Optimalisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas untuk Mengurangi Beban TPA
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta., M.A
Farrel Purnama Putra - 23310410109
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Optimalisasi Pengelolaan Sampah
Berbasis Komunitas untuk Mengurangi Beban TPA di Wilayah Perkotaan Indonesia |
Sumber |
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK). (2020). Laporan Nasional Pengelolaan Sampah Indonesia.
Jakarta: KLHK. 2. Damanhuri, E., & Padmi, T.
(2016). "Integrated Solid Waste Management in Indonesia." Journal
of Environmental Engineering, 12(3), 45-56.
(Membahas pendekatan terpadu dalam pengelolaan sampah, termasuk peran
masyarakat.) |
Permasalahan |
Pertumbuhan populasi dan
urbanisasi di Indonesia menghasilkan volume sampah yang tinggi, rata-rata 0,7
kg per kapita per hari, dengan komposisi 60% organik dan 40% anorganik (KLHK,
2020). Sekitar 70% sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa
pengolahan, menyebabkan pencemaran air, udara, dan tanah, serta emisi gas
metana yang berkontribusi pada perubahan iklim. Rendahnya kesadaran
masyarakat untuk memilah sampah, keterbatasan infrastruktur pengolahan, dan
kurangnya koordinasi antarstakeholder menjadi hambatan utama. Penelitian ini
berfokus pada peran komunitas dalam mengurangi beban TPA melalui pendekatan
berbasis masyarakat. |
Tujuan Penelitian |
- Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. - Mengevaluasi efektivitas
pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan teknologi sederhana seperti
biodigester dalam pengelolaan sampah. - Merumuskan model pengelolaan
sampah berbasis komunitas yang berkelanjutan untuk mengurangi volume sampah
di TPA. |
Isi |
Penelitian ini mengeksplorasi
pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan pendekatan 3R, pemanfaatan
teknologi seperti biodigester untuk sampah organik, dan pengoperasian bank
sampah untuk sampah anorganik. Program edukasi lingkungan, pelatihan pemilahan
sampah, dan insentif ekonomi diterapkan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat. Penelitian juga mengkaji peran pemerintah lokal dalam menyediakan
kebijakan pendukung, seperti regulasi wajib pilah sampah dan subsidi untuk
teknologi pengolahan. Studi dilakukan di sebuah kota besar di Indonesia
(misalnya, Surabaya) yang menghadapi masalah kapasitas TPA yang hampir penuh. |
Hasil |
- Partisipasi Masyarakat: Tingkat
pemilahan sampah meningkat dari 20% menjadi 75% setelah pelatihan 3R. - Pengurangan Sampah: Volume
sampah yang dikirim ke TPA berkurang 45% dalam 6 bulan, dengan 60% sampah
organik diolah menjadi biogas dan kompos. - Bank Sampah: Mengelola 25 ton
sampah anorganik per bulan, menghasilkan pendapatan Rp 5-7 juta per
komunitas. - Biodigester: Setiap unit
menghasilkan biogas untuk kebutuhan memasak 15-20 rumah tangga, dengan 80%
sampah organik berhasil diolah. - Kebijakan Pendukung: Pemerintah
lokal menerapkan regulasi wajib pilah sampah di 2 kelurahan dan menyediakan
10 biodigester tambahan. |
Metode |
- Jenis Penelitian: Mixed-methods
(kualitatif dan kuantitatif). - Lokasi Penelitian: Kota
Surabaya, dengan fokus pada 5 kelurahan yang memiliki komunitas pengelola
sampah aktif. - Sampel: 200 rumah tangga, 10
pengelola bank sampah, dan 5 pejabat Dinas Lingkungan Hidup. - Pengumpulan Data:
- Wawancara Semi-Terstruktur: Dengan rumah tangga, pengelola bank
sampah, dan pejabat pemerintah untuk memahami persepsi, tantangan, dan
solusi.
- Observasi: Proses pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah di
tingkat komunitas.
- Data Kuantitatif: Pengukuran volume sampah sebelum dan sesudah
intervensi selama |
Diskusi |
Edukasi lingkungan dan insentif
ekonomi meningkatkan partisipasi masyarakat, sejalan dengan temuan Damanhuri
& Padmi (2016) bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci pengelolaan
sampah. Biodigester terbukti efektif
untuk sampah organik, mendukung temuan Asteria & Herumanah (2020) tentang
teknologi skala kecil yang ramah lingkungan. Bank sampah memberikan manfaat ganda:
lingkungan dan ekonomi, memperkuat keberlanjutan program. |
0 komentar:
Posting Komentar