Essay Persyaratan Ujian
Tengah Semester Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Jhuan Riswanda Anasay (20310410035)
Psikologi B
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen pengampu: Dr.
Arundati Shinta., M.A.
PENANGANAN SAMPAH PASAR
SAMPAH organik
merupakan sampah bisa terurai oleh alam, dan dapat di manfaatkan kembali. Pasar
tradisional sendiri adalah penghasil sampah terbesar setiap harinya dengan
adanya aktifitas di pasar yang menjadi wadah untuk meningkatkan perekonomian
dengan kegiatan jual beli antara pedagang dengan pembeli secara tidak
langsung menyebabkan timbulan sampah beraneka ragam dari pasar tradisional.
Sampah dari hasil seleksi pedagang yang tidak layak untuk dijual
di antaranya ada mau busuk, bolong, rusak dan layu maka dari hasil
seleksian, biasanya langsung dibuang ke tempat pembuang sampah ada dipasar atau
TPS, lahan disedikan oleh pemerintah.
Tumpukan sampah di kawasan pasar tradisional lebih dominasi oleh
sampah organik yang mencapai di atas 80 persen hampir setiap pasar.
Tapi sangat di sayangnya sampah organik dan non-organik dicampur menjadi satu,
belum ada tempat atau wadah pemisahan karakteristik sampah di setiap
pasar tradisional.
Kegiatan perekonomian menimbulkan permasalahan menjadi patut
menjadi perhatian dengan berbagai permasalah tumpukan sampah dipasar di
antaranya terlalu lama pengangkutan, keterbatasan armada dan tenaga pengakut
sehingga berdampak pada pencemaran udara menimbulkan bau menyengat, pencemaran
lingkungan dari tetesan air lindi dapat merusak tanah dan
pencemaran air.
Termasuk juga penyebaran bibit penyakit dibawa melalui
udara maupun dari binatang, sampah ditumpuk terlalu lama dapat menghasilkan gas
berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan dan merusak keindahan lingkungan
pasar sendiri.
Mulai melakukan penyuluhan untuk merubah pola pikir pedagang
sampah yang menggangap sampah tidak bernilai dan berguna lagi dapat dikelola
menjadi barang mempunyai nilai jual dan manfaat untuk lingkungan sekitar tanpa
disadari.
Setiap pasar tradisional perlu melakukan perubahan sistem
pengelolaan sampah dari paradigma lama (kumpul-angkut-buang) menjadi paradigma
baru dapat mereduksi timbulan sampah tentunya. Maka diharapkan kerjasama dan
dukungan dari semua pihak baik dari Pemerintah, swasta, masyarakat, LSM dan
pedagang untuk ikut berperan aktif membantu pengurangan timbulan sampah.
Dengan menerapkan sistem pembentukan kelompok atau komunitas
pedagang untuk mengelolah dan memanfaatkan sampah secara sistem komunal. Supaya
sistem komunal dapat terorganisir dengan baik dan tetap berjalan.
Sebenarnya potensi sampah di pasar tradisional sangat besar dan
dapat bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan pedagang sendiri. Sayangnya
kurang pemaham tentang peengelolaan sampah secara baik dan benar di pedagang.
Bahwa limbah organik selama ini dibuang dengan sia-sia padahal dapat
dimanfaatkan untuk menambah pendapatan pedagang, membantu pemerintah dan juga
para petani peternakan.
Dari pedagang sendiri dapat melakukan pengelolaan
pembuatan kompos padat dan cair, yaitu limbah organik dapat dibuat
kompos, cairan dihasilkan dari sampah dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat
pupuk organik cair (POC) kandungan kaya unsur hara sangat bagus untuk
mengembalikan kesuburan tanah akibat dampak pemakaian pupuk kimia. Pemerintah
dapat mengurangi subsidi pupuk kimia beralih ke pupuk alami berasal dari sampah
pasar.
Para peternak ikan dapat memanfaatkan sampah untuk pembuatan
mogot atau belatung, tumpukan sampah organik mengandung protein yang tinggi dan
dapat dengan cepat proses penggemukan mogot sendiri. Membantu meringan biaya
produksi memberikan makan dan vitamin kepada peternak ikan.
Limbah organik ada di pasar tradisional dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan pestisida nabati secara alami, selain wangi tidak menyengat seperti
bahan pestisida, produk juga ramah lingkungan dan tidak berdampak buruk pada
kesehatan.
Selama ini terjadi di pertanian penyemprotan pestisida secara
berlebihan selain hama menjadi kebal terhadap pestisida kimia juga berdampak
kepada aspek kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Ditambah lagi mahal
harga pestisida kimia yang harga terus meningkat juga masalah dan dampak
ditimbulkan juga banyak, berbeda terbalik denga pestisida nabati dibuat
secara alami.
Limbah sampah organik dapat teratasi apabila dukungan pemerintah
sebagai penyedia sarana dan prasarana, juga dukungan swasta, pedagang dan
masyarakat. Pasar tradisional tadinya bau, tidak nyaman, kotor dapat
menciptakan lingkungan asri indah dan nyaman.
Pengelolaan sampah diterapkan pasar tradisional berpotensi
mengurangi biaya operasional transportasi pengangkut sampah, membantu petani
ketersediaan pupuk, peternakan tidak mengalami kesulitan makan ternaknya dan
mampu mengurangi beban TPA sendiri tidak perlu terjadi peluasan lahan.
Supaya program terus berjalan sangat diperlukan keikutsertaan
dari pemerintah sendiri dan mendukung kegiatan pengelolaan sampah, juga
membantu dan mendangulangi masalah agar terciptanya pembangunan berkelanjutan,
momok permasalahan sampah di pasar tradisional dapat teratasi dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar