Kamis, 21 September 2023

Psi.Lingkungan : E1. Review Jurnal (Alfian Mauli Awaludin_22310410095)

 

Perilaku Membuang Sampah Makanan Serta Pengelolaan Sampah Makanan di Berbagai Negara

Tugas 1 review Jurnal

Psikologi Lingkungan 


 

Alfian Mauli Awaludin

22310410095

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi Universtas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah

 

Sumber

Chaerul, M., & Zatadini, S. U. (2020). Perilaku Membuang Sampah Makanan dan Pengelolaan Sampah Makanan di Berbagai Negara: Review. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 455-466

Di akses pada tanggal 18 september 2023.

 

Permasalahan

Diberbagai belahan dunia, sampah makanan menjadi isu yang sering dibahas dalam beberapa tahun belakang, peningkatan ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada rantai penyediaan makanan serta pelestarian lingkungan secara global.

 

Tujuan penelitian

Penelitian ini ditunjukan untuk sebagai tinjauan pada perilaku Masyarakat terhadap pengelolaan sampah makanan pada sektor rumah tangga yang dapat diterapkan di Indonesia dalam implementasi pengelolaan limbah makanan pada berbagai Negara.

 

Isi

·         Manusia membutuhkan maknan dalam bertahan hidup, dan pada setiap harinya ada sampah makanan yang dihasilkan. Isu food loss  dan sampah makanan sudah menjadi perhatian pada tingkat global saat ini, tantangannya adalah penyediaan makanan bagi 9,1 miliyar orang di tahun 2050 (Abdelradi, 2018) hal ini dapat menunjukan sampah makanan yang dihasilkan sudah cukup besar. badan PBB yang mengurusi pangan (FAO) memperkirakan 32% dari makanan yang diproduksi tersebut akan terbuang pada tahun 2009. Nilai ini di hitung dari massa kehilangan maknan dan sampah makanan serta tidak termasuk energi yang hilang.  Di Indonesia sendiri sampah makanan belum mendapatkan perhatian khusus padahal potensi yang dimiliki sangat besar bila dilakuan pengelolaan yang baik.

·         Didasarkan pada review yang dilakukan adanya factor yang diidentifikasi sebagai pengaruh pada Food waste behavior yang di analisis melalui survei dengan metode kuesioner dan interview. Hasil menunjukan bahwa terdapat aspek yang dianalisis dan mempengaruhi Food  waste behavior, yang diantara lain adalah sikap, norma, rutinitas perencanaan makanan, dan sosio-demografi.

·         Strategi pengelolaan sampah makanan, dalam pelaksanaan usaha sampah makanan, maka diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaan sampah makanan, target pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga pada 2025 adalah 30% berdasar pada peraturan presiden RI nomor 97 tahun 2017. Sampah organic menjadi komponen sampah yang dominan di Sebagian kota di Indonesia (Damanhuri &  Padmi, 2010). Dengan itu, sampah makanan menjadi salah satu contributor tertinggi dalam timbulan sampah sehingga usaha ini juga ditargetkan pada sampah makanan.

·         Pengolahan sampah makanan yang dapat diterapkan di Indonesia melalui praktek pengelolaan sampah makanan di berbagai negara, banyak contoh-contoh yang dapat diterapkan juga dari pengelolaan sampah makanan di berbagai negara salah satunya yaitu :

1.       Pengelolaan sampah makanan di singapura, singapura hamper seluruh aktivitas agrikultur san makanan yang tersedia disana berasal dari luar negri. Berdasar pada Singapore Agrifood and Veterinary Authority (AVA,2014). Total makanan yang dikonsumsi Masyarakat diantara lain adalah sekitar 2.153.536-ton dan sekitar hampir 33% nya dibuang pada tahun 2012(Ng et al., 2015).  Pengelolaan sampah secara umum dimulai dari sumber, kemudian dikumpulkan menggunakan fasilitas daur ulang, atau landfill dan didasarkan pada jenis sampah, berikut ini adalah penjelasan dari alur pengelolaan sampah di singapura.

 

 


Gambar 1. Pengelolaan sampah makanan di singapura (NEA, 2020)

Setelah melalui tahap pengumplan, sampah kemudian dibawa ke pusat fasilitas daur ulang , ataupun apabila individu memiliki kesadaran untuk melakukan pembuatan kompos sendiri.

