ESSAY 6 Pengelolaan Sampah di TPS Randu Alas, Sleman, D.I.Yogyakarta
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Nama:
Cholifahtun Pratista Dewi
NIM:
23310410120
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Esai:
Proses Pengelolaan Sampah di TPS Randu Alas, Sleman, D.I.Yogyakarta
Tempat
Pengolahan Sampah (TPS) Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman. Saya bertemu dengan Pak Sujono yang merupakan salah satu pengurus di
TPS tersebut, ini merupakan salah satu tempat
yang penting dalam sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Ini berfungsi sebagai tempat transit dan pengolahan awal
sampah hingga akhir TPS. Proses yang berlangsung di TPS Randu Alas mencakup
beberapa tahapan, mulai dari pengangkutan, pemilahan, pengolahan dan penyaluran
akhir sampah dengan pendekatan ramah lingkungan dan partisipatif dari warga.
1.
Proses Pengangkutan Sampah
Pengangkutan
sampah menuju TPS Randu Alas berasal dari berbagai sumber, seperti rumah
tangga, pasar, fasilitas umum, dan sektor komersial ini biasanya diambil iuran
perbulan sekitar 30.000-100.000/200.000. Sampah dikumpulkan oleh petugas dari mitra
pengelola kebersihan TPS menggunakan armada viar pengangkut. Proses ini
dilakukan secara terjadwal dan mengikuti jalur rute pengumpulan yang efisien. Jalur
rute dibagi menjadi 3 yaitu: Rute A diambil setiap senin dan kamis, Rute B
setiap selasa dan jumat, Rute C setiap rabu dan minggu. Beberapa warga juga
secara langsung membawa sampah rumah tangga mereka ke TPS sebagai bentuk
partisipasi aktif dalam pengelolaan lingkungan.
2.
Pemilahan dan Pengelompokan Sampah
Setibanya
di TPS Randu Alas, sampah tidak langsung dibuang begitu saja. Petugas dan
pekerja di TPS melakukan proses pemilahan awal, memisahkan antara sampah
organik, anorganik, dan residu. Sampah organik seperti sisa makanan dan
daun-daunan akan dikelompokkan untuk diolah lebih lanjut, sementara sampah
anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dipilah untuk didaur ulang atau
dijual kepada pengepul.
Proses
pemilahan ini sangat krusial karena menentukan efisiensi tahap pengolahan
selanjutnya. TPS Randu Alas juga menerapkan edukasi kepada masyarakat seputar
pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah, guna mempermudah proses di
lapangan dan meningkatkan kualitas hasil daur ulang.
3.
Pengolahan Sampah
Sampah
organik diolah melalui metode pengomposan (komposting). TPS Randu Alas
menggunakan teknik kompos tradisional dengan sistem tumpukan terbuka maupun
komposter drum. Sampah organik ditumpuk, dibalik secara berkala, dan dibiarkan
selama beberapa minggu hingga menjadi kompos matang yang dapat dimanfaatkan
untuk pertanian atau penghijauan.
Sementara
itu, sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis seperti botol plastik,
kardus, dan logam dipilah lebih lanjut dan dijual ke mitra pengepul. Proses ini
tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA, tetapi juga
memberikan nilai tambah ekonomi bagi pengelola TPS maupun masyarakat sekitar.
4.
Penyaluran Akhir dan Pengelolaan Residu
Tidak semua jenis sampah dapat diolah di TPS. Sampah residu atau sampah yang tidak dapat diolah, seperti popok bekas atau plastik multilayer, tetap harus dibuang ke TPA tetapi kadang juga di bakar hingga menjadi abu.
Kesimpulan
0 komentar:
Posting Komentar