Kamis, 21 September 2023

PSI.LINGKUNGAN E1 MERINGKAS JURNAL oleh CELYN INTANG AULIA

 

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


Celyn Intang Aulia

21310410169 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta 

Topik

pengetahuan, perilaku, pengelola sampah plastik

Sumber

Setyowati, Ririn., Surahman Asti Mulasari. (2013). Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Plastik. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 7, No. 12, Juli 2013. Halaman 562 – 566. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Permasalahan

Pencemaran akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan Kesehatan dan lingkungan.

Tujuan Penelitian

     Mengetahui hubngan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik.

 

 

 

 

 

 

 

Isi

Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup yang sampai kini tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah limbah plastic yang berbahaya dan sulit dikelola. Sekitar 80% ibu rumah tangga membuang sampah plastic di kebun sekitar rumah dan membakar sampah plastic di sekitar rumah mereka.

Sampah plastik berbahaya karena sulit didegradasi, plastik sulit terurai dalam tanah karena membutuhkan waktu sampai 100 tahun atau lebih. Pemakaian sampah plastik mencemari tanah, air tanah, dan makhluk di bawah tanah. Racun-racun partikel plastik tersebut masuk ke dalam tanah dan dapat membunuh hewan atau bakteri pengurai di dalam tanah. Sampah plastik merupakan gangguan serius bagi kelestarian lingkungan hidup.

Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan pedidikan formal ataupun informal di kalangan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup yang paling efektif dilakukan dengan promosi pada setiap saat sehingga perlu media khusus. Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah dimulai dengan sosialisasi dan pemahaman tentang penanggulangan masalah sampah. Sesudah pelatihan, pengetahuan responden sebagian besar menjadi baik (86,7%), menunjukkan peningkatan pengetahuan. Pelatihan berpengaruh meningkatkan pengetahuan ibu PKK dalam mengelola sampah, dan pengetahuan berpengaruh terhadap pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar ibu rumah tangga mempunyai pengetahuan dan perilaku yang tidak baik. Hal tersebut disebabkan oleh penyuluhan tentang sampah plastik masih rendah daripada penyuluhan kesehatan yang berdampak kesehatan langsung seperti penyuluhan flu burung, flu babi, polio, DBD, dan malaria lebih diprioritaskan.

Perilaku yang kurang baik dalam mengelola sampah plastik tersebut terjadi karena rendahnya kesadaran mengelola sampah plastik yang semakin hari semakin banyak digunakan. Selain itu, tempat sampah untuk pemilahan jenis plastik tidak tersedia di setiap rumah karena kebiasaan masyarakat membuang sampah plastik di kebun dan kebiasaan membakar sampah plastik di sekitar rumah. Tanpa kesedaran setiap anggota keluarga untuk mengelola sampah plastik dengan pemilahan sebagai langkah awal mendaur ulang, menggunakan kembali sampah plastik sehingga mengurangi penggunaan sampah plastik maka akan berakibat kerusakan lingkungan seperti kerusakan lingkungan dan air tanah.

Metode

Penelitian ini menggunakan desain studi konservasional cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik di Dusun Kedesen, Kelurahan Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Semarang.

Besar sampel 74 ibu rumah tangga dengan kriteria a inklusi pendidikan terakhir SD, mempunyai umur 20 - 50 tahun, dan tidak mempunyai pembantu.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan instrumen kuesioner. Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dan variabel terikat adalah perilaku mengelola sampah plastik, variabel pengganggu adalah sosial ekonomi, pendidikan dan keberadaan pembantu.

Hasil

Kelompok umur 31 - 40 tahun merupakan proporsi tertinggi (47,2%), sedangkan distribusi pekerjaan terbesar adalah sebagai petani (35,1%), dan wiraswasta (4,1%) merupakan yang terkecil. Pendidikan terakhir responden terbanyak adalah SD (58,1%) dan pendidikan terakhir perguruan tinggi (1,4%) merupakan yang terkecil (Tabel 1). Responden dengan kategori tingkat pengetahuan tidak baik (56,8%), sedangkan beperilaku tidak baik (60,8%). Terlihat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku pengelolaan sampah dengan nilai p = 0,000 (Tabel 2).

Sekitar 56,8% ibu rumah tangga di Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang memiliki pengetahuan yang baik dalam mengelola sampah. Sebanyak 60,8% ibu rumah tangga berperilaku tidak baik dan 39,2% berperilaku baik. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik (nilai p = 0,000).

Diskusi

Kader kesehatan disarankan meningkatkan peran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kepentingan pengelolaan sampah plastik secara sederhana dan benar, serta menfaat yang positif, melalui posyandu, pertemuan kader, arisan PKK, pengajian ibu ibu, dan lain-lain. Dinas kesehatan disarankan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah plastik secara benar melalui media elektronik dan media massa, serta lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal melalui penyuluhan dan pelatihan kader kesehatan

 

0 komentar:

Posting Komentar