Esai Kegiatan Before-After oleh Nariswari Salsabiela (23310410107)
Pada pagi hari tanggal 13 April 2025, saya melaksanakan tugas mata kuliah Psikologi Lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih di sebuah lapangan dekat tempat tinggal saya. Malam sebelumnya, lapangan ini digunakan sebagai lokasi acara hiburan warga, banyak pedagang makanan dan warga yang berkumpul disana. Sayangnya, setelah acara berakhir, lapangan ditinggalkan dalam keadaan kotor, dipenuhi oleh sampah plastik, kemasan makanan, dan botol minuman yang berserakan.
Melihat kondisi tersebut, saya merasa terpanggil untuk menyelesaikan tugas, sekaligus berkontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Saya memulai kegiatan sekitar pukul 06.00 pagi, saat suasana masih sepi dan udara cukup segar. Berbekal kantong sampah, saya mulai mengumpulkan sampah secara bertahap dari sisi timur lapangan ke barat. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua jam hingga lapangan terlihat bersih dan rapi kembali.
Dari perspektif psikologi lingkungan, pengalaman ini memberi saya pemahaman lebih dalam tentang bagaimana lingkungan fisik memengaruhi perilaku manusia, dan sebaliknya, bagaimana perilaku manusia membentuk lingkungan. Dalam konteks ini, teori Place Attachment (ikatan tempat) menjadi sangat relevan. Menurut Scannell dan Gifford (2010), seseorang yang memiliki keterikatan emosional terhadap suatu tempat cenderung lebih peduli terhadap kebersihannya. Saya menyadari bahwa karena saya sering berolahraga dan bersantai di lapangan tersebut, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kebersihannya.
Selain itu, teori pro-environmental behavior dalam psikologi lingkungan menjelaskan bahwa tindakan individu untuk menjaga lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya atau ikut membersihkan lingkungan, dipengaruhi oleh norma sosial, nilai personal, dan persepsi efektivitas tindakan tersebut (Steg & Vlek, 2009). Melalui pengalaman ini, saya memahami bahwa aksi kecil seperti memungut sampah bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi bisa menjadi bentuk nyata kontribusi pribadi yang berdampak positif bagi lingkungan, apalagi jika hal ini dilakukan secara kolektif.
Saya juga melihat bagaimana Broken Windows Theory bisa diaplikasikan di konteks ini. Jika lingkungan terlihat kotor dan tidak terawat, kemungkinan besar orang akan merasa tidak ada yang peduli dan semakin tidak segan untuk membuang sampah sembarangan. Dengan membersihkan lapangan, saya berharap bisa memunculkan kesadaran kolektif bahwa ruang publik juga butuh dirawat bersama.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar