Senin, 12 Mei 2025

ESAI 9 : UJIAN TENGAH SEMESTER


 

 

PENGELOLAAN SAMPAH

MATA KULIAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA



Wulandari Purnama Dewi [23310410119]

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

 

PENGELOLAAN SAMPAH


Pengelolaan sampah adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan jumlah sampah yang terus meningkat, sehingga banyak TPS yang tutup, karena tidak lagi bisa menampung sampah yang terus menumpuk, hai ini mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di Lokasi – Lokasi tertentu. Seperti di pinggir jalan, Sungai bahkan lahan kosong . untuk mengatasi hal ini kita perlu memiliki strategi yang efektif untuk mengelolanya. Salah satu pendekatan yang paling efektif adalah hierarki prioritas pengelolaan sampah.

Hierarki prioritas pengelolahan sampah adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengelola sampah dengan  cara yang lebih efektif dan efesien. Hierarki prioritas pengelolaan sampah terdiri dari 6 poin yang saling terkait dan bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang dan mempromosikan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Berikut adalah penjabaran lebih lanjut tentang 6 poin tersebut:

1.  Prevention (Pencegahan): mencegah terjadinya timbunan sampah. Dengan melakukan pencegahan, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mengurangi beban pada tempat pengelolaan sampah. Pencegahan dapat di lakukan dengan mengubah prilaku dan pola konsumsi masyarakat. Pencegahan juga dapat membantu mengurangi biaya pengelolaan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Contohnya : menggunakan produk yang dapat di gunakan berulang kali

1)      Mengurangi penggunaan plastic sekali pakai dengan Membawa kantong belanja sendiri saat berpergian

2)      Selalu membawa botol air yang dapat di isi ulang 

2.      Reuse (Penggunaan Kembali): hierarki prioritas pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dengan menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan. Dengan menggunakan Kembali kita dapat mengurangi jumlah sampah yang di hasilkan. Contohnya

1)      Menggunakan toples untuk mngimpan makanan

2)      Mengukan ember wadah cet untuk tempat penampungan air atau untuk ngebilas cucian.

3.      Reduce (Pengurangan): mengurangi penggunaan kemasan  dalam jumlah banyak, sehingga sedikit  sampah yang di hasilkan. Dengan melakukan pengurangan, kita dapat mengurangi beban pada sistem pengelolaan sampah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengurangan juga dapat membantu menghemat sumber daya alam dan mengurangi biaya pengelolaan sampah.Pengurangan dapat dilakukan dengan memilih produk yang memiliki kemasan minimal dan membeli barang dalam jumlah besar. Contohnya, kita dapat membeli produk dalam jumlah besar untuk mengurangi jumlah kemasan yang digunakan. Contohnya

1)      Membeli barang dalam jumlah banyak sehingga mengurangi jumlah kemsan yang di gunakan

2)      Membuat makanan sendiri

4.      Recycling (Daur Ulang): Daur ulang adalah proses pengubahan sampah menjadi barang yang dapat dingunakan Kembali dalam bentuk serta manfaat yang berbenda.  Daur ulang dapat dilakukan dengan menggunakan sampah - sampah yang masih bisa di manfaatkan, contoh :

1)      Kardus bekas dapat di daur ulang menjadi kotak penyimpanan pensil

2)      Kertas di daur ulang menjadi topeng 

5.      Energy Recovery (Pemulihan Energi): Pemulihan energi adalah proses memanfaatkan sampah sebagai sumber energi dengan menggunakan teknologi yang dapat mengubah sampah menjadi energi. Proses ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti pembangkit listrik tenaga sampah, pengolahan sampah menjadi bahan bakar, atau produksi biogas dari sampah organik. Dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi, pemulihan energi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Dengan demikian, pemulihan energi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah energi dan lingkungan, serta membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Contohnya, kita dapat

1)      Memanfaatkan sampah organik untuk menghasilkan biogas

2)      Mengunakan sampah sebagai bahan bakar untuk idustri

6.      Disposal (Pembuangan): Pembuangan (disposal) adalah langkah terakhir dalam pengelolaan sampah yang bertujuan untuk membuang sampah yang tidak dapat diolah lagi atau tidak dapat digunakan kembali dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Pembuangan yang baik harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta mematuhi standar dan regulasi yang berlaku. Dengan melakukan pembuangan yang bertanggung jawab, kita dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan menjaga kebersihan serta kesehatan masyarakat. Pembuangan yang efektif juga dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

1)      Membuang samoah ke TPA atau TPS

  2)     Mengubur sampah organic 

 

Pengelolaan limbah yang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Kritik terhadap hirarki prioritas pengelolaan limbah yang menempatkan energy recovery sebagai prioritas pertama memiliki beberapa kelemahan. Pencegahan dan reduksi limbah harus menjadi prioritas utama karena dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan secara signifikan. Perilaku 3R juga sangat penting dalam pengelolaan limbah, karena dengan melaksanakan perilaku 3R, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pencegahan dan reduksi limbah dapat dilakukan dengan mengubah perilaku konsumsi, memilih produk yang lebih ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan produk sekali pakai.

Pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan teknologi pemulihan energi dan produksi produk ekonomi sirkuler dapat menjadi solusi yang efektif. Namun, prioritas utama harus tetap pada pencegahan dan reduksi limbah. Dalam pengelolaan limbah, penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan limbah yang baik dapat membantu menjaga lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai pendekatan dan teknologi yang tersedia, serta memilih pendekatan yang paling efektif dan efisien untuk situasi dan kondisi lokal. Dengan demikian, pengelolaan limbah yang efektif dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 


Daftar Pustaka yang Lengkap

1.   Damanhuri, E. (2010). Strategi Pengelolaan Sampah di Indonesia. Jurnal Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (ITB), 11(2), 123-135.

2.      Soedjarwo, A. (2015). Pengelolaan Limbah dengan Pendekatan 3R. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, 5(1), 45-56.

3.      Damanhuri, E., & Padmi, T. (2019). Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung: ITB Press.

4.      Artika, I, & Chaerul, M. (2020). Model sistem dinamik untuk evaluasi skenario pengelolaan sampah di Kota Depok. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 8(3), 261-279.


0 komentar:

Posting Komentar