ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADA
MASYARAKAT DESA
DISANAH KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG
Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas
Jurnal
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta
MA
RIZKY PRATAMA
NIM 21310410205
Fakultas Psikologi Universitas Prolamasi
45
Yogyakarta
Topik |
Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Di Sanah Kecamatan
Sreseh Kabupaten Sampang |
Sumber |
|
Permasalahan |
Permasalahan sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada bagian hilir, pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian proses, keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada bagian hulu, berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan akhir (Mulasari, 2016). Sebagian besar masyarakat menganggap membakar sampah merupakan bagian dari pengolahan sampah. akan tetapi, hal seperti itu bisa menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sikap seperti ini ada kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan kematangan usia (Mulasari,2012). |
Tujuan |
Sistem pengelolaan sampah yang dimiliki Desa Disanah masih belum baik. Hal ini bisa ditinjau dari perilaku warga yang terbiasa membuang sampah tidak pada tempatnya/sembarangan yaitu seperti pada lahan kosong, tambak, selokan dan di sekitaran jalan. Selain itu, pemahaman akan pentingnya |
Isi |
Berdasarkan hasil Observasi, diperoleh informasi bahwa warga desa tidak memiliki tempat sampah untuk melakukan proses pewadahan sehingga warga terbiasa membuang sampah sembarangan dan membakarnya di sekitar rumah. Hal ini menyebabkan sulitnya pengaplikasian pemilahan sampah. Karena tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara, maka warga membuang sampah rumah tangga yang berskala besar di lahan kosong atau tambak yang dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir. Minim dan mahalnya lahan menyebabkan Desa Disanah tidak memiliki tempat untuk pembuangan akhir. Susahnya akses keluar masuk desa membuat warga kesulitan membawa sampah ke tempat pembuangan akhir. Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih kurang sehingga permasalahan sampah tersebut masih dipandang wajar. pemukiman melalui jalur darat terdapat kolam dibagian kanan jalan dan dua yang lain berada dijalan menuju ke tambak yang dipenuhi sampah baik organik maupun anorganik. Penumpukan sampah yang berada di beberapa titik di Desa Disanah tanpa adanya pengelolaan lebih lanjut menyebabkan berkurangnya keindahan alam Desa Disanah. Selain itu, kondisi tersebut juga menimbulkan ketidaknyamanan karena bau kurang sedap yang muncul dari tumpukan sampah tersebut. Masalah kesehatan disebabkan oleh penumpukan sampah yang menjadi sarang bagi vektor dan rodent. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi adalah penyakit diare dan penyakit kulit pada musim hujan. Penyakit tersebut berawal dari genangan air di tumpukan sampah kemudian menjadi sarang bagi vektor dan rodent sehingga menyebabkan seseorang terkena penyakit. Mayoritas rumah tangga tidak memiliki tempat sampah dan membuang sampah disekitar rumah. Pada saat tertentu, warga perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga membersihkan sampah disekitar rumahnya dengan cara disapu. Setelah sampah terkumpul, tindakan yang dilakukan adalah membakar kumpulan sampah tersebut atau sebagian dari warga membuang sampah tersebut di titik penampungan sampah desa yang terletak di beberapa titik wilayah pemukiman desa. |
Metode |
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Februari 2017 dan berlokasi di Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancang bangun observasional deskriptif. Teknik
penelitian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, focus group discussion (FGD) yang melibatkan |
Hasil |
Berdasarkan hasil Observasi, diperoleh informasi bahwa warga desa tidak memiliki tempat sampah untuk melakukan proses pewadahan sehingga warga terbiasa membuang sampah sembarangan dan membakarnya di sekitar rumah. Hal ini menyebabkan sulitnya pengaplikasian pemilahan sampah. Karena tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara, maka warga membuang sampah rumah tangga yang berskala besar di lahan kosong atau tambak yang dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan akhir. Minim dan mahalnya lahan menyebabkan Desa Disanah tidak memiliki tempat untuk pembuangan akhir. Susahnya akses keluar masuk desa membuat warga kesulitan membawa sampah ke tempat pembuangan akhir. Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih kurang sehingga permasalahan sampah tersebut masih dipandang wajar. |
Kesimpulan |
Sistem
pengelolaan sampah yang dimiliki Desa Disanah masih belum baik. Hal ini bisa ditinjau dari perilaku warga yang terbiasa membuang sampah tidak pada tempatnya/sembarangan yaitu seperti pada lahan kosong, tambak, selokan dan di sekitaran jalan. Selain itu, pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah juga kurang baik. Pengelolaan yang dilakukan hanya sebatas pembuangan yang tidak pada tempatnya dan pembakaran. Hal tersebut diakibatkan karena tidak adanya fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung seperti tempat sampah di tiap rumah, tempat penampungan sementara (TPS) dan lain-lain. Masalah utama dalam hal pengelolaan sampah di Desa Disanah adalah lahan untuk pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) serta akses menuju ke Desa yang masih dalam tahap pembangunan. Hal lain yang menunjang terjadinya pembuangan sampah tidak pada tempatnya juga dipengaruhi oleh tingkat kesadaran warga akan kebersihan lingkungan masih kurang baik. |
0 komentar:
Posting Komentar