TUGAS ESSAI 1
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr., Dra Arundati Shinta,MA.
Muhammad Firdaus (23310410131)
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
2025
Meringkas Jurnal
Judul :
Mitigasi Perubaan Iklim :Penguatan Pengetahuan Dan Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Organik
Topik :
Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Pengelolaan Sampah Organik Oleh Masyarakat
Sumber :
Jurnal Kumawula, Jurnal pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Padjadjaran (online)
Pemasalahan :
Rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik akan menumpuk dan membusuk, menghasilkan gas rumah kaca seperti metana yang mempercepat laju perubahan iklim. Hal ini diperparah oleh minimnya edukasi dan akses terhadap teknologi pengolahan sampah sederhana seperti komposter atau pembuatan pupuk organik cair. Selain itu, kurangnya pelatihan praktis menyebabkan masyarakat belum memiliki keterampilan untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang berguna. Jurnal ini menekankan perlunya intervensi berupa pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar mampu mengelola sampah secara efektif. Dengan pemberdayaan ini, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi dari sampah rumah tangga serta meningkatkan nilai ekonomi dari limbah organik.
Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, terutama perubahan iklim, dengan memberikan pelatihan praktis tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk atau produk lain yang berguna. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang bernilai.
Isi :
Masalah perubahan iklim yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Penulis menyoroti bahwa aktivitas manusia menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan metana, yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Salah satu aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap emisi GRK adalah pengelolaan sampah.
Sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan manusia sehari-hari yang dianggap tidak berguna. Sampah dikategorikan menjadi sampah organik (berasal dari material hayati dan mudah terurai) dan anorganik (berasal dari material non-hayati dan sulit terurai). Pengelolaan sampah yang baik menjadi krusial untuk mengurangi risiko lingkungan.
Penulis mengkritik praktik umum pengelolaan sampah seperti pengangkutan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan pembakaran, karena keduanya menghasilkan emisi GRK. Kebiasaan pengelolaan sampah yang kurang baik ini juga terjadi di Kelurahan Sukawarna, Kota Bandung, yang menjadi lokasi penelitian.
Dampak negatif pengelolaan sampah terhadap perubahan iklim dan pertanian. Selain itu, ada kebutuhan untuk efisiensi dalam pengelolaan lahan pertanian perkotaan, yang semakin populer untuk ketahanan pangan keluarga.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, penyuluhan tentang pengolahan sampah menjadi pupuk organik cair (POC) dipandang sebagai inovasi yang dapat mengubah kebiasaan masyarakat dan memungkinkan produksi pupuk mandiri dari limbah rumah tangga.
Hasil :
Berdasarkan jurnal tersebut, berikut adalah hasil yang diperoleh oleh peneliti:
*Terdapat keberagaman karakteristik responden penyuluhan, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
* Penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sampah.
* Peningkatan pengetahuan yang terjadi adalah sebagai berikut:
* Proses pengumpulan sampah hingga ke TPA meningkat sebesar 24,04%.
* Pengetahuan tentang jenis-jenis sampah meningkat sebesar 20,4%.
* Pengetahuan tentang pengelolaan sampah meningkat sebesar 27,7%.
* Pengetahuan tentang pengolahan sampah organik menjadi pupuk meningkat sebesar 37,6%.
* Responden menunjukkan antusiasme dan mengimplementasikan pembuatan pupuk organik cair secara mandiri.
* Pupuk organik cair yang dihasilkan digunakan untuk mendukung kegiatan urban farming.
Metode :
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Kuesioner diberikan kepada peserta penyuluhan sebelum dan sesudah materi penyuluhan disampaikan untuk mengukur perubahan pengetahuan.
Peserta penyuluhan adalah masyarakat yang melakukan urban farming di Kelurahan Sukawarna, terutama di sekitar Bandung Urban Agriculture Heritage (BUAH) the Living Lab, serta masyarakat umum dan staf DKPP Kota Bandung.
Data kuesioner dianalisis untuk mengetahui persentase perubahan pengetahuan responden. Jika terjadi peningkatan pengetahuan, dilakukan pendampingan untuk implementasi. Jika tidak ada peningkatan atau penurunan pengetahuan, materi penyuluhan diulang.
Diskusi :
* Peningkatan Pengetahuan: Peneliti mendiskusikan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah penyuluhan terkait pengelolaan sampah. Mereka tidak hanya mengetahui proses pengumpulan sampah, tetapi juga jenis sampah dan cara pengolahannya, terutama menjadi pupuk organik cair.
* Variasi Peningkatan Pengetahuan: Peneliti menyoroti adanya variasi peningkatan pengetahuan antar individu. Mereka mencatat bahwa ibu rumah tangga menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan pengelolaan sampah rumah tangga.
* Efektivitas Penyuluhan dan Pendampingan: Hasil implementasi pembuatan pupuk organik cair oleh responden menunjukkan efektivitas penyuluhan dan pendampingan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar