Nama : Putri Arumsari
Nim : 22310410074
Kelas : Reguler A1
Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta MA
Topik |
Mediator, minimisasi sampah,
pengetahuan, perilaku peduli lingkungan, sikap. |
Sumber |
Akhtar, H., & Soetjipto, H.
P. (2014). Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku
Minimisasi Sampah Pada Masyarakat Terban, Yogyakarta (The Role of Attitude to
Mediate The Effect of Knowledge on People's Waste Minimization Behaviour in
Terban, Yogyakarta). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(3), 386-392. |
Permasalahan |
Penelitian ini deviasi negatif.
Manusia dalam hal ini menjadi korban dari kerusakan lingkungan. Namun di sisi
lain manusia juga menjadi pelaku dari kerusakan lingkungan tersebut. |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini fokus untuk mengetahui pola
hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku minimisasi sampah. |
Isi |
• Kondisi lingkungan hidup di
Indonesia saat ini memang dalam kondisi yang memprihatinkan. Data tentang
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diukur berdasarkan indikator
kualitas air, kualitas udara, dan luas tutupan kawasan hutan, menunjukkan
masih ada wilayah yang mengalami penurunan kualitas. Sementara pulau Jawa
yang memiliki populasi paling padat di Indonesia menempati peringkat terendah
dalam hal kualitas lingkungan hidupnya. • Secara umum lebih dari separuh
dari masyarakat Indonesia telah memliki pengetahuan yang baik tentang
lingkungan hidup. Namun hal ini tidak berbading lurus dengan perilaku peduli
lingkungan masyarakat yang belum sepenuhnya baik. Padahal intervensi yang
dilakukan baik oleh pemerintah maupun LSM saat ini banyak terfokus pada
peningkatan pengetahuan dan kesadaran. Ini berarti ada kesenjangan antara apa
yang sudah diketahui oleh masyarakat dengan perilakunya sehari-hari. • Model awal dan paling sederhana
tentang perilaku peduli lingkungan adalah berdasar hubungan positif dengan
pengetahuan tentang lingkungan. • Sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, dan kontrol terhadap perilaku yang dipersepsi, ketiganya membentuk
intensi untuk melakukan sesuatu, yang kemudian akan membentuk perilaku. |
Metode |
• Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan teknik survey. Karakteristik dari subjek adalah orang
dewasa berusia 20-60 tahun, bertempat tinggal di wilayah kota, dan penduduk
asli atau pendatang yang sudah tinggal minimal satu tahun di wilayah
tersebut. • Penelitian ini dilaksanakan di
RW 02 dan RW 11, Kelurahan Terban, Gondokusuman, Yogyakarta tanggal 2 Januari
sampai dengan 23 Februari 2014. • Jumlah subjek penelitian adalah
sejumlah 105 orang. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perilaku
minimisasi sampah, variabel mediator dalam penelitian ini adalah sikap
terhadap minimisasi sampah, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pengetahuan tentang minimisasi sampah. |
Hasil |
Uji hipotesis menunjukkan bahwa
sikap dan pengetahuan tentang minimisasi sampah secara signifikan berpengaruh
terhadap perilaku minimisasi sampah. Sumbangan efektif pengetahuan dan sikap
terhadap peningkatan perilaku minimisasi sampah ditunjukkan oleh hasil
analisis regresi. Pengetahuan dan sikap secara bersama-sama menyumbangkan 33,3%
dari perubahan variasi dari perilaku minimisasi sampah. Sementara 66,7%
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak menjadi fokus dalam
penelitian ini. |
Diskusi |
• Pembentukan sikap dipengaruhi
oleh beberapa faktor yakni pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang
dianggap penting, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, dan
faktor emosional. • Pendidikan sangat penting untuk
membentuk sikap positif terhadap minimisasi sampah sehingga diharapkan dapat
meningkatkan perilaku minimisasi sampah. • Media masa dan institusi
pendidikan saat ini merupakan sumber utama untuk informasi lingkungan bagi
para sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, lembaga pendidikan,
pemerintah, LSM lingkungan dapat terus memanfaatkan media ini untuk secara
efektif menyalurkan informasi. |
0 komentar:
Posting Komentar