2.       Pengelolaan sampah makanan di korea Selatan, di korea Selatan pengelolaan sampah makanan terus berkembang dari tahun 1995 hingga saat ini. Penghasil sampah makanan adalah orang yang harus bertanggung jawab atas sampah yag dihasilkan sendiri, selain itu berbagai stakeholder yang dilibatkan ikut serta memiiki peran penting dalam pengelolaan sampah makanan terutama di kota seoul. Terdapat 25 distrik di SMG (seoul metropolitan government)  serta terdapat peraturan daerah yang mengatur tentang tata cara pembuangan sampah terkhusus sampah makanan, sedangkan pemerintah pusat sendiri mengatur panduan dalam implementasi User fee system yang termasuk dalam pedoman pada tempat sampah, biaya, serta metode nya. Berikut adalah gambar yang menjelaskan penyajian pengelolaan sampah makanan di seoul.

 


 

·         Analisis pengelolaan sampah makanan di Indonesia, Indonesia sendiri telah memiliki peraturan mngenai pengelolaan sampah makanan yang dituang pada undang-undang nomor 18 tahun 2008. Yang disebutkan dalam pengelolaan sampah terdiri atas pengurangan dan penanganan sampah . usaha yang sangat berpotensi untuk dilakukan oleh Masyarakat Indonesia adalah dengan membatasi timbulan sampah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah singapura, yaitu dengan membagikan makanan yang tersis dan layak konsumsi kepada orang yang membutuhkan. Hal itu karena Indonesia sama halnya memiliki budaya bergotong royong yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupandiindonesia(Effendi,2013).sehingga tolong menolong bukanlah  hal yang baru dalam kebudayaan Indonesia, berbeda dengan daur ulang dan pemanfaatan Kembali yang perlu membutuhkan waktu, biaya serta pemahaman dan kemampuan tersendiri dalam pelaksanaanya.

 

Metode

Studi ini mengulas tentang perilaku Masyarakat rumah tangga pada sampah makanan serta strategi pengelolaan sampah makanan di berbagai negara, ulasan tersebut diperoleh atas tinjauan literatur melalui jurnal Internasional dan pelaporan tiap tahun, Basis data diperoleh dari ScienceDirect. Sementara itu,laporan diperolehdari laporan tahunan dari asosiasi internasional seperti UNDP dan World Association Biogas ataupun laporan resmi dari suatu negara.

Berikut adalah data dan laporan yang digunakan dalam studi ini


 

Tabel 1. Jurnal tentang food waste behavior dan pengelolaan yang diidentifikasi.

 

Keterbatasan studi ini adalah identifikasinya dilakukan secara kualitatif dan focus pada studi ini hanya sebatas pada timbulan sampah makanan di sektor rumah tangga.

 

Hasil

Kondisi pengelolaan sampah makanan di Indonesia masih sedikit tertinggal mengingat perbandingan dari berbagai negara diatas. Perlunya modifikasi dalam penerapan pengelolaan sampah di Indonesia, Adapun jika diajukan berdasarkan tinjauan dari berbagai negara diatas rencana yang dapat diaplikasikan di Indonesia sebagai berikut:  

1.       Pemilahan, sebaiknya sampah dipilah sesuai dengan jenisnya.

2.       Pengumpulan, sampah makanan dapat dikumpulkan secara Bersama dengan jenis sampah lain namun diperhatikan juuga terkait jadwalnya kerena mengingat bahwa sampah makanan cepat terurai.

3.       Pengolahan , sesudah dipilah sampah makanan dapat diaplikasikan sebagai kompos.

4.       Pembuangan, sampah makanan yang dibuang adalah sampah makanan yang ytidak dapat di olah dan residu dari hasil pengolahan sampah makanan tersebut tidak dapat dimanfaatkan Kembali.

 

Diskusi

Timbulan sampah makanan di rumah tangga merupakan masalah yang cukup kompleks yang didorong dari berbagai sektor seperti berbagai alas an dan perilaku suatu individu, kesadaran individu terhadap timbulan sampah makanan dan keyakinannya dalam mengelola sampah makanan dapat mempengaruhi jumlah timbua sampah makanan. Perencanaan yang baik dapat dipersiapkan dari mulai merencanakan perbelanjaan, penyimpanan, memasak, makan, hingga potensi makanan sisa.

Selain individu, pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara harus mampu menerapkan pengelolaan sampah makana yang baik dan terpadu, Usaha dapat seperti pencegahan dan pengelolaan sampah yang terpadu.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar