Rabu, 20 September 2023

KEBAKARAN HUTAN MENINGGKATKAN POLUSI UDARA Psikologi Lingkungan Essay : Polusi Udara Afini Musyarofah.J 22310410113

 

KEBAKARAN HUTAN MENINGGKATKAN POLUSI UDARA

Psikologi Lingkungan

Essay : Polusi Udara

Afini Musyarofah.J

22310410113

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



 
Hutan merupakan sebuah ekologi komplek karena didalamnya terdapat suatu kesatuan ekosistem yang berupa sumber daya alam hayati yang paling di dominasi oleh pepohonan yang tumbuh rimbun. Selain pepohonan, di dalam hutan ada berbagai macam komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak hidup) seperti tumbuhan, binatang, air, angin, batu, cahaya matahari, iklim, suhu, dan juga tanah. Flora, fauna dan komponen abiotik (tidak hidup) tersebut hidup dalam sebuah kesatuan dan kebersamaan membentuk suatu ekosistem hutan.

Hutan merupakan salah satu bagian dari bumi yang memiliki peran penting yaitu sebagai sistem penyangga kehidupan (Life suport system) sehingga dapat menyediakan berbagai sumber daya alam yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup bagi makhluk hidup di muka bumi. Hutan mampu menjaga suhu bumi agar stabil dan juga menjadi penyuplai oksigen (O2) untuk manusia bernafas karena dapat menciptakan udara yang berkualitas baik. Selain itu, hutan juga bermanfaat sebagai penyerap karbondioksida (CO2) yang ada di udara.

Meskipun begitu, saat ini kerusakan hutan menjadi masalah yang memperihatinkan. Kerusakan hutan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Salah satunya adalah manusia membakar hutan untuk dialih fungsikan lahannya demi  keuntungan pribadi.

Pembakaran hutan ini memiliki dampak negatif yang cukup besar. Diantara dampak tersebut yaitu rusaknya ekologi, pohon semakin berkurang, menurunnya keanekaragaman hayati, produktifitas tanah, polusi udara dan perubahan iklim secara mikro dan global.

Dengan adanya kebakaran hutan menyebabkan pohon dan ruang hijau yang mampu menyerap partikel-partikel polutan diudara berupa debu dan gas-gas berbahaya serta membantu membersihkan udara di sekitarnya akan semakin berkurang. Karena pohon dapat menghasikan udara yang bersih dan dapat memelihara keseimbangan oksigen disekitanya melalui proses fotosintesis. Dan dalam sebuah penelitian jugga dikatakan bahwa sebatang pohon dewasa mampu menghasilkan pasokan oksigen untuk 2-10 orang per hari dan juga mampu menyerap karbon dioksida sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida.

Kebakaran hutan memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Dampak tersebut diantaranya ialah hewan-hewan kehilangan tempat tinggal bahkan banyak yang mati karena ikut terbakar, bergabai tanaman seperti bahan pembuatan obat ikut musnah, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan juga harus menghirup asap yang berbahaya bagi kesehatan, jarak pandang menjadi terbatas meningkatkan resiko penyebab terjadinya kecelakaan di jalan dan berbagai aktivitas terhambat sehingga akan berdampak pada perekonomian.

Ada pula dampak dari buruknya kualitas udara yang dihasilkan oleh asap kebakaran hutan dapat menyebabkan meninggkatnya polusi udara sehingga akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan terutama paru-paru seperti infeksi gangguan pernapasan atas (ISPA). Hal ini bisa terjadi karena saluran pernapasan adalah pintu masuk utama polutan udara ke dalam tubuh. sehingga sebagian besar polusi udara akan terhirup melalui saluran pernapasan dan menyebabkan penyakit paru-paru.

Untuk mencegah rusaknya hutan akibat kebakaran, maka diperlukan suatu upaya untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyaring polutan udara. Caranya adalah dengan segera melakukan pembersihan hutan dan lahan sisa kebakaran, kemudian lakukan pengolahan tanah agar menjadi gembur dan subur sehingga dapat difungsikan kembali lalu segera lakukan reboisasi masal untuk menjaga keseimbangan hutan agar tetap lestari.

Selain itu, polusi udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan karena kecerobhan manusia juga dapat dicegah dengan berbagai cara seperti, tidak membakar sampah atau daun kering di hutan, terutama saat angin kencang, tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan terlebih putung rokonya masih menyala, tidak membuat api unggun di area yang rawan menyebabkan kebakaran, memastikan bahwa api benar-benar sudah padam setelah membakar sesuatu dihutan dan karena manusia sering sekali melakukan kecerobahan maka, perlu memberikan perigatan agar tidak sembarangan membakar di sekitar area hutan.

Dengan demikian, permasalah lingkungan seperti polusi udara yang diakibatkan oleh kebakaran hutan ini seharusnya dapat di cegah, diantisipasi dan diatasi secara bersama-sama agar dapat tercipta kualitas hidup dan kesehatan masyararakat terus membaik.





0 komentar:

Posting Komentar