PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DI KECAMATAN DAHA SELATAN
Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
SITI HANIPAH
22310410010
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga |
Sumber |
Riswan, R., Sunoko, H,R,. & Hardiyato, A. (2012). PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN," Jurnal Ilmu Lingkungan , vol. 9, tidak. 1, hal.
31-38. |
Permasalahan |
Sampah terus meningkat, disisi lain kapasitas
penanganan sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum
optimal. Kecamatan Daha Selatan yang sebagian besar
wilayahnya dilalui olehSungai Negara, sebagian masyarakatnya terbiasa
membuang sampah secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai. |
Tujuan |
Untuk bertujuan untuk mengkaji pengelolaan sampah rumah tangga dan
faktorfaktor yang berkorelasi, serta merencanakan pengelolaan sampah rumah
tangga yang berbasis Masyarakat. |
Isi |
Pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan di sekitar
rumah ataupun ke sungai telah menjadi kebiasaan Sebagian masyarakat
di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga menimbulkan beberapa penyakit yang
berbasis lingkungan serta mencemari Sungai Negara. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) secara teknis Menurut Bebassari (2008), secara umum terdapat lima aspek
penting dalam pengelolaan sampah yaitu teknologi, institusi, hukum/peraturan, pembiayaan
dan partisipasi
masyarakat. Kebiasaan Dan
pengetahuan tentang peraturan daerah persampahan
berkorelasi positif dengan cara pengelolaan sampah rumah tangga. Selama ini
Pemerintah Kabupaten HSS belum optimal dalam mensosialisasikan |
Metode |
Penelitian
ini menggunakan analisis
data & analitik
observasional. |
Hasil |
A. Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Daha Selatan Aspek Kelembagaan.
Pengelolaan sampah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup, Tata Kota dan Perdesaan pada Bidang Kebersihan melalui
Seksi Kebersihan dan Pertamanan. Keterlibatan pihak swasta yang diharapkan
dalam kegiatan operasional persampahan meliputi tahap pengangkutan,
pengelolaan serta pembuangan akhir, namun sampai saat ini belum ada yang ikut
berpartisipasi. Aspek Hukum dan Peraturan.
Terdapat PERDA No. 5 tahun 2004 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan atas
Penyelenggaraan Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan. Peraturan daerah
tersebut di antaranya mengatur tentang penyelenggaraan kebersihan lingkungan, ketentuan pembuangan dan
pengelolaan sampah, retribusi sampah, serta sanksi hukum yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten. Aspek Teknis Operasional.
Timbulan sampah rata-rata tiap rumah tangga sebesar 1,46 liter/orang/hari
atau 0,38 kg/orang/hari, setara dengan kategori SNI 19-3964-1994 untuk satuan
timbulan sampah kota sedang/kecil. Komposisi sampahnya terdiri dari : 47%
sampah organik, 15% kertas, 22% plastik, serta 16% logam dan sebagainya.
Sekitar 54,7% rumah tangga yang memiliki pewadahan, namun hanya 9% yang
melakukan pemilahan. Pengetahuan dan penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse dan
Recycle) secara sederhana dilakukan oleh 35% rumah tangga, misalnya
menggunakan produk isi ulang, menggunakan kembali kantong plastik tempat
belanja, dan membuat vas bunga dari plastik. Aspek Pembiayaan.
Pendanaan bersumber pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebesar Rp. 3.780.000.000,- pertahun (0,74% dari
total APBD). Hal ini tentunya belum mencukupi untuk menunjang kegiatan
pengelolaan sampah, karena secara ideal dana yang diperlukan sekitar 5-10%
dari APBD. Aspek Peran Serta Masyarakat.
Aspek ini sangat penting dalam melaksanakan pengelolaan sampah sesuai dengan
perencanaan yang dilakukan. Merubah perilaku masyarakat adalah hal yang cukup
sulit, namun jika dilakukan pembinaan secara terus-menerus maka hasilnya akan
didapatkan walaupun perlu waktu puluhan tahun.
B.
Faktor-faktor yang Berkorelasi
dengan Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tingkat Pendidikan.
Sebagian besar responden (53%) berpendidikan rendah (tidak sekolah, SD
sederajat). Tingkat Pendapatan.
Didapatkan sekitar 60% responden berada pada tingkat pendapatan yang rendah
(< 1 juta perbulan). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dengan koefisien korelasi sebesar
0,603. Hal ini berarti tingkat pendapatan keluarga berkorelasi positif dengan
cara pengelolaan sampah rumah tangga. Perilaku terhadap
Kebersihan Pengetahuan tentang
Perda Kesediaan Membayar
Retribusi
C. Perencanaan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. Suatu kegiatan akan dapat berjalan secara efektif dan efesien
jika dilakukan melalui sebuah perencanaan yang matang. |
Diskusi |
Telah diketahui
bersama bahwa kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarakat maupun
pemerintah daerah belum optimal. Lalu dari penelitian tersebut kita mengetahui
perencanaan-perencanaanuntuk di terapkan dalam pengelolahan sampah rumah
tangga, ialah Tipe perencanaan
yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan adalah
transaktif atau pembelajaran sosial. Dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan teknis |
0 komentar:
Posting Komentar