(2), 1478-1495.
Chandra, A. (2015). Perbedaan Kemandirian antara Anak
Sulung, Anak Tengah dan Anak Bungsu pada Siswa SMU Mulia Pratama Medan.
Psikologi Konseling, 7(2).
0 komentar:
Posting Komentar