Selasa, 06 Mei 2025

ESSAI 1 - Meringkas Jurnal Pengelolaan Sampah

 Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Pantai Desa Rumahtiga Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon

Psikologi Lingkungan 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta ., M.A


Putri Devi Santika - 23310410101

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

TOPIK

Perilaku  Masyarakat  Terhadap Pengelolaan Sampah di Pantai

SUMBER

 

JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI UNPATTI Volume 1 Nomor 1 April 2022 (27 – 36). Available at https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jpgu

(online)

PERMASALAHAN

Kurangnya kesadaran dan perilaku positif masyarakat dalam pengelolaan sampah di wilayah pesisir, khususnya di Desa Rumahtiga. Sehingga menimbulkan permasalahan yang terjadi di wilayah pesisir yaitu timbunan sampah yang terus meningkat akibat aktifitas masyarakat dan pemukiman di sekitar pantai. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang jenis-jenis sampah (organik dan anorganik) dan cara pengelolaannya. Karena pemahaman yang kurang mengenai pengelolaan sampah maka terjadilah kebiasaan membuang sampah sembarangan, termasuk ke laut, yang berpotensi mencemari lingkungan. Hal ini juga disebabkan karena keterbatasan sarana prasarana pengangkutan dan pengolahan sampah yang mendukung perilaku masyarakat. Hal-hal diatas juga terjadi karena minimnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, meskipun ada sosialisasi dari pemerintah tetapi pengelolaan sampah belum dilakukan.

 

TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui dan menganalisis perilaku masyarakat terkait pengetahuan, kebiasaan, dan pengolahan sampah

ISI

              1.      Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah.Sebagian besar masyarakat tidak melakukan pemilahan sampah rumah tangga antara organik dan anorganik.Sehingga banyak warga masih membuang sampah langsung ke laut atau ke pantai, yang menjadi kebiasaan karena kurangnya kesadaran dan fasilitas pendukung.

        2. Pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik masih rendah. Sehingga masyarakat belum memahami pentingnya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. Edukasi dan penyuluhan dari pemerintah dianggap belum optimal, sehingga belum terjadi perubahan perilaku signifikan.

        3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana sehingga terdapat kekurangan fasilitas pengelolaan sampah, seperti tempat sampah umum, armada pengangkut, dan TPS (Tempat Penampungan Sementara). Hal ini membuat masyarakat kesulitan mengelola sampah secara benar dan akhrinya  mendorong perilaku membuang sampah sembarangan.

 4. Kebiasaan membuang sampah ke pantai menyebabkan penurunan kualitas lingkungan pesisir, pencemaran air laut, dan terganggunya ekosistem laut. Pantai yang kotor juga berdampak pada penurunan potensi pariwisata dan kenyamanan masyarakat sekitar.

HASIL

.             1.   Sebagian besar masyarakat belum memilah sampah antara organik dan anorganik.

          2. Kebiasaan membuang sampah ke laut masih tinggi, karena keterbatasan tempat sampah dan sistem pengangkutan.

       3.  Kesadaran lingkungan rendah, meskipun sebagian warga memahami dampak negatif sampah.

          4. Sarana dan prasarana seperti tempat sampah dan armada pengangkut sangat terbatas.

            5. Sosialisasi dari pemerintah belum optimal, sehingga edukasi masyarakat tentang 3R belum merata.

 

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa:

                         1.   Observasi langsung di lapangan.

  1. Wawancara dengan warga.
  2. Studi dokumentasi.

 

DISKUSI

Pemerintah dianggap kurang aktif dalam mengawasi dan memberikan edukasi. Diharapkan adanya  kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, serta program sosialisasi yang berkelanjutan untuk mengubah perilaku masyarakat. Lalu dilakukan pengadaan sarana-prasarana pendukung serta pelibatan tokoh masyarakat dalam upaya pembinaan.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar