Selasa, 26 September 2023

Essay 1 Meringkas Jurnal Novita Prabandari

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH

 Psikologi Sosial Essay 1 Meringkas Jurnal

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA 

Novita prabandari

22310410039

Psikologi SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

Topik

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat

Sumber

Sri Subekti. (2010). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis MasyarakatPublikasi Ilmiah Unwashas Vol 1, No1.

Permasalahan

Sampah yang bercampur antara basah dan kering, sehingga sangat sulit untuk dimanfaatkan kembali. Meskipun sampah basah bisa dibuat kompos, tetapi jika telah bercampur dengan sampah berbahaya seperti batu baterai, pembalut wanita, atau jenis-jenis kimia lainnya maka kualitas kompos yang dihasilkan akan rendah. Akibat tidak adanya partisipasi masyarakat maka petugas kebersihan yang dikerahkan oleh pemerintah kota menjadi tidak berimbang antara jumlah petugas dengan jumlah sampah yang harus ditangani. Kapasitas TPA yang terbatas, jumlah sampah setiap hari terus menerus masuk ke TPA, hanya sebagian kecil saja yang dapat direduksi oleh pemulung. Pada suatu saat TPA tidak sanggup lagi menampung sampah kota yang dibuang oleh masyarakat. Ketika TPA tidak beroperasi dalam beberapa hari saja, maka sampah kota akan menumpuk dan tersebar dimana-mana. Biaya operasional pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA yang terus menerus meningkat seiring dengan kenaikan harga bahan bakar dan ditambah lagi perlunya biaya operasional untuk merawat armada-armada pengangkut sampah. Tidak ada masyarakat yang mau jika lingkungannya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Ditambah lagi pada era otonomi daerah kesulitan mencari lahan di luar wilayah administrasinya

Tujuan

Ada dua hal yang penting dalam konsep pengelolaan sampah yaitu partisipasi masyarakat. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat (Sri Subekti) dan pengelolaan sampah mendekati rumah tangga. Dengan demikian sampah yang akan terangkut menuju TPA akan menjadi berkurang sampai dengan tidak ada sama sekali, atau sering dikenal dengan istilah zero waste. Tujuan kedua adalah untuk menganalisis dampak sosial, ekonomi dan lingkungan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi Kelurahan Sidomulyo.

Isi

Konsep di atas telah menjadi Strategi Nasional Pembangunan Berkelanjutan di bidang Persampahan dengan Konsep 3R (Reduction, Reuse, Recycling), sebagai berikut :

1. Harus tersedia institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah perkotaan.

2. Tersedia peraturan hukum di tingkat pusat dan daerah yang mengatur keterlibatan pemerintah, masyarakat sektor informal dan swasta/pengusaha dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

3. Perlu adanya partisipasi masyarakat dalam pembiayaan yang diharapkan tersedia dari swadaya masyarakat .

4. Para pengelola sampah mulai dari tingkat sumber sampah sampai skala lingkungan menjalankan prinsip 3R.

5. Harus ada pemilahan sampah yang dapat dilaksanakan mulai sumber sampah dan lokasi pemindahan 6. Harus ada penyuluhan dan kampanye nasional mengenai penanganan sampah dengan metode 3R

Salah satu pendekatan pengelolaan sampah 3R dan mendekati sumbernya adalah pengelolaan sampah kawasan dengan TPS pengolah. Sarana dan prasarana TPS pengolah ini untuk mewujudkan konsep 3R sehingga sampah yang terangkut ke TPA berkurang atau tidak ada sama sekali. Karakteristik sampah rumah tangga di kota-kota besar di Indonesia termasuk semarang adalah 60-70% adalah sampah organik yang dapat dibuat kompos. Sedangkan sisanya 30-40% merupakan sampah anorganik, dan sebagian besar dapat didaur ulang. Kondisi sekarang ini telah banyak industri-industri yang memanfaatkan bahan bakunya dari sampah-sampah tersebut. Bukti dari telah adanya sistem pengelolaan sampah anorganik adalah dengan adanya pemulung-pemulung yang mengambil sampah dan kemudian dikumpulkan oleh lapak. Lapak-lapak besar menjual hasil sampah yang mereka peroleh ke industri-industri yang membutuhkan bahan baku dari sampah tersebut. Selain itu beberapa lapak juga menjual hasil sampah ke konsumen langsung yang membutuhkannya.

Metode

Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi di lapangan, serta melakukan wawancara mendalam kepada informan dan dengan kuesioner kepada responden. Analisis dilakukan oleh deskriptif kualitatif.

Hasil

Perlunya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengelola sampahnya dan dapat dimulai dari rumah tangga dengan cara pemilahan sampah organic, sampah anorganik mapun sampah B3 sehingga nantinya yang terangkut ke TPA hanya sisanya saja.

Diskusi

Pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan praktik-praktik ini. Ini bisa mencakup edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya 3R, serta penyediaan fasilitas pengumpulan dan pengolahan sampah yang memfasilitasi praktik-praktik 3R ini.


0 komentar:

Posting Komentar