Pengetahuan
dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Sampah Plastik
Psikologi
Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Celyn
Intang Aulia
21310410169
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
pengetahuan,
perilaku, pengelola sampah plastik |
Sumber |
Setyowati, Ririn.,
Surahman Asti Mulasari. (2013). Pengetahuan
dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Plastik. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 7, No. 12, Juli 2013. Halaman 562 – 566.
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. |
Permasalahan |
Pencemaran
akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk
mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam
pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan Kesehatan dan
lingkungan. |
Tujuan Penelitian |
Mengetahui hubngan antara tingkat
pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah plastik. |
Isi |
Salah
satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup yang sampai kini
tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah limbah plastic yang
berbahaya dan sulit dikelola. Sekitar 80% ibu rumah tangga membuang sampah
plastic di kebun sekitar rumah dan membakar sampah plastic di sekitar rumah
mereka. Sampah plastik
berbahaya karena sulit didegradasi, plastik sulit terurai dalam tanah karena
membutuhkan waktu sampai 100 tahun atau lebih. Pemakaian sampah plastik
mencemari tanah, air tanah, dan makhluk di bawah tanah. Racun-racun partikel
plastik tersebut masuk ke dalam tanah dan dapat membunuh hewan atau bakteri
pengurai di dalam tanah. Sampah plastik merupakan gangguan serius bagi
kelestarian lingkungan hidup. Peningkatan
pengetahuan dapat dilakukan dengan pedidikan formal ataupun informal di
kalangan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup yang paling
efektif dilakukan dengan promosi pada setiap saat sehingga perlu media
khusus. Pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah dimulai dengan
sosialisasi dan pemahaman tentang penanggulangan masalah sampah. Sesudah
pelatihan, pengetahuan responden sebagian besar menjadi baik (86,7%),
menunjukkan peningkatan pengetahuan. Pelatihan berpengaruh meningkatkan
pengetahuan ibu PKK dalam mengelola sampah, dan pengetahuan berpengaruh
terhadap pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar ibu
rumah tangga mempunyai pengetahuan dan perilaku yang tidak baik. Hal tersebut
disebabkan oleh penyuluhan tentang sampah plastik masih rendah daripada
penyuluhan kesehatan yang berdampak kesehatan langsung seperti penyuluhan flu
burung, flu babi, polio, DBD, dan malaria lebih diprioritaskan. Perilaku
yang kurang baik dalam mengelola sampah plastik tersebut terjadi karena
rendahnya kesadaran mengelola sampah plastik yang semakin hari semakin banyak
digunakan. Selain itu, tempat sampah untuk pemilahan jenis plastik tidak
tersedia di setiap rumah karena kebiasaan masyarakat membuang sampah plastik
di kebun dan kebiasaan membakar sampah plastik di sekitar rumah. Tanpa
kesedaran setiap anggota keluarga untuk mengelola sampah plastik dengan
pemilahan sebagai langkah awal mendaur ulang, menggunakan kembali sampah
plastik sehingga mengurangi penggunaan sampah plastik maka akan berakibat
kerusakan lingkungan seperti kerusakan lingkungan dan air tanah. |
Metode |
Penelitian
ini menggunakan desain studi konservasional cross sectional untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku
mengelola sampah plastik di Dusun Kedesen, Kelurahan Kradenan, Kecamatan
Kaliwungu, Semarang. Besar
sampel 74 ibu rumah tangga dengan kriteria a inklusi pendidikan terakhir SD,
mempunyai umur 20 - 50 tahun, dan tidak mempunyai pembantu. Penarikan
sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan instrumen
kuesioner. Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dan
variabel terikat adalah perilaku mengelola sampah plastik, variabel
pengganggu adalah sosial ekonomi, pendidikan dan keberadaan pembantu. |
Hasil |
Kelompok umur 31 - 40
tahun merupakan proporsi tertinggi (47,2%), sedangkan distribusi pekerjaan
terbesar adalah sebagai petani (35,1%), dan wiraswasta (4,1%) merupakan yang
terkecil. Pendidikan terakhir responden terbanyak adalah SD (58,1%) dan
pendidikan terakhir perguruan tinggi (1,4%) merupakan yang terkecil (Tabel
1). Responden dengan kategori tingkat pengetahuan tidak baik (56,8%),
sedangkan beperilaku tidak baik (60,8%). Terlihat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan perilaku pengelolaan sampah dengan nilai p = 0,000
(Tabel 2). Sekitar 56,8% ibu rumah tangga di
Dusun Kedesen, Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang
memiliki pengetahuan yang baik dalam mengelola sampah. Sebanyak 60,8% ibu
rumah tangga berperilaku tidak baik dan 39,2% berperilaku baik. Dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku mengelola sampah
plastik (nilai p = 0,000). |
Diskusi |
Kader kesehatan
disarankan meningkatkan peran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang kepentingan pengelolaan sampah plastik secara sederhana dan benar,
serta menfaat yang positif, melalui posyandu, pertemuan kader, arisan PKK,
pengajian ibu ibu, dan lain-lain. Dinas kesehatan disarankan untuk
meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah plastik secara benar melalui
media elektronik dan media massa, serta lebih meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal melalui
penyuluhan dan pelatihan kader kesehatan |
0 komentar:
Posting Komentar