Minggu, 11 Mei 2025

ESAI 2 - KEGIATAN PLOGGING

 ESSAI 2 - KEGIATAN PLOGGING

 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

TUGAS ESSAI 2

KEGIATAN PLOGGING

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A


 

                           





PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

Nama; Irfan Zaky Ristiyanto

Nim;  23310410134

 





 

 





       

  Plogging adalah aktivitas yang menggabungkan olahraga lari santai atau jogging dengan aksi memungut sampah di sepanjang rute yang dilalui. Kegiatan ini berasal dari Swedia dan mulai dikenal luas sejak tahun 2016, dipopulerkan oleh seorang aktivis lingkungan bernama Erik Ahlström. Nama “plogging” sendiri berasal dari penggabungan dua kata, yakni “plocka upp” dalam bahasa Swedia yang berarti “memungut” dan “jogging” dalam bahasa Inggris. Aktivitas ini kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sebagai bentuk olahraga yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. Plogging menjadi cara inovatif dan menyenangkan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan ruang publik, terutama di tengah semakin meningkatnya volume sampah yang tidak terkelola dengan baik di berbagai kota.

 

Kegiatan plogging biasanya dilakukan secara individu maupun berkelompok. Peserta membawa perlengkapan sederhana seperti kantong sampah dan sarung tangan untuk memungut sampah yang mereka temukan di sepanjang rute lari. Sampah-sampah tersebut kemudian dipilah, dikumpulkan, dan dibuang ke tempat sampah atau bank sampah terdekat. Selain mudah dilakukan, plogging juga dapat disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing orang. Tidak perlu berlari terlalu cepat—yang terpenting adalah adanya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar selama berolahraga. Dengan demikian, plogging menjadi alternatif olahraga yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga membentuk karakter yang peduli terhadap lingkungan.

 

Manfaat plogging sangat luas, baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun lingkungan. Dari sisi kesehatan, plogging tergolong sebagai olahraga kardio yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat otot, serta membantu membakar kalori. Gerakan tambahan seperti membungkuk, berjongkok, dan berdiri saat memungut sampah menjadikan plogging sebagai bentuk latihan tubuh menyeluruh (full-body workout). Beberapa studi menunjukkan bahwa plogging membakar lebih banyak kalori dibanding jogging biasa, karena adanya variasi gerakan tubuh yang dilakukan secara berulang. Dari sisi sosial, plogging dapat mempererat hubungan antarindividu dan membangun komunitas yang aktif dan produktif. Ketika dilakukan secara kolektif, kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi, kerja sama tim, dan penyebaran semangat positif kepada masyarakat luas. Sedangkan dari sisi lingkungan, plogging secara langsung membantu mengurangi sampah di tempat umum, meningkatkan estetika ruang publik, serta menumbuhkan kesadaran ekologis di tengah masyarakat.

Di Indonesia sendiri, gerakan plogging mulai digalakkan oleh berbagai komunitas pecinta lingkungan, mahasiswa, hingga organisasi sosial. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta telah mengadakan event plogging secara berkala, bahkan mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun sektor swasta. Dalam beberapa kasus, kegiatan plogging dijadikan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan atau sebagai aktivitas edukasi dalam kampanye lingkungan hidup di sekolah-sekolah dan universitas. Meskipun tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya fasilitas tempat sampah, dan kurangnya dukungan kebijakan masih ada, semangat untuk terus mengembangkan plogging sebagai gerakan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan tetap tumbuh.

Plogging adalah contoh nyata bahwa tindakan kecil dapat memberikan dampak besar, baik bagi tubuh kita maupun bumi yang kita tempati. Dalam satu aktivitas, kita bisa menjaga kesehatan, mempererat hubungan sosial, sekaligus menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang lebih parah akibat sampah yang tidak terkelola. Oleh karena itu, plogging sangat layak untuk dijadikan gaya hidup baru yang lebih bertanggung jawab, sehat, dan berkelanjutan. Dengan lebih banyak orang terlibat dalam plogging, diharapkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dapat terus meningkat dan memberi dampak positif jangka panjang.

 


0 komentar:

Posting Komentar