Minggu, 11 Mei 2025

Esai 3 - Kegiatan Before & After

 Esai Kegiatan Before-After oleh Nariswari Salsabiela (23310410107)


 


Pada pagi hari tanggal 13 April 2025, saya melaksanakan tugas mata kuliah Psikologi Lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih di sebuah lapangan dekat tempat tinggal saya. Malam sebelumnyalapangan ini digunakan sebagai lokasi acara hiburan wargabanyak pedagang makanan dan warga yang berkumpul disanaSayangnyasetelah acara berakhirlapangan ditinggalkan dalam keadaan kotordipenuhi oleh sampah plastikkemasan makanan, dan botol minuman yang berserakan.

Melihat kondisi tersebutsaya merasa terpanggil untuk menyelesaikan tugas, sekaligus berkontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Saya memulai kegiatan sekitar pukul 06.00 pagisaat suasana masih sepi dan udara cukup segar. Berbekal kantong sampahsaya mulai mengumpulkan sampah secara bertahap dari sisi timur lapangan ke barat. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua jam hingga lapangan terlihat bersih dan rapi kembali.

Dari perspektif psikologi lingkunganpengalaman ini memberi saya pemahaman lebih dalam tentang bagaimana lingkungan fisik memengaruhi perilaku manusia, dan sebaliknyabagaimana perilaku manusia membentuk lingkungan. Dalam konteks initeori Place Attachment (ikatan tempatmenjadi sangat relevanMenurut Scannell dan Gifford (2010), seseorang yang memiliki keterikatan emosional terhadap suatu tempat cenderung lebih peduli terhadap kebersihannya. Saya menyadari bahwa karena saya sering berolahraga dan bersantai di lapangan tersebutsaya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kebersihannya.

Selain ituteori pro-environmental behavior dalam psikologi lingkungan menjelaskan bahwa tindakan individu untuk menjaga lingkunganseperti membuang sampah pada tempatnya atau ikut membersihkan lingkungan, dipengaruhi oleh norma sosialnilai personal, dan persepsi efektivitas tindakan tersebut (Steg & Vlek, 2009). Melalui pengalaman inisaya memahami bahwa aksi kecil seperti memungut sampah bukan hanya tugas petugas kebersihantetapi bisa menjadi bentuk nyata kontribusi pribadi yang berdampak positif bagi lingkunganapalagi jika hal ini dilakukan secara kolektif.

Saya juga melihat bagaimana Broken Windows Theory bisa diaplikasikan di konteks ini. Jika lingkungan terlihat kotor dan tidak terawatkemungkinan besar orang akan merasa tidak ada yang peduli dan semakin tidak segan untuk membuang sampah sembaranganDengan membersihkan lapangan, saya berharap bisa memunculkan kesadaran kolektif bahwa ruang publik juga butuh dirawat bersama.



Referensi:

•  Scannell, L., & Gifford, R. (2010). Defining place attachment: A tripartite organizing framework. Journal of Environmental Psychology, 30(1), 1–10.
•  Steg, L., & Vlek, C. (2009). Encouraging pro-environmental behaviour: An integrative review and research agenda. Journal of Environmental Psychology, 29(3), 309–317.
•  Keizer, K., Lindenberg, S., & Steg, L. (2008). The spreading of disorder. Science, 322(5908), 1681–1685.

0 komentar:

Posting Komentar