Rabu, 07 Mei 2025

ESSAY 6 Pengelolaan Sampah di TPS Randu Alas- Cholifahtun Pratista D- 23310410120

                     ESSAY 6 Pengelolaan Sampah di TPS Randu Alas, Sleman, D.I.Yogyakarta

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

 


Nama: Cholifahtun Pratista Dewi

NIM: 23310410120

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Esai: Proses Pengelolaan Sampah di TPS Randu Alas, Sleman, D.I.Yogyakarta

Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Saya bertemu dengan Pak Sujono yang merupakan salah satu pengurus di TPS tersebut, ini  merupakan salah satu tempat yang penting dalam sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini berfungsi sebagai tempat transit dan pengolahan awal sampah hingga akhir TPS. Proses yang berlangsung di TPS Randu Alas mencakup beberapa tahapan, mulai dari pengangkutan, pemilahan, pengolahan dan penyaluran akhir sampah dengan pendekatan ramah lingkungan dan partisipatif dari warga.

 

1. Proses Pengangkutan Sampah




Pengangkutan sampah menuju TPS Randu Alas berasal dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, pasar, fasilitas umum, dan sektor komersial ini biasanya diambil iuran perbulan sekitar 30.000-100.000/200.000. Sampah dikumpulkan oleh petugas dari mitra pengelola kebersihan TPS menggunakan armada viar pengangkut. Proses ini dilakukan secara terjadwal dan mengikuti jalur rute pengumpulan yang efisien. Jalur rute dibagi menjadi 3 yaitu: Rute A diambil setiap senin dan kamis, Rute B setiap selasa dan jumat, Rute C setiap rabu dan minggu. Beberapa warga juga secara langsung membawa sampah rumah tangga mereka ke TPS sebagai bentuk partisipasi aktif dalam pengelolaan lingkungan.


2. Pemilahan dan Pengelompokan Sampah


          

Setibanya di TPS Randu Alas, sampah tidak langsung dibuang begitu saja. Petugas dan pekerja di TPS melakukan proses pemilahan awal, memisahkan antara sampah organik, anorganik, dan residu. Sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daunan akan dikelompokkan untuk diolah lebih lanjut, sementara sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dipilah untuk didaur ulang atau dijual kepada pengepul.

Proses pemilahan ini sangat krusial karena menentukan efisiensi tahap pengolahan selanjutnya. TPS Randu Alas juga menerapkan edukasi kepada masyarakat seputar pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah, guna mempermudah proses di lapangan dan meningkatkan kualitas hasil daur ulang.


3. Pengolahan Sampah


       

Sampah organik diolah melalui metode pengomposan (komposting). TPS Randu Alas menggunakan teknik kompos tradisional dengan sistem tumpukan terbuka maupun komposter drum. Sampah organik ditumpuk, dibalik secara berkala, dan dibiarkan selama beberapa minggu hingga menjadi kompos matang yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau penghijauan.

Sementara itu, sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis seperti botol plastik, kardus, dan logam dipilah lebih lanjut dan dijual ke mitra pengepul. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi pengelola TPS maupun masyarakat sekitar.


4. Penyaluran Akhir dan Pengelolaan Residu

 


Tidak semua jenis sampah dapat diolah di TPS. Sampah residu atau sampah yang tidak dapat diolah, seperti popok bekas atau plastik multilayer, tetap harus dibuang ke TPA tetapi kadang juga di bakar hingga menjadi abu.


Kesimpulan

TPS Randu Alas di Sleman menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat dapat berjalan efektif. Dari proses pengangkutan, pemilahan, pengolahan, hingga pembuangan akhir, setiap tahapan menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, petugas kebersihan, dan warga.

0 komentar:

Posting Komentar