Psikologi Lingkungan Tugas Essay 1 Meringkas
Jurnal Tentang Pengelolaan Sampah
Dosen pengampu : Dr. Dra.
Arundanti Shinta, MA
RIZAL EFENDI
22310410045
PSIKOLOGI SJ
FALKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Topik |
Efektifitas Bank sampah di Kabupaten Kulon Progo
dalam upaya mencapai Smart City |
Sumber |
Mike Dewanti, Eko
Priyo Purnomo2 Lubna Salsabila : Jurnal Ilmu Administrasi Publik. Volume : 5
(1) 2020. Hal : 21 - 29 . |
Permasalahan |
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kulon Progo
mengakibatkan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat dan meningkatnya
jumlah sampah. Timbunan sampah masih banyak ditemukan di berbagai temoat seperti
lahan-lahan kosong, di sekitar pasar, di tepi jalan bahkan di tempat-tempat
wisata. |
Tujuan |
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berupaya mencapai
konsep smart city menggandeng masyarakat untuk andil dalam penangananan
sampah dengan bentuk upaya menciptakan bank sampah. Bank sampah diciptakan
dengan harapan penanganan sampah dapat lebih efisien dan efektif dengan tujuan mengurangi volume sampah di
Kabupaten Kulon Progo. |
Isi |
Sampah yang tidak
tertangani dengan baik tentunya memberikan efek yang buruk bagi masalah
social dan lingkungan. Dengan mempertimbangkan volume sampah yang kian waktu
kian bertambah, diperlukan upaya yang maksimal dalam pengelolaan sampah.
pengelolaan sampah di wilayah perkotaaan di atur dalam Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Hal ini merupakan suatu tonggak baru
bagi masyarakat untuk solusi penanganan permasalahan sampah. Pengelolaan
sampah difokuskan pada dua kegiatan, dengan cara: 1. Meminimalisir sampah, dengan perilaku minim sampah (reduce),
pemanfaatan lagi (reuse), dan proses kembali (recycle) 2. Pengolahan sampah, meliputi kegiatan: a. Dipilah berdasarkan karakter sampah b. Dikumpulkan dan sementara ditampung di bank sampah c. Diangkut dengan memindahkan sampah ke TPA d. Pemroresan untuk diubah sifatnya sampah Menurut
Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo pada taun 2017 komposisi sampah yang
paling mendominasi di Kulon Progo adalah sampah organik yang mencapai 67,18
%. Sisanya sampah kertas dengan 12,6%, palstik 1,68%, kain 0,67%, kayu 0,21%,
gelas kaca 0,68% dan sampah lainnya sebesar 1,11%.Menurut Dinas Lingkungan
Hidup Kabpaten Kulon Progo, setiap harinya, rata-rata satu orang di Kulon
Progo memproduksi hamper sekitar 0,5 kg sampah perharinya. Jika ditotalkan
dengan jumlah warga yang mencapai lebih dari 400.000 jiwa, maka setiap
harinya potensi sampah di Kulon Progo dapat mencapai 200 ton. Dengan keadaan
tersebut, tentunya permasalahan sampah menjadi permasalahan yang pelik yang
sedang dihadapi di Kabupaten Kulon Progo. Jika tidak dilakukan penanganan
sampah secara maksimal, maka timbunan sampah akan semakin banyak di Kulon
Progo. |
Metode |
Jenis penelitian yang dipakai dalam tulisan ini
adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisi menggunakan
teknik analisis model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman
meliputi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan |
Hasil |
Dalam menangani permasalahan sampah yang
jumlahnya terus bertambah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo
mengambil alternatif kebijakan berupa pembentukan bank sampah. Bank
sampah yang berada di Kulon progo juga diharapkan mampu mendukung Kabupaten
Kulon Progo dalam menuju kota pintar atau smart city. Hal ini karena salah
satu indikator dari smart city merumakan smart environment dimana smart
environment adalah penciptaan lingkungan yang sehat didukung dengan
pemanfaatan teknologi. Maka pengelolaan sampah yang baik adalah hal yang
perlu dipenuhi, salah satunya melalui bank sampah. Berdasarkan data dari
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, pada awal tahun 2019, jumlah
bank sampah di Kulon progo telah mencapai 116 bank sampah. Jumlah tersebut
meliputi bank sampah yang masih beroperasi dan yang mati suri. Menurut Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kapubaten Kulon Progo, baru sekitar 10 persen dari
total keseluruhan volume sampah di Kulon Progo yang mampu direduksi oleh bank
sampah. Harapan terhadap bank sampah yang diharapkan mampu menangani
persoalan persampahan di Kabupaten Kulon Progo dan mendukung terwujudnya
smart city terutama dalam hal smart environment kurang optimal dalam
pelaksanaannya. hal ini karena walaupun dengan adanya bank sampah, masih
banyak tumpukan sampah yang masih bisa ditemui di Kabupaten Kulon Progo. |
Kesimpulan |
keberadaan bank sampah yang dirahapkan dapat menjadi
alternatif pengelolaan sampah di Kulon Progo sehingga mampu menunjang Kulon
Progo dalam menciptakan Kulon Progo yang Smart City masih belum efektif. Hal
ini karena baru sekitar 10 persen dari total keseluruhan volume sampah di
Kulon Progo yang mampu direduksi oleh bank sampah. Itu artinya masih banyak
sampah-sampah yang berserakan di tempat-tempat lain yang tidak dikelola
dengan baik. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat
dalam pengelolaan sampah dan ketersediaan bank sampah yang mampu mencover
semua wilayah di Kabupaten Kulon Progo. |
0 komentar:
Posting Komentar