Pola perilaku kebersihan : Studi psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan
Psikologi
Lingkungan Essay 1 Meringkas Jurnal
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta
MA
Irfan
Kusuma Wardani
21310410187
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik
|
Jurnal ini membahas tentang penanggulangann sampah
di perkotaan. |
Sumber
|
Wibowo, I. (2004). Pola perilaku kebersihan: Studi
psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan. |
Permasalahan
|
Permasalahan yang diangkat dalam jurnal ini adalah
tentang sampah di perkotaan dan mencari solusi dalam menghadapi masalah
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. |
Tujuan
Penelitian |
Secara umum tujuan penelitian ini adalah menemukan
pola perilaku masyarakat yang menentukan tingkat kebersihan Iingkungan
perkotaan di mana mereka hidup. Untuk itu dilakukan penelitian dalam
kehidupan keseharian penghuni di wilayah dengan kondisi kotor dan bersih |
Isi
|
Melalui pembandingan konstan dan analisis data-data
yang muncul pada kondisi lingkungan bersih dan kotor di perkotaan ditemukan
bahwa terdapat perbedaan dan persamaan yang relevan sehubungan dengan
komponen yang membentuk kondisi kebersihan di Iingkungan perkotaan tersebut.
Kejelasan mengenai dinamika perilaku kebersihan diperoleh melalui analisis
yang mengarah pada 2 proses yang berlangsung secara simultan. Analisis
pertama dilakukan pada kejadian-kejadian yang berlangsung sehari-hari yaitu
proses interaksi antarorang-orang serta benda-benda di dalam setting (dinamika
internal). dan analisis ke-2 mengarah pada proses interaksi antarsistem
sosiai yang terkait dengan setting (jaringan kerja). |
Metode
|
Peneliti menggunakan metode primary instrument,
yaitu mengamati dan mengawasi langsung peristiwa atau kejadian-kejadian yang
terjadi secara alamiah di perkotaan dengan hidup dan melibatkan diri di
antara mereka (Participatory Approach) |
Hasil
|
Melalui
Studi ini disimpulkan bahwa pola perilaku kebersihan adalah tindakan kolektif
terhadap sampah yang ditampilkan terus-menerus oleh orang-orang penghuni yang
berada di suatu wilayah. Ada dua bentuk pola perilaku kebersihan (PPK), yaitu
PPK X dan PPK Y. PPK X adalah pola perilaku kebersaman yang berdampak
lingkungan kotor, sedangkan PPK Y mempakan pola perilaku kebersihan yang
berdampak Iingkungan bersih. Pola
perilaku Y mampu bertahan dan berkelanjutan karena di wilayah tersebut
terdapat orang-orang yang mampu memimpin dan menggerakkan atau mempengaruhi
penghuni lain untuk melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan tujuan
bersama yaitu menciptakan dan memelihara kebersihan lingkungan. Di Iingkungan
bersih terdapat kerja sama yang sinergi antara masyarakat dan
institusi-institusi yang menangani kebersihan Kota. Lain halnya di lingkungan
kotor, hampir tidak ada orang yang memimpin dan mengkoordinir penghuni untuk
aktif terlibat dalam memelihara kebersihan lingkungan. |
Diskusi
|
Dalam diskusi, peneliti memberikan saran (1) Pendidikan
yang berorientasi pada lingkungan (proenvironmental behavior) perlu diajarkan
dilatih sejak dini. (2) Untuk mengembangkan program kebersihan di suatu
wilayah diperlukan kepemimpinan. Perlu ada orang-orang yang mau melaksanakan,
mengaiak, menggiatkan warga untuk bersama-sama berperilaku bersih. (3) Sampah
sebagai limbah perlu dikelola secara bijak untuk menjaga keseimbangan dan
kelangsungan ekosistem (4) Pengelolaan sampah perkotaan harus menggunakan
teknologi tepat guna (5) Kebersihan Lingkungan publik menuntut keterlibatan
dan partisipasi aktif dari masyarakat penghuni di sekitarnya. (6) Mendukung
organisasi-organisasi kemasyarakatan yang berorientasi pada penyelamatan
lingkungan. (7) Dalam rangka menciptakan dan memelihara kebersihan kota,
tugas dan kewajiban masyarakat dan berbagai institusi di bidang kebersihan
kota, perlu dikoordinir dan dikontrol agar dalam pelaksanaannya tidak
menyimpang dari tujuan. |
0 komentar:
Posting Komentar