Selasa, 26 September 2023

Essay 1 Meringkas Junal Edwin Dwi Yuniarto

 

Pengaruh Faktor Lingkungan Sosial dan Partisipasi Terhadap Prestasi dari

The Well-being for Lansia

Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


Edwin Dwi Yuniarto

21310410203

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

                                  Topik

Jurnal ini membahas tentang Adanya kemerosotan fisik dan perubahan sosial menyebabkan ketergantungan pada aktivitas kedaulatannya. Lansia yang terbiasa beraktivitas akan lebih mandiri dibandingkan lansia yang ketergantungan. Lingkungan keluarga berupa dukungan keluarga dan dukungan masyarakat, dapat mempengaruhi kondisi kesejahteraan lansia

                            Sumber

Pipit Festi Wiliyanarti1 , Hari Basuki Notobroto2 , Hamidah3 , Kacung Asri4 Jurusan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surabaya1,4 Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga2 Jurusan Psikologi Universitas Airlangga3

                       Permasalahan

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lanjut usia yaitu Immobility (kurang bergerak), Instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), Incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar), Intellectual impairment (gangguan intelektual/ dementia), Infection (infeksi), Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin integrity (gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit, Isolation (depresi), 12 Inanition (kurang gizi), Iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan), Insomnia (gangguan tidur), Immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), dan Impotence (impotensi) (Kane & Ouslander, 2013)

                     Tujuan

Mengidentifikasi karakteristik responden yang dilakukan tindakan pengaruh faktor lingkungan sosial dan partisipasi terhadap prestasi dari the well-being for lansia. Serta Mengidentifikasi tindakan pengaruh faktor lingkungan sosial dan partisipasi terhadap prestasi dari the well-being for lansia.

Isi

1.Usia Ryff dan Keyes (1995) dengan adanya perbedaan usia akan mempengaruhi dimensi-dimensi Psychological well-being. Penelitian dari Ryff dan Keyes (1995) mengemukakan bahwa dimensi penguasaan lingkungan serta dimensi otonomi akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia, terutama yang terjadi pada dewasa muda hingga dewasa madya. Dimensi hubungan positif dengan orang lain jiuga mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia. Sebaliknya, dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia, hal tersebut terjadi pada dewasa madya dan dewasa akhir. Dimensi penerimaan dirimenunjukkan tidak perbedaan yang signifikan selama usia dewasa muda hingga dewasa akhir (C. D. Ryff and Keyes 1995).

2.Jenis Kelamin Ryff dan Keyes (1995) menemukan bahwa adanya perbedaan antara pria dan wanita pada dimensi hubungan positif dengan orang lain dan dimensi pertumbuhan pribadi, dimana hasil dari penelitian 17 tersebut wanita cenderung memperoleh hasil yang lebih tinggi daripada pria (C. D. Ryff and Keyes 1995).

3.Status Sosial Ekonomi Perbedaan dari kelas sosial juga mempengaruhi kondisi dari Psychological well-being seseorang. Data yang diperoleh dari Wisconsin Longitudinal Study memperhatikan gradasi sosial dalam kondisi dewasa muda. Data tersebut memperlihatkan bahwa status perekonomian dan status pendidikan akan dapat meningkatkan Psychological well-being, terutama pada dimensi penerimaan diri dan dimensi tujuan hidup (Ryff, 1995). Mereka yang menempati kelas sosial yang tinggi akan memiliki perasaan positif yang lebih tinggi terhadap diri sendiri (C. Ryff 1995).

4.Budaya Penelitian mengenai Psychological well-being yang telah dilakukan di Amerika dan Korea Selatan menunjukkan bahwa subjek dari Korea selatan cenderung memiliki skor yang lebih tinggi pada dimensi hubungan positif dengan orang lain dan skor yang lebih rendah pada dimensi penerimaan diri, hal tersebut didisebabkan oleh adanya orientasi budaya yang bersifat kolektif dan saling ketergantungan. Sebaliknya, responden Amerika memiliki skor yang lebih tinggi pada dimensi pertumbuhan pribadi, serta memiliki skor rendah dalam dimensi otonomi baik pria maupun wanita(C. Ryff 1995).

5.Dukungan Sosial 18 Salah satu factor yang dapat mempengaruhi dari Psychological wellbeing individu yakni dukungan sosia, dimana individu yang mengalami sakit akan bisa bertahan tidak lepas dari adanya dukungan sosial yang telah diberikan. Dukungan tersebut meliputi dukungan keluarga dalam hal perhatian, finansial, kasih sayang juga waktu luang yang telah diberikan oleh suami, anak, orangtua dan keluarga, serta dukungan dari orang-orang yang ada disekitar individu tersebut seperti teman, dokter, maupun sesame pasien (S. Rahmah and Diantina 2018). 6. Evaluasi Pengalaman Hidup Ryff (1989) mengungkapkan bahwa pengalaman hidup tertentu akan dapat mempengaruhi kondisi dari Psychological well-being individu. Pengalaman tersebut meliputi berbagai bidang kehidupan dan dalam berbagai periode dari kehidupan. Evaluasi individu terdapat pengalaman hidupnya memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap Psychological well-being (C. D. Ryff 1989)

                Metode

Data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu karakteristik lansia dan lingkungan sosial yang terdiri dari, jaringan sosial, interaksi keluarga dan masyarakat, permasalahan yang dihadapi lansia dalam keluarga. Nilai loding factor didapati memenuhi kriteria > 0,3. Reliabilitas faktor sosial (konstruksi) lingkungan sosial menggunakan nilai acuan reliabilitas konstruk ®, jika bernilai 0,5 maka konstruk reliabel. sedangkan variabel dinyatakan signifikan dengan nilai alpa 0,05. Data dianalisis menggunakan program statistik LISEREL.

Hasil

Lingkungan keluarga dan masyarakat sangat baik 52,8%, Kemandirian Lansia Mandiri 58,0%, Hasil analisis data Menunjukkan nilai lingkungan sosial, loading factor loading factor = 0,72, jejaring sosial = 0,71 kemandirian dan self loading factor dari 0,33; permasalahan yang dihadapi lansia dalam keluarga 0,66 Chi-square 4,97, p-value = 0,17500, RMSEA = 0,0006.

               Diskusi

Lingkungan sosial adalah lingkungan tempat interaksi kehidupan sosial yang maju, sedangkan menjadi penyanyi adalah studi mereka tentang jaringan sosial sekitar usia lanjut, usia interaksi lanjut hati keluarga dan 'masyarakat, serta masalah yang mempengaruhi hati keluarga kesejahteraan dan kemajuan. usia. Kehidupan lingkungan usia yang sangat lanjut bermain melawan usia perkembangan selanjutnya, kondisi lingkungan yang akan memberikan dukungan lebih lanjut dapat meningkatkan minat usia untuk ditinjau mencapai kesejahteraan (Hamidah, 2012). Masalah yang dihadapi keluarga usia lanjut usia, data timah usia lanjut bahwa 74,5% memiliki masalah hati lanjut usia ramah kebahagiaan dan masalah lanjut usia.

 

0 komentar:

Posting Komentar