Minggu, 11 Mei 2025

DEVI NUR HASANAH_23310410117_SPSJ_ESSAI 2 PLOGGING

 

"PLOGGING"

                                         Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


Devi Nur Hasanah ( 23310410117 )

 

 JURUSAN PSIKOLOGI 

 FAKULTAS PSIKOLOGI 

 UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

 2025


Plogging adalah tren olahraga yang menggabungkan jogging dengan aksi memungut sampah di lingkungan sekitar. Istilah ini berasal dari bahasa Swedia, yaitu gabungan kata plocka upp yang berarti "memungut" dan jogga yang berarti "berlari pelan" atau jogging. Aktivitas ini pertama kali muncul di Swedia sekitar tahun 2016 dan sejak itu menyebar ke berbagai negara sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus menjaga kebugaran tubuh. .

Saat melakukan plogging, seseorang berlari pelan sambil berhenti untuk mengambil sampah yang berserakan di jalan, taman, atau area publik lainnya. Gerakan ini tidak hanya melibatkan aktivitas berlari, tetapi juga membungkuk, jongkok, dan mengangkat, sehingga memberikan latihan fisik yang lebih menyeluruh dibanding jogging biasa.

Pada taggal 4 Mei 2025 saya melakukan plogging di daerah Pucanganom, Wedomartani, Sleman pada pukul 07.30 WIB. Selain untuk memehuni tugas mata kuliah Psikologi Lingkungan, saya juga belajar untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Perlengkapan yang dibutuhkan sangatlah mudah dan sederhana yakni pakaian yang nyaman untuk olahraga dan juga kantong untuk memgumpulkan sampahnya. Setelah sampah sudah terkumpul dan saya sudah melakukan jogging kurang lebih 45 menit, sampah-sampah tersebut saya buang di tempat pembuangan sampah terdekat.










Dari sisi lingkungan, plogging secara langsung membantu mengurangi sampah yang berserakan di ruang publik. Sampah plastik dan limbah lainnya yang tidak segera dibersihkan dapat mencemari tanah,dan juga air. Gerakan ini juga meningkatkan kesadaran kami sebagai mahasiswa psikologi akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan mendorong perilaku hidup bersih dan ramah lingkungan.

Selain manfaat kesehatan dan lingkungan, plogging juga memiliki dampak sosial yang positif. Aktivitas ini dapat mempererat hubungan antar komunitas karena juga bisa dilakukan secara kelompok. Kami saling berbagi pengalaman dan memotivasi satu sama lain untuk tetap konsisten menjaga pola hidup sehat dan peduli lingkungan. Dengan demikian, plogging tidak hanya menjadi olahraga, tetapi juga gerakan sosial yang menginspirasi perubahan positif bagi kami dan juga masyarakat yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar