Jumat, 26 Maret 2021

BAGAIMANA PERASAAN PASIEN COVID-19 YANG DIJADIKAN PERCOBAAN?

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I
(Semester Genap 2020/2021) 


Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A


Nur Alfiyah (20310410062) 


Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Pada tanggal 29 Februari 2020, RS PKU Muhammadiyah Bantul menggelar simulasi penanganan pasien Covid-19. Alur simulasi bermula adanya laki-laki paruh baya dan perempuan muda yang sambil membopong laki-laki tersebut berlari menuju ruang UGD. Laki-laki tersebut letih, sepertinya juga ada gejala influenza, dan tangannya terlihat tremor. Dengan sigap, petugas medis memberikan pertolongan pertama, membaringkan pasien di atas brancard dan bergegas ke ruangan sterilisasi UGD (Siarpedia, 2020).

Dalam analisis dokter yang menanganinya, menyebutkan jika pasien mengalami gangguan pernapasan bawah, besar kemungkinan disebabkan virus Covid-19. Simulasi penanganan pasien Covid-19 tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bantul, Puskesmas, BPDP. Menurut Budi Santoso, selaku Direktur Program Gladi menerangkan bahwa kegiatan ini untuk menguji kesiapsiagaan RS dalam menghadapi Covid-19, meliputi SDM, sistem, sarpras, dan menguji koordinasi dengan skaterholder terkait (Siarpedia, 2020).

Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan yaitu bagaimana perasaan pasien Covid-19 yang dijadikan percobaan pada simulasi tersebut? Hal ini tentu penting untuk diperhatikan oleh pihak yang menggelar simulasi penanganan pasien Covid-19 tersebut. Ada dua kemungkinan perasaan yang dirasakan oleh pasien Covid-19 yang dijadikan percobaan. Pertama, pasien merasa senang dengan dijadikan sebagai percobaan dalam simulasi tersebut. Karena dengan begitu, ia dapat membantu pihak terkait untuk mensosialisasikan bahaya dari Covid-19. Kemudian, ia juga bisa menyadarkan orang-orang yang masih mengabaikan bahaya Covid-19, karena pada saat ini masih banyak masyarakat yang abai akan bahaya dari Covid-19, seperti tidak menjaga jarak saat di kerumunan, tidak memakai masker, dan hal-hal lainnya yang melanggar protokol kesehatan. Dengan ia menjadi percobaan, orang-orang akan merasa kasihan dan sadar akan bahaya Covid-19, sehingga mereka akan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

Kedua, meskipun pasien setuju untuk menjadi percobaan pada simulasi tersebut, ada kemungkinan pasien merasa cemas, malu, bahkan kondisi psikisnya bisa terganggu. Karena ada banyak dampak virus Covid-19 yang bisa dirasakan pasien atau bahkan mantan pasien Covid-19, salah satunya adalah penyakit psikis, seperti kecemasan, insomnia, depresi, dan lain-lain. Dampak virus Covid-19 terkait kesehatan mental disebabkan karena sistem imun yang merespons virus Covid-19. Pembatasan sosial dan dampak psikologis dari rasa sakit yang dirasakan pasien juga memperparah kondisi tersebut. Selain itu, adanya kekhawatiran pasien menyebarkan virus Covid-19 ke orang lain dan stigma yang berkembang di masyarakat terkait virus Covid-19 ini membuat dampak virus Covid-19 semakin terasa pada pasien tersebur (Biananda, 2020).

Dalam simulasi penanganan pasien Covid-19, pihak terkait juga harus mementingkan perasaan pasien yang dijadikan percobaan. Jika dilihat dari sisi positif, kemungkinan pasien merasa senang karena bisa membantu mensosialisasikan bahaya dari virus Covid-19, serta menyadarkan masyarakat yang masih mengabaikan bahaya virus Covid-19 dan melanggar protokol kesehatan. Namun jika dilihat dari sisi negatifnya, pasien mungkin akan merasa cemas, malu, dan kondisi psikisnya bisa terganggu. Oleh karena itu, orang-orang disekitarnya harus selalu mensupport pasien, dengan begitu pasien akan merasa dipedulikan oleh sekitarnya dan hal tersebut bisa menguatkan mental pasien yang terkena virus Covid-19. 





Sumber:

Siarpedia. (2020). Simulasi Penanganan Pasien Corona di PKU Bantul. Siarpedia.com. 29 Februari. Retreived on March 16, 2021 from: https://siarpedia.com/2020/02/29/simulasi-penanganan-pasien-corona-di-pku-bantul/

Biananda, Belladina. (2020). Dampak Virus Corona Menyebabkan Kondisi Psikis Terganggu, Benarkah?. Kontan.co.id. 4 Agustus. Retreived on March 16, 2021 from: https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/dampak-virus-corona-menyebabkan-kondisi-psikis-terganggu-benarkah






0 komentar:

Posting Komentar